"oh my god" pria ini baru saja turun dari taksi ia lalu mengeluarkan dompet hitamnya dari saku celananya
"how much sir?" tanya pria ini pada sopir taksi
"eighty thousand rupiah" jawab sopir
pria ini lalu memberi uang berwarna merah satu lembar, sopir lalu menerima dan mengembalikan uang kembalian pria ini.
lalu taksi yang ia tumpangi tadi meninggalkan dia di depan gerbang komplek hamu.
pria ini menyeret kopernya, ia sangat kelelahan lalu matanya melihat anak-anak ramai menonton sepak bola di lapangan.
ia menghampiri anak-anak tsb.
"excuse me, is this hamu complex?" tanya pria itu sembari melihat notif pesan ponselnya.
anak-anak bingung mereka masih belum ngerti bahasa inggris
ndak bisa bahasa enggres
lalu mereka berbisik-bisik, mereka menatap sekilas pria yang bertanya ternyata masih saja sibuk melihat ponselnya.
"we ada bule anjing, gw mana paham bahasa macem gitu" bisik lucas
"sama gw juga" jawab guanlin menggaruk tengkuknya
"gw cuma tau i love you, yes, sama no doang" jawab jeno
"eh morkli lu aja sono jawab, produk mama lilis mah pasti bise ye kan?" lucas menaik turunkan alisnya menatap mark
mark memutar bola matanya malas, lalu berbalik badan mendongakkan kepalanya menatap manik mata pria yang berdiri dibelakangnya.
lalu ia berdiri, tingginya hanya sejajar pinggang pria itu.
"yes this is hamu complex" pria itu mengakhiri menatap ponselnya lalu menunduk melihat mark, ia tersenyum.
"wow cool, you can speak english?" pria ini melebarkan senyumannya hingga nampak lah gigi kuningnya. canda mas
gigi putihnya.
lucas berdiri "bacot amat si lu bule"
pria ini menyatukan alis nya, ia bingung apa perkataan bocah ini? ia tak paham.
"sorry i'm korean" ini jawaban yang terlintas di otaknya.
"bacot lu ah mau cari rumah siape?, mau ngekos dimari?, kosan banyak tuh punya pak erwe" pria ini sempat berpikir apakah yang dimaksud bocah ini?
yang terlintas dipikirannya adalah jennie "jennie, can you show me where jennie house?"
lucas mengangguk itu pasti artinya 'dimana rumah jennie?'
"iye sini le, gw anter ke rumah mak lampir sama pak doyek" lucas lalu membantu menyeret koper nya
mark dan yang lain hanya mengikuti
lalu pria ini entah kenapa ingin bertanya nama mark "what is your name?"
"mark lee and you what is your name?" pria ini tersenyum tangan nya terulur mengelus rambut mark
"lee taeyong"
***
mark dan teman-teman sudah sampai di depan kediaman kim.
"mas bule, ini rumahnya si mak lampir sama pak doyek" taeyong mengangguk walau tak paham ucapan lucas
"thank you so much for helping me" taeyong tersenyum
mark mengangguk karena ia paham. Lalu taeyong meninggalkan geng bocah tengik ini.
"yuk gais kita pulang aja hayu, udah sore nanti gw di getok panci lagi sama mamak gw" ucap lucas ia sudah mengalami trauma. digetok panci