A/n : Yang baca cerita aku setiap chapternya itu ribuan, coba kalo satu akun satu komen, beuhhhh komennya rame, ribuan jugaaaa.
Tapi aku sayang kalian yang selalu spam komen.
Bantu ramein cerita ini ayoo, akutu gangerti lagi gimana cara ngajak kalian yang introvert komen. 🥺
Tapi beneran, komen kalian ngaruh banget ke semangat aku nulis.
Makasih selalu ada.
Makasih selalu ada.
Tapi mengapa tiba-tiba.
Happy reading!
...
Sesaat setelah jatuh, aku tau bagaimana rasanya terluka cukup jauh.
🦋
"Di mana ih?" Raya mamasukkan roti ke dalam mulutnya, sementara tangan kiri memegang ponsel yang ia rapatkan ke telinga. Raya sedang berada di bandara bersama Nano, Raksa, juga Arsan.
"Gue masih di rumah, Kak. Kenapa?"
"Ha? Kenapa kata lo?" Nada suara Raya meninggi, "Lo gak cek grup? Penerbangannya jadi pagi ini."
"APA? Berapa lama lagi?" dari seberang telepon jelas nada suara Aura terkejut.
"Lo masih punya waktu 20 menit."
Tut... tut... tut... Sambungan terputus.
Sepuluh menit kemudian mereka masih menunggu Aura yang kini tidak bisa dihubungi. Sebentar lagi pesawat take off. "Kalo ga masuk sekarang nanti kita ketinggalan," ujar Nano melirik arlojinya.
Ting
Sebuah pesan masuk ke ponsel Arsan, sesaat ia membaca pesan tersebut. "Kata Pak Willis jangan sampe kita ketinggalan, kalau ada apa-apa pastiin saling back up."
"Ya udah, kita masuk duluan aja, gimana? Biar ga makin lama." Raya menatap ketiga temannya, alhasil mereka setuju.
***
"Delay, please." Aura menggigit bibir bawahnya, taksi yang ia tumpangi melaju cukup cepat namun waktunya tidak cukup. Sekarang pukul 07.28, yang artinya dua menit lagi pesawat take off.
Raksa
Pesawat delay lima menit, lo bisa lebih cepet?
Notifikasi dari Raksa membuat Aura lebih tenang beberapa saat. 07.33 ia sampai di bandara. Tidak ada yang bisa dihubungi, karena aturan mematikan ponsel pasti dipatuhi semua anggota Sin1.
Aura sudah ingin menangis, ia berlari ke arah pengecekan boarding pass. Belum ia sampai, lututnya melemas saat mendengar pengumuman pesawat yang seharusnya ia tumpangi telah terbang meninggalkan landasan saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athrylith Sin 1
Teen FictionAthrylith : Genius (Dalam bahasa Welsh) Menceritakan kelompok sekolah khusus bernama Sin1 yang berisi murid-murid genius. Rencana mengikuti olimpiade ke luar pulau justru membawa petaka. Tersesat, memecahkan teka-teki, jatuh cinta kemudian mati (...