9. Kebimbangan Keyra🍁

16 4 1
                                    

Bintang membawa Shasha kerumahnya. Ia tidak bisa membawa gadis itu pulang dalam keadaan seperti itu. Brian tidak akan melepaskannya dan jangan lupakan Raka dan juga Reksa. Bintang bisa terbunuh.

Bintang membantu Shasha turun dan membantunya berjalan, ia memanggil mamanya agar membantu Shasha membersihkan diri. Setelah mamanya keluar, Mama bingung dengan keadaan Shasha. "Bintang, Shasha kenapa?"

"Bintang juga ngga tau, Ma. Yang penting Mama bantuin Shasha bersihin badan sama rapihin penampilan Shasha. Bintang mau panggil Tante Mega dulu sama om Arya." Bintang berlari keluar rumah dan menghampiri rumah seseorang yang bisa membantunya.

Ia berulang kali memencet bel rumah dan Arga sendiri yang membukanya. "Apaan?" ucap cowo itu.

"Tante Mega ada? Kalo Om Arya gimana? Ada dirumah atau nggak?" Ucap Bintang panik. Arga bingung, mengapa si kalem Bintang bisa sepanik ini?

"Mami ada di rumah, kalo Papi di RS. Ada apa sih? Kok lo panik banget?" Arga berusaha tidak panik, karena seingatnya hanya keluarganya dan juga Shasha alasan kepanikan Bintang.

"Panggilin Tante Mega, sekalian bawain pakaian ganti Shasha. Buruan, Ga. Darurat." Setelah nama Shasha disebut, Arga dengan cepat memanggil Maminya dan masuk ke kamar Shasha untuk mengambil pakaian ganti. Mega berjalan menghampiri Bintang, ia bingung mendengar penjelasan Arga.

"Bintang, apa yang terjadi? Ada apa dengan Shasha?" ucap Mega dengan tenang. Ia memegang bahu Bintang yang sangat kentara dengan kecemasan. "Tante, ayo kerumah Bintang. Keadaan Shasha down."

"Down? " Bintang mengangguk. Ia pun mengikuti Bintang disusul dengan Arga yang membawa pakaian Shasha. Mereka berlari menuju rumah Bintang yang berseberangan dengan rumah Papa Shasha.

Mereka masuk ke kamar tamu dan Arga menyerahkan pakaian ke Mama Bintang. Mama Bintang dibantu dengan Mega memakaikan pakaian Shasha. Mega menatap sedih keadaan Shasha yang sangat kacau.

Setelah selesai, Arga menggendong Shasha ke tempat tidur. Ia mempercayakan keadaan Shasha kepada Mami-nya. "Mi, gimana keadaan Shasha?"

Mega menghela napas. "Keadaan mentalnya sedikit terganggu, sebenernya apa yang terjadi?"

Mama Bintang menatap putranya. Bintang yang ditatap juga hanya diam, ia tidak tau apa yang terjadi. "Bintang juga gatau, Ma, Tan. Tadi Shasha bilang dia ada urusan, tapi Bintang cari di sekolah nggak ketemu. Saat Bintang menelpon Shasha, Shasha lewat dan keadaannya udah kacau. Jadi Bintang bawa Shasha kesini."

"Meg, maaf ya. Aku potong rambut Shasha, karena sebelumnya rambutnya dipotong asal. Aku juga melihat baju seragamnya di gunting oleh seseorang, dan seluruh seragamnya kotor dan juga basah kuyup."

"Bintang, benar Shasha menjadi korban bully? Shasha sedikit trauma dengan benda tajam, dan dengan pakaian yang dirobek mengingatkan hal itu kepada kejadian tiga bulan lalu. Hal itu yang membuatnya seperti ini." Jelas Mega. Ia mengusap rambut Shasha pelan dan memperhatikan gadis itu yang tertidur.

"Mi, jadi gimana kita bisa jelasin kondisi Shasha ke Tante Jeany? Dan Brian. Mami tau gimana posesifnya Brian kan?" ucap Arga, ia cemas melihat kondisi Shasha.

"Biar Mami yang bicara kepada mereka. Untuk sementara, sepertinya Shasha harus dirawat. Saya akan meminta izin kepada Aldy dan juga Brian, karena mereka berhak tau." ucap Mega.

"Lakukan apa yang menurutmu baik, Meg." Mereka menoleh saat melihat Aldy datang, masalahnya mereka tidak ada yang memberi tahu keadaan Shasha kepadanya. Namun bagaimana Aldy tau?

"Aldy?"

"Satpam yang memberitahuku, dia melihat kalian berlari dengan cemas. Jadi aku mengikuti kalian." Aldy berjalan mendekati putrinya yang tertidur dan mengusap rambut putrinya dengan sayang. Wajah putrinya terlihat pucat, dan ia merasa sangat bersalah.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang