Chapter 3 - Heartbreaking News

425 37 2
                                    

"Nona Seo, apakah kamu sudah selesai bekerja dan siap untuk pulang?"

"Oh Pak Han,  tunggu sebentar... saya matikan komputer dulu" Dalmi langsung mematikan komputer dan menyiapkan tas nya. Setelah selesai Dalmi pamit pulang duluan ke team lainnya yang masih ada di kantor.

Sambil berjalan menyusuri lobby Sandbox Dalmi membuka pembicaraan dengan Pak Han. "Menurut mu kenapa ya Eomma dan Halmoni minta kita pulang bersama kerumah, aku sudah tanya ke mereka tapi katanya rahasia dan ini kejutan huft" tanya Dalmi dengan sedikit kesal.

"Aku juga tidak tahu, kita lihat saja nanti...lagipula aku senang bisa ketemu Halmoni lagi" jawab Hanjipyeong dengan tersenyum.

"Aiish kamu ini, memang seperti cucu kesayangan Halmoni" sungut Dalmi dengan ekspresi merasa tersaingi dan kemudian dijawab Jipyeong dengan tertawa gemas.

Setibanya dirumah Dalmi membuka pintu dan kemudian dia sangat terkejut ketika tiba-tiba Ibunya dan Neneknya menyambutn dengan nyanyian dan kue ulang tahun di tangan

"Suprise! 🎵Saengil chuka hamnida, saengil chuka hamnida Good Boy ...saengil chuka hamnida🎵

Hanjipyeong merasa terharu karena selama ini belum pernah ada yang merayakan ulang tahunnya sebelumnya, matanya hingga berkaca-kaca. Dalmi pun sedikit bingung karena dia lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun Pak Han.

"Ayo buat permintaan dan tiup lilin nya Good boy" Halmoni berkata sambil tersenyum, matanya juga berkaca-kaca karena merasa terharu melihat Hanjipyeong yg dikenalnya sejak masih remaja dan sekarang sudah menjadi orang yang sangat sukses.

Hanjipyeong lalu membuat permintaan dalam hati dan meniup lilin yang ada diatas kue disertai tepuk tangan dari Halmoni, Eomma dan Dalmi. Kemudian perayaan dilanjutkan dengan makan malam bersama.

"kalau Eomma boleh tahu apa permintaan dari Nak Han tadi saat tiup lilin?" tanya Ibu Dalmi memulai percakapan di meja makan.

Hanjipyeong menjawab sambil tersipu malu "Saya ingin dapat memiliki keluarga sendiri dan Sandbox dapat terus berkembang dengan sukses"

"Itu sangat bagus Nak Han, menurut Eomma sudah saatnya kamu memikirkan untuk berumah tangga, wanita yang akan menjadi istrimu kelak pastilah sangat beruntung" ucap Ibu Dalmi dengan semangat sambil melirik kearah Dalmi.

Dalmi yang merasa Ibunya melihat kearah nya menjadi salah tingkah dan mengalihkan wajahnya kearah lain.
"Dalmi, menurut Eomma kamu juga sudah saat nya memikirkan untuk menikah, ingat umur mu sudah mendekati 30 tahun"

"Eomma!..kenapa Eomma berkata seperti itu, aku masih ingin fokus dengan pekerjaan ku, pacaran dan menikah masih belum menjadi prioritas ku saat ini" kilah Dalmi sambil menggigit wortel nya dan berusaha mengalihkan perhatian. "Lagipula sebaiknya Eomma menasihati Unnie terlebih dahulu mengenai hal ini, aku kan tidak mau melangkahi Unnie" Dalmi melanjutkan sambil tersenyum penuh kemenangan.

Ibu Dalmi hanya terdiam dengan kesal, dia merasa usahanya selama beberapa bulan ini untuk mencomblangi Dalmi dengan Pak Han terasa sangat berat. Anaknya terlalu keras kepala dan sulit untuk merubah pendiriannya. Belum lagi dia merasa Pak Han kurang gesit dalam melakukan usaha mendekati Dalmi, kadang dia merasa gregetan sendiri. "Sangat berbeda dengan Ayah-nya Dalmi, dulu aku juga awalnya tidak suka dengan nya tapi karena kegigihannya untuk mendapatkan perhatian ku akhirnya aku pun luluh, aku kira Dalmi dan Jipyeong juga bisa seperti itu" gumam Eomma dalam hati merasa putus asa.

_____

"Chulsan, nanti sore temani aku ke Gym ya ?" Yongsan bertanya, ketiga sahabat Ex Samsam Tech squad tersebut sedang asik menonton pertandingan basket di TV.

Because It's You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang