11. Harapan Keyra🍁

23 4 0
                                    

"Gimana kondisi Shasha?" Tanya Brian kepada Gista. Saat ini mereka sedang duduk bersama di ayunan dekat gazebo taman depan rumah. Keyra sering duduk disana.

"Shasha udah pulang kemarin, dan Brian bilang kondisinya udah stabil. Brian juga bilang kalau sekarang Shasha punya temen baru, namanya Zoya. Mereka hari ini pergi ke Mall, bareng Keyra juga." Brian menaikkan alisnya bingung. Tangannya tidak berhenti mengusap rambut tunangannya.

"Keyra? Sejak kapan Keyra bergabung dengan mereka?" Gista tersenyum tipis. Ia duduk tegak dan menatap tunangannya. "Kamu ngga tau kan kalau Keyra sendiri yang bujuk Shasha supaya kembali ke sekolah. Dia juga yang menawarkan diri untuk menemani Shasha supaya mendapatkan izin dari Bintang."

"Jadi, Keyra beneran berubah?" Gista mengangguk antusias. "Oh iya, malam ini kamu ada jadwal?"

Gista mengingat kegiatan hari ini, sepertinya malam ini dia kosong. "Malam ini aku nggak ada jadwal, kenapa?"

Brian merangkul bahu tunangannya. "Kita makan malam bersama, mau? Aku ajak Keyra sama temenku juga. Reksa. Reksa juga boleh membawa adik-adiknya. Kamu setuju?"

Gista tersenyum. Ia menatap Brian antusias. "Aku setuju. Tapi ini makan malam formal atau makan malam biasa? Aku harus menyesuaikan pakaianku kan?"

Brian mengusap rambut Gista dengan sayang. "Cuma makan malam biasa, kamu nggak perlu dandan berlebihan."

Brian melihat Keyra yang akan melewati mereka. Ia pun memanggil adiknya itu. "Ra"

Keyra menoleh, ia berjalan mendekati kakaknya. "Ada apa kak?"

"Kita makan malam di luar, kamu keberatan?" Keyra menaikkan alisnya heran. "Kok tumben? Makan malam dengan siapa?"

"Sama temen SMA kakak. Dia juga bawa adiknya kok, kamu ikut kan?" Keyra diam sebentar, hari ini ia ada jadwal. Tidak mungkin ia tak datang, jadi ia akan usahakan. "Aku usahakan datang ya kak. Gapapa kan? Aku ada kerjaan hari ini."

Brian mengiyakan saja. Keyra pamit menuju kamarnya, dengan tangan membawa beberapa paperbag di tangannya. Sebentar lagi ia akan menuju studio untuk melakukan pemotretan, ia mengganti seragamnya dengan celana pendek setengah paha dengan Hoodie.

Memakai riasan tipis dan membiarkan rambut pirangnya tergerai. Setelah itu memakai sepatu boots nya. Ia memandang dirinya di cermin dan kemudian pergi meninggalkan kamarnya. Ia akan mengendarai mobilnya sendiri menuju studio.

🍁

Bintang berhenti di depan pagar rumah Shasha. Shasha sudah menyuruhnya untuk pulang, namun Bintang malah mengikutinya. Shasha dengan kesal berjalan menghampiri Bintang dan memandangnya dengan raut wajah kesal namun terlihat lucu di mata Bintang.

"Kamu pulang aja, gih. Kan aku udah sampai rumah, lagian aku pulang bareng Brian. Kamu mending pulang aja."

Bintang masih menatap Shasha datar, dalam pikirannya mengapa Keyra tiba-tiba berubah? Padahal sebelumnya gadis itu sangat gencar mencari masalah dengannya. Rencana apalagi yang disusun oleh gadis itu. Bintang tidak akan membiarkan gadis itu menyentuh Shasha.

"Bintang, pulang gih. Titip salam sama Mama kamu ya, sekalian sama Nayya juga. Oiya bilang sama Mama kamu, makasih ya udah rawat aku kemarin. Aku lupa ngucapin makasih." Bintang mengerjap kemudian tangannya naik untuk mengusap rambut Shasha.

"Aku pulang dulu." Shasha mengangguk dan tersenyum lebar. "Hati-hati"

Bintang memakai helmnya kembali kemudian menyalakan mesin motornya. Ia meninggalkan pekarangan rumah Shasha dan melajukan motornya menuju rumahnya. Namun ada sebuah mobil yang melewatinya dengan kecepatan tinggi.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang