lisa dan doyoung sudah sampai di perusahaan jung company
gw gak ngerti tentang masalah perusahaan jadi ya... ngawur -author keselek
lisa turun dari mobil ia tak berhenti tersenyum karena mendapat pekerjaan tanpa harus bertanya sana-sini
"ayo lis masuk" doyoung berjalan mendahului lisa
lisa mengikuti doyoung ia tersenyum kepada para karyawan disini, lisa terus-terusan tersenyum
satu karyawan tersenyum menggelengkan kepala nya
'aduh mbak nya stop atuh senyum-senyum gitu, meleleh tau hati mas' batin satu karyawan laki-laki
doyoung kemudian berhenti di satu ruangan, lisa yakin ini ruangan bos nya
lisa sempat mengingat perkataan doyoung di mobil
"bos saya itu lebih tua jarak umurnya dari saya lis dia 33 tahun saya 25 jadi saya sedikit sungkan sama dia, tapi dia baik kok lis tenang aja dia selalu nraktir karyawan beuh mantap lah lis.."
"kamu nanti yang sopan ya lis soalnya dia rada dingin teh orangnya cuek juga, tapi gak cuek-cuek amat kok biasa aja lah"
doyoung mengetok pintu tersebut
tok tok tok
"masuk" jawab bos nya dari dalam ruangan
"tuhkan lis bukain pintu aja gak mau dia" doyoung menatap lisa "kamu yang semangat ya lis, aku mau ambil kopi bentar masuk gih bos nya gak suka nunggu loh" doyoung kemudian meninggalkan lisa
lisa tanpa ragu membuka pintu
cklek
***
jennie menghampiri haechan dan mark
"echan aduh sayang jangan ajak mark main barbie-barbie an" omel jennie
"ih apaansi kok gak boleh?" julid echan menatap jennie yang memutar bola matanya malas
"nanti mark nya bencong kalo di ajak main ginian"
haechan memalingkan wajah nya "dasar nenek lampir" ucap haechan pelan namun jennie dan telinga tajamnya mendengar itu.
"eh mama denger ya siapa si yang ngajarin. ngomong gitu?"
"guanlin" jawab haechan santai dan melanjutkan permainan nya
'dasar anak seulgi' batin jennie
lalu jennie tanpa banyak basa-basi lalu menghampiri rumah seulgi
"woi teteh seul woi" teriak jennie ia sama sekali tak tahu malu
orang komplek mah bebas sesuka hati
"paansi aduh" seulgi keluar dari rumahnya dasteran doang
"suruh anak lu teh, ngajarin anak gw yang gak bener"
"alin sini nak cepet" panggil seulgi
"kenapa ma?" guanlin datang dengan santainya dan hanya memakai cd
"gini nih nyontohin mama nya, mama nya dasteran anak nya pakai cd doang bagus" jennie memutar bola mata nya malas
"heh alin jangan ajarin anak gw ngomong yang aneh-aneh deh ya" jennie menyilangkan tangan di depan dada
"ngajarin apa sih? alin gak pernah tuh ngajarin yang aneh-aneh" jawab guanlin santai sambil menggaruk-garuk pantat nya
'yaampun gak bener ni si alin' batin jennie
"mama beli eskrim yuk" haechan dan mark datang menghampiri jennie, haechan malas jika melihat mamanya bertengkar jika jennie sudah bertengkar maka susah untuk dibujuk.
jennie pasrah kemudian mengangguk lalu menggandeng tangan haechan dan mark lalu meninggalkan rumah seulgi
'ganggu orang lagi ngewe aja tu bocah' batin seulgi lalu menarik tangan guanlin masuk ke dalam rumah
***
lisa tak bisa berkata-kata karena yang didepan nya ini adalah jung jaehyun
lisa menunduk ia tak sudi melihat muka orang satu ini
"akhirnya bertemu lagi kita ya" jaehyun menghampiri lisa
lisa memundurkan langkah nya.
lalu jaehyun menjambak rambut nya "hey jalang kecil, berani sekali kau datang lagi kehadapan ku. Bagaimana keadaan anak ku sekarang? apa dia sengsara dengan mu?"
lisa menggeleng kuat dia masih takut, takut sekali.
"sudah tentu anak ku sengsara dengan mu, dia pasti tak betah dengan mu" jaehyun masih menjambaknya.
"dulu kau tak mau menganggap anakku dan mau membunuhnya, sekarang kau malah meminta anakku? tidak akan" jawab lisa yang mulai menatap manik mata jaehyun.
"berani sekali kau" jaehyun semakin menjambak rambutnya.
lalu jaehyun melepas jambakan nya, reflek lisa terjatuh ke lantai
jaehyun berjongkok lalu tersenyum remeh "jangan main-main dengan ku"
lalu meninggalkan lisa.
jangan maen maen jan maen maen -istaka
lisa menangis tapi ia segera bangkit lalu duduk di meja sekretaris di depan meja jaehyun dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
lisa mulai melihat berkas-berkas, dia hanya melihat-lihat tak berniat menyentuh itu. mood nya langsung down.
cklek
pintu terbuka menampilkan doyoung membawa tiga cangkir kopi "loh bos mana lis?"
"tadi keluar kak" lisa berusaha menampilkan senyumannya agar doyoung tak curiga.
doyoung mengangguk
"ini buat kamu" doyoung menyerahkan satu cangkir kopi
lisa menerimanya lalu tersenyum semanis mungkin "makasi kak"
doyoung tersenyum
"nanti kalau ada apa-apa cari aja di ruang sebelah ya lis"
"iya kak"
doyoung hendak melangkahkan kakinya namun
"kak aku mau ke ruangan kakak aja boleh?" tanya lisa dengan wajah polosnya
doyoung kemudian berbalik badan dan mengangguk "boleh dong"