Chapter 8

523 57 2
                                    

⚠⚠typo dimana-mana⚠⚠

~Sebagian orang pasti memiliki mimpi yang berbeda-beda, baik kecil ataupun besar. Dan mimpi adalah salah satu petunjuk untuk menunjukkan arah kemampuan seseorang.

💖selamat membaca💖
~enjoy~

08.45 jam pelajaran.

"Rel, lo bawa pulpen berapa?" Tanya Elisia yang menghampiri Aurel ke mejanya.
"Tumben ni orang nggak dingin-dingin amat. Kesambet apa? Apa karena lagi butuh?" Batin Aurel dalam hatinya.

"Oh ini gue bawa tiga. Ni pake aja satu." Aurel memberikan pulpen berwarna biru pada Elisia.
"Makasih." Elisia kembali ketempat duduknya dan menulis materi fisika yang tertera di papan tulis.

"Woi. Woi plastik." Friden melempar penghapus yang di potong-potongnnya menjadi kecil ke arah Aurel yang duduk di depannya.

"Apa sih? Ganggu banget." Aurel membalikkan badannya ke belakang dan melempar penghapus kecil yang ada di kursinya.
"Gue pinjem pulpen lu dong satu."

"Nggak ada."

"Pelit amat sih lu. Pulpen doang."

"Maknya modal dong. Pulpen doang lo bilang, kalau menurut lo pulpen itu kecil kenapa lo nggak punya? Nggak niat sekolah ya?"

"Kalau nggak mau minjemin itu ngomong aja nggak usah banyak bacot."

"Ya terserah gue dong."

"Dasar plastik lo!"

Akhirnya Friden beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Fino untuk meminjam pulpen.

Selang beberapa waktu jam pelajaran pun berganti. Namun setelah beberapa menit ganti jam, guru yang akan masuk belum juga memasuki ruang kelas. Dan situasi kelas tanpa guru bagaikan bagi-bagi sembako, berisik dan tidak terkendali. Ketua kelas mereka sendiri asik mengobrol, sedangkan wakil ketua kelas sibuk menggambar . Aurel yang tidak suka kebisingan dan kerusuhan karena merasa terganggu berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Friden.

"Woi." Aurel memukul meja Friden dengan tangannya..

"Ngapa sih lo?" Tanya Friden dengan santai tanpa mengubah posisi duduknya di mejanya, tepat di samping tangan Aurel.

"Lo kan ketua kelas. Emang nggak bisa lo suruh diem apa?"

"Ya suka-suka gue dong. Orang gue juga lagi sibuk sendiri, ngapain gue suruh mereka diem?"

"Banyak bacot lo. Jadi ketua kelas yang bener ngapa?!?!"

"Lo yang bacot anj**g!!"

"Gue manusia tol*l!"

"Wah lama-lama ngajak ribut aja ni orang!" Situasi Friden dan Aurel yang semakin memanas membuat beberapa murid di kelas memperhatikan mereka dan menjadi diam.

" ya gue kan cuman ngomongin supaya lo bisa jalanin tugas lo!"

"Yang punya tugas itu gue. Jadi lo nggak usah sok merasa paling bener. Ngerti nggak lu. Punya kaca kan dirumah?" Friden menunjuk-nunjuk Aurel dengan sangat emosi.

wibu vs kpopers (COMPLETE ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang