Real Pain || Jeon Wonwoo

012

Pukul 18.00 am, Kst

Raja malam telah hadir menggantikan sang Surya, suasana yang gelap dan mencekam menyelimuti sebuah ruangan bernuansa abu abu. Disebuah ranjang besar terdapat seorang manusia yang sedang tertidur, suasana yang sunyi tidak membuat ia tertidur dengan nyenyak.

Tidur indahnya terganggu oleh sepintas kenangan yang amat menyakitkan,

Dengan air mata yang tak kunjung henti, diimbangi oleh keringat yang membanjiri pelipisnya. Ia ketakutan dan terus meremas selimutnya,

" Aku sayang kamu.......... "

" Chaeri sayang oppaa,,, mianhe jebal "

" Oppa mau kemana? "

" Pergilah,,,, jalani hidupmu yang baru.... I love you "

" A,andwae!!! Oppa andwaee!!!! OPPAAA !!"

Bersamaan dengan cahaya yang menyilaukan, Chaeri terbangun dengan tersentak. Ketika mata nya terbuka, ia melihat banyak pasang mata yang menatapnya cemas.

" Chaeri,,,," panggil Minho sembari mengelus rambutnya pelan,

" O,oppaa,,, hiks,, hiks,,," tangis Chaeri pecah dan memeluk kakaknya itu

" Tenanglah sayang, tenang..." Ujar Minho menenangkan

Tak lama kemudian datang seseorang dengan sorot mata yang dingin namun cemas,

" Keluarlah,,,, biar aku saja " ujarnya dingin

" Eoh nde Hyung,,, kajja Haechan jenoo,,, eomma appa kajjaa " ajak Minho sembari melepas pelukan Chaeri perlahan,

Satu persatu mereka semua keluar dari kamar Chaeri dan menutup pintu, hal itu tentu saja membuat ruangan kembali gelap.

" Perlu oppa nyalakan lampunya? " Tanya Taeyong,,

" .....hiks..... " Tak ada jawaban dari Chaeri, ia hanya menenggelamkan kepalanya diantara kedua lutut yang ia peluk.

" Apa kau marah kepada oppa mu ini hm?"

Tanya Taeyong lembut, pria dingin dan cuek ini akan merubah cara bicara dan pandangnya kepada sang adik perempuan kesayangannya.

Dihidup Taeyong, hanya 3 orang yang ia lembutkan. Yang pertama tentu saja adik perempuannya, yang kedua mendiang istrinya, dan terakhir tentu saja anak tunggal nya.

Perlahan ia mendekati sang adik dan merengkuhnya kepelukan hangatnya, ia mengelus Surai adiknya

" Apa dia mengunjungimu? Bagaimana keadaannya?? Baik baik saja? Apa dia semakin tampan eoh?" Tanya Taeyong yang membuat tangisan sang adik semakin kencang,