16

1.6K 151 14
                                    

"Gimana mama mark?" Taeil menatap mark yang masih setia duduk di tepi ranjang lisa.

"Mama dahinya panas" melirik taeil sekilas lalu mata mark kembali menatap lisa.

"Apa mungkin lisa sedang sakit?" Gumam taeil "mark tunggu dulu ya kakek telpon dokter sebentar" mark mengangguk sekilas.

Taeil kemudian pergi meninggalkan mark.

"Mama maafin aku ya, gara-gara aku mama jadi kayak gini" mark berucap sendiri, karena lisa tertidur pulas.

Setelah taeil menelpon dokter terdekat, akhirnya dia datang dengan perlengkapannya.

Taeil menuntun dokter menuju kamar dimana lisa berada.

"Putri mu sedang tertidur rupanya" ucap dokter membuat taeil terkekeh kecil.

Langkah kaki dokter kemudian mendekat ke arah ranjang lisa.

Mark langsung bangkit membiarkan mamanya diperiksa dokter.

"Mark sini" mark kemudian mendekat ke arah taeil dan mensejajarkan tubuhnya di samping taeil.

"Mark kamu main gih ke luar, banyak anak-anak loh di lapangan. Kamu ikut gih kesana biar punya temen" taeil berucap demikian agar mark bisa mudah bergaul dengan tempat barunya sekarang.

Sempat ingin menolak, namun ia ingin akrab dengan lingkungan dan juga anak-anak disini. Mark menggangguk perintah taeil tadi.

"Gitu dong, kalo main jangan pulang terlalu sore ya. Yang penting kamu inget waktu" taeil mengelus-elus rambut mark kemudian mencubit pipi mark.

***

Mark hanya duduk di rumput lapangan. Ia pikir akan ada yang menghampirinya dan akan ada yang mengajaknya mengobrol namun. Realita tak semanis ekspetasi.

"Hai" mark segera menatap seseorang anak laki-laki—sepertinya dia seumuran dengan mark.

"H-hai" anak laki-laki itu tersenyum dengan sapaan mark.

"Tak usah gugup" lalu anak laki-laki ini menjulurkan tangannya.

"Namaku hyoon dan kau siapa namamu? Sepertinya kau orang baru disini" mark kemudian membalas jabatan tangan hyoon

"Nama ku mark lee, aku baru disini karena ikut kakek ku" Hyoon hanya mengangguk.

"Kakek? Siapa kakekmu?" Mark mengernyit dahinya.

"Iya kakek ku, namanya taeil" hyoon membuka mulutnya lebar. Ia kaget.

"Pakde taeil? Kakek mu?" Mark mengangguk.

"Tapi dia belum menikah mark" hyoon terkekeh "kau jangan mengada-ngada deh"

Mark mengangguk membenarkan "memang pakde taeil belum menikah tapi kami sudah seperti keluarga. Aku tak tau mengenai hal itu."

Hyoon hanya memutar bola matanya "baiklah terserah kau saja" kemudian dia menggandeng tangan mark.

"Hei mau kemana kita?" Hyoon tak mempedulikan ucapan mark dan malah membawa mark ke sungai yang tepat berada di sebelah lapangan.

"Jika kau ada masalah disini saja" kemudian hyoon duduk di rerumputan diikuti mark yang ikut duduk disebelah hyoon.

"Aku bisa lihat dari wajahmu jika kau sedang bersedih. Jika aku bersedih aku juga sering kemari sendiri" mark melihat genangan air yang tenang.

Benar, sangat rilex.

"Apa sungai ini dangkal?" Mark menoleh menatap hyoon yang masih fokus menatap genangan dan merasakan udara yang sangat sejuk.

Baby M [JAELICE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang