Chapter 18 - Saranghae, always

476 44 24
                                    

Sang soo berjalan mondar-mandir di ruang kerjanya yang luas dan mewah. Kedua tangannya terlipat kencang didada dengan rasa takut terlukis di wajahnya. Dihadapannya duduk Shin Hyun dan Shin Jeong, si kembar pengembang andalannya dengan ekspresi wajah yang sama dengannya.

"Apa kau benar-benar yakin Dosan masih hidup?" CEO Morning Group Company itu masih tidak percaya dengan kabar yang baru disampaikan oleh sikembar anak buahnya tersebut.

"Benar begitu kata sumberku, sekarang dia tinggal diapartemen yang dulu bersama istri dan anaknya" sahut Shin Hyun.

"Menurut kalian apa Dosan tahu kita yang mencelakakannya?" tanya Sang soo dengan resah.

Sikembar saling berpandangan dengan wajah menegang, kemudian salah satu dari mereka berkata "saat kejadian, kami sempat berpapasan dengannya di luar site. walau kami langsung menghindar tapi aku yakin dia sudah melihat kami."

"Bodoh! kenapa kalian bisa seceroboh itu!" geram Sang soo.

"Kami pikir dia sudah tewas setelah mobilnya jatuh ke jurang. Memangnya kau saja yang takut...kami juga! kami tidak mau masuk penjara!" sergah Shin Jeong dengan berang.

"Kalau begitu, ini usaha terakhir kita. Pastikan Dosan mati sehingga dia tidak bisa menjadi saksi buat kita" seringai Sang Soo.

****

Dosan dan Dalmi sedang berbincang kecil seraya menemani kedua anaknya yang sedang bermain di ruang tengah.

"Dosan-ah kau yakin kita akan pergi ke taman bermain besok? aku khawatir dengan keselamatanmu. Aku masih tidak menyangka kalau kecelakaanmu itu karena disengaja" bisik Dalmi, ia tidak ingin pembicaraan mereka sampai kedengaran oleh Ara dan Jee.

"Tentu saja, kau tidak lihat Ara dan Jee sudah sangat menantikannya. Mereka pasti akan kecewa kalau tidak jadi, atau kau maunya ditemani oleh Pak Han?" Dosan memicingkan matanya ke Dalmi.

Dalmi memutar matanya "setelah apa yang kukatakan padanya kemarin, bahkan untuk melihatku saja aku yakin dia tidak akan mau" sanggahnya dengan senyum pahit.

"Apakah kau menyesal?" tanya Dosan dengan lirih.

Dalmi terdiam. Matanya menatap lekat Dosan, ia lalu meraih tangannya digenggamannya. "Kembalinya kau merupakan anugrah keajaiban untukku dan aku tidak akan menukarnya dengan apapun yang ada di dunia ini"

Dosan tersenyum dan mengusap tangan Dalmi. "Dalmi-ah, gomawo...saranghae, always... " Dosan lalu mendekatkan wajahnya ke bibir Dalmi, mereka nyaris berciuman ketika tiba-tiba suara Jee yang memanggil membuat mereka saling menjauh.

"Eomma, aku mau minum susu"

Dalmi dan Dosan saling menatap dan tertawa kecil.

"Arasso, tuan muda..."kata Dalmi lalu beranjak ke dapur untuk membuatkan susu untuk Jee.

Setelah memberikan susu ke Jee, Dalmi lalu mulai membereskan mainan anak-anaknya.  "Ara, Jee, sekarang sudah malam, waktunya tidur ya... besok kan kita mau jalan-jalan" 

"Arasso Eomma..." kedua anaknya langsung nurut karena mereka sudah tidak sabar ingin jalan-jalan besok pagi.

Dalmi dan Dosan lalu menyiapkan anak-anak mereka untuk tidur. Dimulai dengan membersihkan tubuh dan menggosok gigi mereka lalu mengganti pakaiannya dengan baju tidur. Setelah mereka sudah berada ditempat tidur masing-masing, Dalmi dan Dosan kemudian membacakan buku cerita sampai mereka berdua tertidur lelap. Mereka bergantian mengecup kening kedua buah hatinya lalu beranjak keluar kamar.

"Dosan-ah, apa kau sudah mengantuk" tanya Dalmi sambil menutup pintu kamar anaknya.

"Belum, memangnya kenapa?"

Because It's You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang