Agatha yang tak percaya pada cinta pandangan pertama, justru luluh pada pesona Zean Sebastian Prasetya. Pria yang datang ke warungnya tuk pertama kali, sudah Agatha siapkan tempat dihatinya. Siapa sangka bahwa pria itu adalah murid baru dikelasnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hola hola hola 🤗 Semoga kalian sehat-sehat yak. Yuk enjoy baca cerita ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
××××
Sejak pulang dari Sekolah, Agatha merenung diri di kamar. Agatha selalu halu jika dia akan dekat dengan Zean. Berharap kemudian menjadi seorang kekasih.
Tapi, belum saja melangkah dirinya dipaksa mundur.
Bayang - bayang Zean membentak seorang siswi tadi pagi sangat menghantui pikiran Agatha.
Agatha jengah. Mengapa dia bisa merasakan cita pandangan pertama pada Zean.
Bagaimana dengan dirinya jika berjuang? Apakah akan di bentak, hujat atau bahkan dikeluarkan dari sekolah.
Bajingan, gimana gue bisa suka sama cowo brengsek dalam satu pandangan. Tapi gue gak bisa move on. Bahkan saat marah dia keren abis. Duhh hentikan pikiran tentang Zean, Agatha. Hilangkan Zean dari pikiran.... hilangkan.
Sudah hampir magrib, sudah berjam jam Agatha hanya duduk di ranjang. Beberapa kali ibunya memanggil namun tak diindahkan.
Merasa badannya lengket, Agatha memutuskan untuk mandi. Biar wangi, biar rileks, biar tenang, biar cakep, biar Zean suka... Ewhh hilangkan Zean dari pikirkan. Ayo hilangkan. Ini mudah, cinta pada pandangan pertama tuh gak ada, lo cuma kagum sama ketampanannya aja.
Agatha segera menyelesaikan ritualnya saat melihat keriput ditangannya. Setelah mengeringkan badan, berpakaian, dan melaksanakan shalat magrib Agatha turun ke ruang makan.
"Bunda masak apa?" tanya Agatha setelah duduk di kursi meja makan.
"Bikin gulai, sini bantuin aduk," jawab Bunda seraya mengaduk gulai yang hampir matang.
Dengan malas Agatha beranjak dan mematuhi perintah Bundanya. Mengaduk gulai yang wanginya tercium satu rumah.
Bundanya menyiapkan rantang dan menaruh nasi disana. "Bunda mau kemana?" tanya Agatha.
