Chapter 19

140 28 2
                                    

"Kira-kira gitu deh kak. Oh iya kak, kakak duduk disini bareng saya emang ntar ngak ada yang marah kak?"
tanya Aurel membuat Angga menaikkan kedua alisnya bertanya-tanya.

"Maksudnya"
jawab Angga heran.

"Nggak jadi deh kak lupain aja. Oh iya kak Angga beneran wibu ya?"

"Hah?"
Angga semakin heran atas apa yang dikatakan Aurel.

"Hah?"
Aurel bingung.

"Loh kok jawab hah lagi? Gini-gini tadi lo nanya gue beneran wibu apa bukan itu maksudnya gimana?"

"Oh iya, yah kek Friden gitu nggak kak wibunya? Kek fanatik banget gitu. Emang semua wibu benci k-popers ya kak?"
tanya Aurel polos.

"Ya nggak lah. Sekarang gue nanya. Emang semua k-popers benci wibu?"

Seorang pelayan yang mengantarkan pesanan Angga menjawab pertanyaan Angga "Ya enggak dong mas, lah saya k-popers pacar saya wibu"

Aurel yang mendengarnya melebarkan matanya kaget. Ia tertawa kecil melihat tingkah pelayan tersebut.

"Sering berantem nggak mas?"
tanya Aurel usil pada pelayan tersebut.

"Kalau berantemnya berat sih kak. Dia pake bahasa Jepang saya pake bahasa Korea"
jawab pelayan tersebut mulai meletakkan lututnya ke lantai menunduk dan meletakkan segelas kopi susu tepat didepan Angga.

"Emang masnya ngerti bahasa Korea?"
tanya Aurel mulai menatap serius pelayan tersebut.

"Loh... menganggap remeh saya kak? Saya nonton drakor tanpa subtetel"

"Maksudnya subtitle mas?"
Tanya Aurel bingung.

"Apa aja deh kak namanya terserah. Terus saya kerja disini ya karena saya suka sama tema cafe ini"
jawab pelayan itu kemudian kembali berdiri.

"Emang k-poppers cowok nggak takut dikatain banci mas?"
Tanya Angga bercanda.

"Loh ya saya tidak peduli. Emang kalau cowok k-popers jadi banci gitu? Jangan salah loh mas dan kak, orang yang punya cafe ini itu cowok, ya dia k-popers. Nular dari anaknya"
bisik pelayan tersebut berhasil membuat Aurel dan Angga tertawa kecil.

"Loh mas sama kakaknya ini pacaran juga toh? Oh bentar saya tebak, ini pasti yang cewek k-popers yang cowok wibu. Ya kan"
canda pelayan tersebut.

"Ehm, wibu sama k-popersnya bener mas, tapi kalau pacarannya-"

"belum. Tunggu aja ya mas"
Angga memotong perkataan Aurel membuat Aurel melebarkan matanya. Aurel mendengar ucapan tersebut seakan-akan bokongnya tidak menempel di kursi. Ia merasa terbang ke langit dengan angin sejuk dan pemandangan indah. Seketika senyum terukir lebar diwajahnya dibawah alam sadarnya.

"Tunggu apa mas? Belum jadian tapi bakal jadian? Kapan rencana mau nyatain perasaan terus nembak?"
tanya pelayan tersebut.

"hah? Tunggu kita sama-sama nemu pasangan lah baru dikabarin pasangannya wibu atau k-popers. Bukan kita yang jadian"
jawab Angga kemudian meminum kopi susu miliknya. Aurel yang mendengar perkataan Angga tersebut merasa sangat sesak. Ia seperti terjatuh dari langit ke dasar jurang dan terkena lumpur kotor, lalu dimakan binatang buas. Sangat amat menyakitkan.

Pelayan tersebut menggeleng-gelengkan kepalanya dan kemudian kembali bekerja melayani pelanggan yang lain.

"Oh iya kak saya pulang deluan ya soalnya disini udah berjam-jam, entar kalau kelamaan takut dicariin ortu"
Aurel berpamitan pada Angga dengan harapan akan diantar oleh Angga.

wibu vs kpopers (COMPLETE ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang