Chapter 10 - Love always wins

448 51 4
                                    

Suasana temaram dan lantunan musik Bossa nova menambah kenyamanan di salah satu Cafe & Bar elite ternama di Seoul. Pintu masuk Bar terbuka dan masuk seorang pria dewasa berpakaian jas lengkap dengan memasang wajah penuh kesedihan.

Pria tersebut menuju kearah meja bartender dan langsung memesan minuman. Setelah menerima minuman yang diracik oleh bartender, ia langsung minum dengan sekali teguk dan kemudian minta tambah lagi. Sepertinya mabuk adalah tujuan utama dari pria tersebut datang ke tempat ini.

Bartender segera menyiapkan lagi minuman kedua dan sambil menunggu pria tersebut melihat sekeliling bar.

Cafe & Bar malam ini cukup sepi, di meja bartender hanya ada dirinya dan di meja-meja lain yang ada hanya beberapa yang terisi.

Kemudian mata pria tersebut terpaku pada meja yang berada di paling ujung dimana seorang pria muda tengah menikmati minumannya seperti tidak ada hari esok.

Dimeja itu tampak beberapa botol minuman yang sebagian sudah kosong.

Minuman kedua dari bartender membuyarkan perhatiannya. Setelah menerima minuman, ia memutuskan untuk menghampiri meja di ujung tersebut.

"Nam dosan-sshi, apa yang kau lakukan disini?"

Pria muda tersebut menoleh dari gelas minumannya, kaget ada yang menyapanya ditempat ini.

"Aah...Direktur Han, kenapa kau ada disini ?" Dosan menjawab lelaki yang menghampirinya dengan suara berat karena efek alkohol.

"Aku yang bertanya duluan" jawab Han Jipyeong dengan dingin

"Aku kesini ingin merayakan pertunanganmu, chukkae..." Dosan mengangkat gelas minumannya tanda cheers dan kemudian meneguknya.

Han jipyeong terdiam, dia lalu duduk dan menaruh minuman yang dibawanya diatas meja kemudian menyelidiki pria yang lebih muda didepannya. Penampilannya dengan kemeja putih lengan panjang digulung setengah tampak kusut dan berantakan.

"Jadi kau datang juga kerumah Dalmi, tapi mengapa....aah sudahlah kalau begitu kau mengerti kan harus bagaimana...kau harus menyerah dan segera melupakan dia"

"Tapi aku tak bisa"

"Lantas? apa kau mau bertepuk sebelah tangan selamanya? Han Jipyeong mulai naik pitam

"Ya, selamanya" wajah Dosan yang merah karena mabuk menatap lekat Jipyeong lalu ia kembali meneguk minumannya.

Han Jipyeong kembali terdiam, kemudian ia mengambil gelas minumannya dan langsung meneguknya sampai habis. Ia mengambil botol minuman yang ada didepannya dan menuangkan kedalam gelas nya dan meminumnya lagi.

Dosan merasa heran kenapa Han Jipyeong ada di Bar ini, tetapi ia sudah terlalu mabuk untuk bertanya. Begitu pula dengan Han Jipyeong setelah minum beberapa gelas ia pun sudah mabuk berat.

Selang beberapa waktu pelayan Bar menghampiri dan membangunkan Dosan yang telah tertidur, ia memberitahu bahwa tidak lama lagi Bar akan tutup. Dengan sedikit kesadaran Dosan beranjak berdiri untuk pergi akan tetapi ia teringat Han Jipyeong yang kondisinya juga mabuk dan tak sadar diri.

Dengan langkah terhuyung Dosan menghampiri Jipyeong dan membantunya berdiri. Kemudian mereka berdua dibantu pelayan restoran menuju pintu keluar Bar.

Pelayan tersebut juga membantu memanggilkan taxi dan membuka pintu mobil untuk mereka. Dosan meminta taxi mengantar nya pulang ke rumah.

Keesokannya sinar matahari yang masuk memenuhi sudut - sudut kamar membangunkan Han Jipyeong. Ia sempat kaget tidak mengerti sedang berada di mana. Han Jipyeong memegang kepala nya yang terasa sakit karena habis mabuk dan mulai mengingat kejadian semalam.

Because It's You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang