10) Masa Pelatihan

6 3 0
                                    

Sudah seminggu sejak Furqon berlatih bersama Datuk Sri Bagindo. Furqon begitu serius dalam menghadapi masa pelatihan yang hanya berlangsung dua minggu ini. Furqon tak bisa terlalu lama berlatih karena liburannya hanya 16 hari dan dia harus kembali sekolah. Apalagi sekarang ia sudah kelas 3 semester 2 SMP, ia harus mempersiapkan diri juga untuk masuk SMA.

Di desa bernama Desa Siyarang ini, Furqon berlatih berbagai teknik beladiri bersama Datuk Sri Bagindo. Tapi yang paling ditekankan oleh Datuk adalah teknik menggunakan 2 pedang, yang disebutnya teknik Pedang Ganda. Teknik ini membuat Furqon mampu bertarung dengan lincah dan efektif dengan kedua pedang di tangannya. Selain teknik berpedang, Furqon juga diajari ilmu tenaga dalam. Yang paling hebat adalah teknik tenaga dalam yang bernama jurus Zirah Langik. Jurus ini mampu membuat Furqon menggunakan tenaga dalamnya untuk dijadikan perisai di seluruh tubuhnya sehingga tak dapat diserang. Namun, jurus ini memiliki dampak yang berbahaya jika digunakan berlebihan, bisa menyebabkan cacat atau kematian bagi pengguna karena penyaluran tenaga dalam secara besar dapat merusak jaringan tubuh. Oleh karena itu Datuk Sri Bagindo meminta Furqon berhati-hati dan mencari cara agar jurus tersebut tidak lagi berbahaya bagi pengguna.

Furqon sangat betah berada di desa ini. Penduduk yang ramah, udara yang sejuk, dan pemandangan yang indah. Furqon juga sudah akrab dengan Airin, cucu Datuk Sri Bagindo. Airin umurnya satu tahun di bawah Furqon. Ia adalah gadis yang baik, ramah, pintar, dan sangat cantik. Menurut Furqon, Airin adalah gadis yang paling cantik yang pernah ia temui. Kulit putih terang, bulu mata lentik, bibirtipis dan yang paling mencolok adalah bola mata biru terangnya. Mata itu ternyata di dapat dari Ibunya yang memang seorang bule.

Di desa ini juga terdapat seorang Dokter jenius bernama Dokter Raka. Dr. Raka adalah dokter yang bertugas di desa ini. Ia sangat jenius dan menemukan banyak inovasi dalam dunia medis. Di waktu senggang Furqon menyempatkan dirinya bertemu dengan Dr. Raka untuk menambah ilmunya. Apalagi Dr. Raka juga sangat baik dan sangat senang jika ada yang mau belajar darinya.

***

Datuk Rajo Mukhti mengelap keringatan di keningnya. Ia kini berada di teras samping rumahnya yang menghadap ke halaman bagian samping yang cukup luas. Di halaman itu terlihat Nihayah, Miqdad, Risya, Razi, Dila, dan Hayyan tengah beelatih beladiri dengan giat. Datuk Rajo Mukhti tersenyum melihat mereka.

Sejak kepergian Furqon, teman-teman dan adiknya meminta berguru pada Datuk Rajo Mukhti. Alasannya agar mereka bisa membantu Furqon. Mereka tak ingin Furqon menanggung beban itu sendiri. Mereka ingin membantu Furqon untuk membawa kembali Altar. Sementara bagi Nihayah selain ingin membantu mengembalikan Altar, ia juga ingin agar bisa melindungi dirinya sendiri agar tidak membebani Furqon lagi. Mereka sudah menguasai berbagai jurus pamungkas yang diajari Datuk. Mereka juga diajari teknik menggunakan senjata dan teknik tenaga dalam. Datuk Rajo Mukhti sangat puas melohat perkembangan mereka berenam.

"Furqon pasti sudah sangat kuat sekarang dan mereka ingin agar bisa mengejar Furqon, " batin Datuk Rajo Mukhti.

"Kelihatannya bukan hanya Furqon yang akan bergabung, " batinnya lagi sambil terus memperhatikan anak muridnya yang tengah berlatih.

***

Furqon tengah membaca buku di dekat jendela rumah Datuk Sri Bagindo. Rumah Datuk Sri Bagindo adalah rumah khas Minangkabau, yaitu Rumah Gadang. Furqon terlihat sangat serius dengan bacaannya sampai ia tak sadar kalau Airin telah berdiri di sampingnya.

"Lagi baca apa? " tanya Airin yang sontak mengagetkan Furqon.

"O-oh Airin, ini lagi mempelajari lebih dalam soal tenaga dalam manusia supaya bisa menyempurnakan zirah langik, " kata Furqon.

Furqon : Sword ExpertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang