Gundala School at Koridor 07.32 pagi📍.
BRUK!
"Eh sorry g sengaja." Reza meminta maaf dengan gaya angkuh nya.
Niat g sih minta maaf nya?! Batin Gita kesal.
"Y." Saat Gita berjalan hendak pergi tiba-tiba saja sebuah lengan kekar menahan tangan Gita.
"Temuin gue di belakang taman sekolah, waktu jam pulang, gak usah nolak." Tegas Reza.
"Siapa lu selebgram?" Acuh Gita.
"Gue.bilang.temuin.gue.Sagita." Ucapnya penuh penekanan.
"Iya-iya, ck dasar pemaksa!" Kesal Gita.
"Good my ex girl." Reza mengacak pelan pucuk kepala Gita.
Gita tak mendengarkan ucapan Reza melainkan segera pergi dari hadapan makhluk astral di depannya, berlama-lama berdekatan dengan Reza membuat Gita selalu jengkel dan jengkel.
"Eh ayang mbeb kenapa mukanya murung gitu." Radit menaik turunkan alis nya.
"Minggir gue mau masuk kelas." Sinis Gita.
"Galak bener." Radit menggeser tubuhnya ke samping, membiarkan Gita masuk ke dalam kelas dengan keadaan jengkel.
BRAK!
Gita memukul meja yang iya tempati, membuat ke 3 sahabatnya terlonjak kaget karena kelakuan Gita.
"Lo kenapa sih Git? Masih pagi juga." Kesal Della.
"Iya kenapa sih marah-marah pagi-pagi gini?" Tanya Sania.
"Iya, lo kalo ada masalah cerita aja sama kita." Tegur Caca dia emang paling dewasa di antara yang lain.
Bukankah di suatu persahabatan akan ada yang paling kekanak-kanakan dan ada juga yang dewasa? Yap! Karena untuk melengkapi sesuatu yang kurang dalam diri mereka masing-masing.
"Jadi gue tuh tadi ketemu sama Reza..." Ucap Gita menggantung.
"Terus-terus?" Tanya Sania tidak sabaran.
"Sabar dulu ngapa orang belum selesai onoh." Emang deh Caca tuh paling the best.
"Terus dia ngajak eh ralat nyuruh gue temuin dia pas pulang sekolah nanti di taman." Ucap Gita pada akhirnya.
"Yaudah lo temuin aja dulu, siapa tau ada yang penting." Caca menepuk bahu Gita.
"Mau apa dia njir? Mau nyakitin lo lagi?" Kesal Della.
"Entah..." Jawab Gita acuh.
~
Gundala School at Class 11.35 siang📍.
"Akhirnya jam istirahat juga, bosen gue di kelas terus." Keluh Della.
"Ho'oh mari cuss ngantin, ntar beli juga cemilan buat gibah istirahat ke 2." Ajakan sekaligus usul dari Sania.
"Yaudh yu ke kantin, lo juga kerjaannya gibah mulu, giliran di gibahin gak mau!" Caca menjitak kepala Sania yang isinya gibahan doang.
"Yeu hidup tanpa nge-gibah tuh rasanya hampa." Kesal Sania.
"Udah-udah kenapa pada adu mulut sih, kapan ke kantinnya ntar keburu bel masuk." Kesal Gita.
"Yaudh cuss!" Ucap Sania dan Della antusias.
Saat sampai kantin Della dan Sania memesankan makanan untuk mereka ber-4, dan tak lama geng Tiglion memasuki area kantin, yang sontak mendapat sorakan kagum dari para cabe-cabean.
"Geng mantan udah dateng Git." Goda Caca.
"Ish Caca diem berisik." Kesal Gita.
"Iya iya enggak ah." Gerutu Caca.
Saat geng Tiglion melewati meja yang Gita dan Caca duduki tiba-tiba, seseorang berbisik tepat di telinga Gita.
"Jangan lupa datang sepulang sekolah sayang." Bisik Reza, yap! Ternyata itu Reza.
"Hm, gue g pikun." Ketus Gita.
Tanpa memperdulikan ucapan Gita. Reza memilih pergi dari meja itu dan duduk pada meja yang diisi oleh para sahabatnya.
"Helo, makanan datang!" Teriak Sania.
"Gak usah teriak-teriak bege, berisik." Ketus Caca.
"Iya-iya, maaf ya." Sania langsung memakan-makanannya dengan khidmat.
TBC!
Sorry sedikit soalnya aku cuma ketik 531 kata.Published 24 Januari 2021:)
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE EX [END]
Teen FictionGanti Judul: Awal: My Ex Husband Sekarang: Posesif EX Cover by pinterest 🙏🏻 Text by Calmeriss_ PROSES REVISI Judul telah diperbaiki. ~ Reza Artamevia adalah anak dari pemilik sekolah, Reza masih SMA kelas 3 Tapi Reza tidak seberuntung orang lain a...