CHAPTER 20 || PROM NIGHT?

17 6 1
                                    

Selamat membaca ...

Pagi yang sangat cerah, mentari menampakkan wujudnya kepada semesta tanpa ragu. Suara riuh menghampiri telinga gadis yang tengah berjalan menyusuri koridor. Empat mata nya menangkap kerumunan orang-orang yang tengah memperebutkan tempat.

Kegaduhan tengah berlangsung di mading SMA Garuda. Bella mendekat ke sana, dilihatnya sebuah kertas putih berisi nilai hasil ujian nasional mereka. Bella meneliti satu persatu kertas tersebut, mencari namanya. Tepat di kolom kedua ia menemukan namanya, Bellarina Equita, rata-rata nilai hasil ujiannya sangat memuaskan, semua nilainya tidak kurang dari sembilan puluh.

"Wih, selamat ya, kak ...," ujar Bima yang juga ada di sana.

Bella tersenyum tulus menanggapinya. "Makasih, Bima ... tumben panggil kak, biasanya gak pernah tuh," ujar Bella dengan kekehan kecil.

Bima pun terkekeh sekaligus berpikir, "Haha, iya-ya, tumben gue panggil lo kak. Kan abis ini kita gak satu sekolah lagi, jadi gak apa-apa dong kalau gue panggil elo kak, soalnya selama ini gak ada sopan-sopannya gue sama elo ...."

"Cih! Modus lo!" sahut Zafran dari arah belakang yang di susul oleh Bagas dan Asep.

Zafran maju satu langkah menengahi Bella dan Bima. "Jangan deket-deket lo," gertak Zafran kepada Bima. Bella tersenyum kikuk.

Bima terkekeh geli melihat pasangan yang baru saja jadian satu minggu lalu. "Weeh buset, santai, Bang santai."

"Bim, lo cari cewek sana, biar gak ganggu orang pacaran mulu ...," sahut Bagas yang sedari tadi hanya memperhatikan.

Asep ikut nimbrung. "Badan lo aja yang gagah perkasa, kokoh tak tertandingi tapi nyatanya masih jomblo, ha-ha-ha."

"Kata-kata lo, kayak pernah denger gue, Sep," timpal Bagas.

"Lo gak tau, Gas? Semen tiga roda kokoh terpercaya, Semen Indonesia kokoh tak tertandingi, jangan lupa dibeli ...," ujar Asep menirukan slogan yang ada di jalanan.

Keempatnya tertawa mendengar Asep mengucapkan slogan.

"Bila anda ngantuk, tak sempat minum kopi? Ambil saja kopiko," timpal Bagas sembari mengeluarkan permen kopiko dari saku seragamnya.

Bima menggeleng lalu tertawa. "Kenape jadi iklan, buset dah, Bang."

"Bima ...," panggil seorang gadis yang tak jauh dari sana.

Bima tidak langsung menjawab panggilan gadis itu. "Noh, siapa bilang gue jomblo," bisik Bima kepada mereka. "Gue cabut dulu ya, Bang, udah ditunggu bini gua," pamitnya sengaja dengan suara keras.

"Ehm, Zaf, kita ke kantin yuk," ajak Bella, ia sengaja menyenggol lengan Zafran.

Zafran mengangguk, ia menggandeng tangan Bella lalu pergi dari sana meninggalkan Asep dan Bagas berduaan.

"Nasib jomblo, yuk Gas pacaran sama gue," tawar Asep membuat Bagas bergidik ngeri. "Dih, ogah!"

***

Pagi berganti siang, siang berganti malam. SMA Garuda saat ini mengadakan acara prom night bagi kelas dua belas. Zafran, pemuda itu tengah bersiap-siap untuk menjemput Bella di rumahnya. Ia sangat bahagia, rasa yang bertahun-tahun ia pendam akhirnya terbalaskan.

Di sepanjang perjalanan ia mengingat momen dimana ia mengungkapkan perasaannya kepada Bella.

Malam, saat acara ulang tahun Bella, Zafran sudah mempersiapkan surprise bersama dengan teman-teman nya.

Malam itu, Zafran datang dengan menyanyikan sebuah lagu dan membawa seikat bunga untuk Bella.

Sungguh itu adalah ide Bima. Zafran mana bisa romantis.

✓A Journey to Find You: Dream [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang