Chapter 21

113 24 18
                                    

Duduk berdua di teras dengan suasana yang sangat dingin dan canggung juga perasaan dendam yang mendalam.

"Gue Gino"
kata Gino mengulurkan tangannya pada Aurel berharap mendapat balasan dari Aurel.

"Dah tau"
jawab Aurel tanpa melirik pria tersebut.

"Gue boleh cerita nggak sama lo? Okay mungkin pertemuan awal lo ke gue udah buruk banget tapi-"

"Apaan sih lo nggak jelas banget. Nggak usah SKSD sama gue!"
Ketus Aurel.

"Sintia. Mungkin dia cerita sesuatu sama lo, ya mungkin itu suatu keburukan gue yang gue lakuin dimasa lalu. Dan waktu dia datang kerumah gue itu gue mau jelasin yang sebenernya dan mau minta maaf sama dia. Gue nggak ada maksud buat nyakitin bahkan nodain-"

"DIEM!!!! APAAN SIH LO! LO PIKIR GUE PEDULI?! NGGAK!"
Aurel yang semakin kesal langsung berdiri dan kembali masuk kerumah.

"Ma pulang yok. Aurel baru inget tugas Aurel banyak yang belum selesai"
ujar Aurel mencari alasan.

"Makasih ya tante"
tambahnya.

"Kapan-kapan main ke sini lagi ya"
ujar wanita tersebut.

Gino yang baru masuk kerumah menerima tatapan sinis yang sangat amat tajam dipenuhi kebencian terpancar dari mata Aurel.


****

kring...kring...kring.....
Bell istirahat pertama berbunyi.

"Rel lo kenapa sih dari awal pelajaran sampe istirahat pertama kok kek bengong gitu"
ujar Sintia yang menepuk pundak Aurel.

"Ngakpapa kok Sin"
jawab Aurel kemudian memasukkan buku tulisnya kedalam tasnya.

"Rel gue mau ngomong dong"
ujar seorang pria yang datang menghampiri Aurel dan Sintia yang masih duduk di kursi mereka.

Melihat pria tersebut Aurel reflek melotot dan menarik tangan pria tersebut keluar kelas.

"Pasti lo mau bahas soal kemarin ya? Gue bisa jelasin kok, kemarin itu-"

"Lo ngapa sih bego. Ada ya manusia kek lo. Pasti karena kebanyakan ngidolain plastik"

"Dih nggak nyambung dongo. Lah emang lo mau ngomong apa?"
tanya Aurel bingung.

"Jelas-jelas lo yang nggak nyambung bego. Tiba-tiba narik gue keluar kelas, terus bahas kemarin. Emang gue peduli sama hari-hari yang udah lo lewatin? NGGAK!"

"Dih pede banget lo. Yaudah buruan mau nanya apa"

"Kan lo bendahara kelas, gue mau nanya jumlah duit kas, soalnya udah ditanyain sama Bu Ani katanya mau ada rencana jalan-jalan bareng sama anak kelas gitu"
jelas Friden.

"Ohh... Kok lo nggak minta Fino? Dia juga kan bendahara"
jawab Aurel menaikkan satu alisnya.

"BEGO! Lo bendahara satu, ya pastinya duit kas lo yang megang kan"
jawab Friden kesal memukul kening Aurel.

"Duh sakit dongo. Duh bau bawang ni entar jidat gue"
Aurel mengelus-elus keningnnya kesakitan.

"Udah cepet napa sih, jumlah duit kas ada berapa? Sekalian sama nama orang yang males bayar kas siapa? Biar langsung gue datengin"

"Dih sok hebat banget lo"
jawab Aurel memutar bola matanya kemudian menyilangkan tangannya di dadanya.

"Kok lo sok songong gitu sih? Eh enggak emang lo songong + GA JELAS"
ledek Friden.

"Nggak usah mancing deh lo"
jawab Aurel nyolot.

"Lo bego yang mancing gue tanya baik-baik siapa yang males bayar uang kas biar langsung gue datengin"

wibu vs kpopers (COMPLETE ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang