Suasana kamar yang hanya diisi dengan suara film anime yang diputar sangat keras mengisi seisi kamar Friden, yang sekarang sedang menjadi tempat untuk Fino dan Erik berkumpul.
"Den lo pernah ada rasa nggak sih sama Aurel?" Tanya Erik membuka topik pembicaraan ditengah-tengah kesibukan mereka menonton anime.
"Pernah" jawab Friden singkat berusaha untuk fokus menonton.
"Hah?!" Fino memberhentikan anime yang mereka nonton agar fokus di satu hal.
"Apaan sih Fin kok di berhentiin?" Tanya Friden kesal.
"Keknya ga seru kalau matanya nonton tapi pikirannya ke lain hal. Lo kenapa Rik tiba-tiba nanya gatuan?" Jelas Fino sambil mengambil cemilan di sampingnya.
"Lo beneran pernah ada rasa Den sama Aurel?" Erik meyakinkan jawaban Friden yang sulit untuk di trimanya.
"Ya pasti lah. Secara tiada hari di sekolah tanpa dia" Fino yang mendengar hal tersebut melotot ke arah Friden tidak menyangka.
"Sejak kapan Den?" Tanya Fino penasaran.
"Sejak MPLS" jawab Friden.
"Emang kalian nggak pernah ada rasa sama cewek ngeselin kayak dia?"
"Hah??" Ucap Fino dan Erik bersamaan.
"Kompak amat" ujar Friden merebut cemilan dari Fino.
"Jadi lo pernah suka sama Aurel? Atau masih suka?" Ucap Erik menepuk pundak Friden.
"Jadi lo sukanya sama Aurel atau sama Ica sih?" Sahut Fino tidak santai.
"Lo berdua kenapa sih?! Gue ga pernah bilang gue suka sama Aurel. Maksud gue ada rasa itu ya rasa benci, kesel, emosi. Gue orang yang ramah lingkungan, ya kali suka sama orang yang ngidolain plastik!" Jelas Friden membuat Fino dan Erik mengangguk paham.
"Ya tapi ga gitu konsepnya Bambang" ucap Erik legah.
"Lo kenapa Rik nanya gituan?" Tanya Friden penasaran.
"Erik kan suka sama Aurel" ucap Fino ceplas ceplos.
"Kok lo nggak pernah ngomong? Bukanya lo sukanya sama Sintia?"
"Hah? Lo suka sama Sintia Rik?!" Tanya Fino tidak santai.
"Ni pada kenapa sih?!" Erik berdiri kesal, ia kembali duduk mencari posisi yang lebih nyaman.
"Emang gue pernah suka sama Sintia?" Ucap Erik ketika mendapat posisi yang tepat.
"Lah terus lo nyimpulin dari mana Den?" Tanya Fino menatap tajam Friden.
"Kan dulu waktu Erik suka sama Sintia lo suka sama Aurel Fin" ucap Friden.
"Lo suka sama Aurel Fin?!" Tanya Erik tidak santai.
"Ya kan dulu waktu awal MPLS Rik, sekarang mah nggak" ucap Fino.
"Iya sih gue juga suka sama Sintia waktu awal MPLS" ucap Erik.
"CIELAHHHHH TUKERAN DOI!!! AHAHAHAHHAHAHHA" Friden tertawa keras. Fino dan Erik hanya menggeleng-geleng melanjutkan menonton anime.
"Woi apaan sih gue juga mau ikut nonton" ucap Friden kesal.
"Lo suka sama siapa Den?" Tanya Fino menghentikan kembali film anime yang mereka tonton.
Friden melirik Fino dan Erik yang menatap serius ke arahnya, dan menghela nafas pasrah.
"Ica" jawab Friden singkat.
"Gimana kalau Aurel suka sama lo Den?" Ucap Erik dengan ekspresi yang sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
wibu vs kpopers (COMPLETE ✔️)
Teen Fiction"Emang ya wibu itu pemalas. Apaan banget tidur di sekolah. Tidur itu di rumah!! Besok-besok bawa kasur sekalian aja!" "Emang dasar k-popers itu alay ya. Tiap ngobrol yang di bahas cuman K-pop dan para plastik." "Nggak juga sih. Lonya aja yang...