Chapter 13 - Please Don't Go

459 43 16
                                    

Keesokan harinya, cahaya mentari menghangatkan tubuh polos Dosan yang hanya berbalut kain selimut putih hingga membuatnya terbangun dari tidur nyenyaknya. Masih dengan mata terpejam ia meraba sisi tempat tidur namun menemukan sisi itu kosong.

Sayup-sayup Dosan mendengar suara dari arah kamar mandi. Ia lalu bangun kemudian mengambil boxer nya dari lantai dan mengenakannya. Setelah itu ia beranjak kearah sumber suara.

Di kamar mandi ia melihat istrinya yang hanya mengenakan kemeja biru bekas miliknya semalam sedang bersimpuh di toilet. "Yeobo, gwencana?"

Dalmi beranjak dari toilet menuju wastafel untuk membasuh wajahnya "gwaenchanayo, mungkin hanya salah makan atau masuk angin" kata Dalmi sambil menyeka wajahnya dengan handuk kecil.

"Beneran? " Dosan menghampiri Dalmi dan memegang wajahnya yang terlihat pucat. "Apa sebaiknya kita ke dokter untuk periksa? atau jangan-jangan....." Dosan tidak melanjutkan kata-katanya namun memandang Dalmi penuh arti.

Dalmi melihat tatapan suaminya dan langsung menebak maksudnya "mwo...itu tidak mungkin!, aku hanya kecapekan atau salah makan" seru Dalmi dengan gugup.

Dosan memeluk Dalmi dengan lembut untuk menenangkannya. "Arasso, mungkin hanya kecapekan. Tapi kalau kau masih tidak enak badan hari ini sebaiknya kita periksa ke dokter, aratji ?"

Dalmi menjawab dengan anggukan dipelukan Dosan. Namun hatinya mulai berdebar-debar memikirkan kemungkinan lain seperti dugaan suaminya. "Andwae...Ara masih terlalu kecil untuk punya adik!"

****

Setibanya di kantor Dalmi dan Dosan langsung mengumpulkan team mereka diruang rapat. Mereka berbagi tugas untuk membuat presentasi yang terbaik pada saat evaluasi oleh perusahaan investasi dari Amerika tersebut. Rencananya perwakilannya akan datang dalam tiga hari kedepan sehingga mereka tidak punya banyak waktu.

Dosan diam-diam selalu memperhatikan Dalmi saat bekerja, ia masih memikirkan kejadian tadi pagi. "Apakah Dalmi hanya kecapekan atau dia sedang hamil lagi? gejalanya sama seperti saat mengandung Ara" Dosan mengenang ketika setiap pagi Dalmi mengalami morning sickness di awal kehamilan Ara. Saat itu Ia selalu mendampingi Dalmi, memijit tengkuknya dan menyiapkan teh hangat hingga mual nya reda.

Pengalaman ketika Dalmi ngidam pun tak terlupakan. Dalmi ngidam makanan yang kadang aneh dan tidak mengenal waktu. Misalnya tiba-tiba tengah malam istrinya itu minta dibelikan blueberry cheese cake dari kafe a twosome place. Saat itu Dosan dengan mata yang masih mengantuk karena dibangunkan dari tidur langsung meluncur tanpa mengeluh ke kafe tersebut. Beruntung kafe nya masih buka.

Namun Dosan tetap bersemangat jika harus mengulangi pengalaman itu kembali. Semuanya terbayar saat ia melihat buah hatinya lahir ke dunia. Dosan jadi senyum-senyum sendiri.

Sementara dimeja kerjanya Dalmi merasa resah. Ia merasa belum siap jika harus mengurus dua anak yang masih bayi. Walaupun ia dibantu suster tapi tetap tanggung jawab ada di orang tua. Lagipula ia masih ingin mencurahkan seluruh kasih sayang ke Ara. Dalmi pun tidak ingin melihat Dosan kecewa terhadap kehamilan yang tidak terencana ini.

Dalmi mencoba menepis kekhawatirannya dengan menyakinkan dirinya kalau ia hanya kecapekan atau salah makan. Lagipula selama ini ia selalu rutin dan tidak pernah terlewat minum pil kb mengingat aktivitas malam mereka yang sangat aktif (pipi dalmi bersemu merah ketika mengingatnya). Dalmi kembali fokus dengan pekerjaannya untuk mempersiapkan presentasi  dan mencoba melupakan mengenai hal ini untuk sementara waktu.

****

Morning Group Company

"Brengsek, kenapa perusahaan itu selalu mengalahkan kita!. Sakit hatiku masih belum sembuh saat kita kalah tender smart city oleh perusahaan yang masih bau kencur itu dua tahun lalu dan sekarang mereka kembali mengalahkan kita untuk mendapat investasi dari world investment!" Sang Soo, CEO sekaligus anak dari pendiri Morning Group company berteriak marah-marah setelah mendapat informasi dari Shin Hyun dan Shin Jeong, si kembar pengembang yang dia bajak dua tahun lalu dari CheongMyeong Company. Si kembar memberitahukan bahwa ex-perusahaan mereka akan kedatangan perwakilan dari World Investment untuk membicarakan rencana investasi.

Because It's You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang