10. Awal Pertemanan🍁

21 4 0
                                    

Keyra berjalan di koridor kelas 10. Hatinya agak lega setelah bertemu Natasha kemarin, kemungkinan hari ini gadis itu masuk. "Apa yang lo lakuin ke Shasha kemarin?"

Keyra berhenti berjalan, ia mengenali suara itu. Suara Bintang, ia pun membalikkan badannya menghadap Bintang. "Gue? Gue nggak ngelakuin apa apa"

Bintang menatapnya tajam, dan Keyra menaikkan alisnya. "Hari ini Shasha maksa ke sekolah, padahal semua orang tau kalau kondisinya belum pulih total."

Keyra memutar bola matanya malas. "Bin, dia nggak sakit. Dan kalaupun dia sekolah, itu terserah dia dong."

Bintang menatap Keyra curiga, ia berjalan mendekati Keyra dan menyisahkan jarak selangkah. "Kali ini, apa rencana lo?"

Keyra menelan ludahnya susah payah. Bintang sangat pandai mengintimidasi lawannya, dan Keyra sangat gugup kali ini.  "G-gue nggak ngerencanain apapun, gue cuma mau berteman sama Shasha."

Bintang meragukan ucapan Keyra, ia menyipitkan matanya. "Dengan sifat lo yang kaya gini?"

Keyra tersinggung mendengarnya. "Kenapa? Karena gue nakal makanya lo nggak percaya." Keyra tersenyum sinis, ia maju selangkah dan menyisahkan jarak sejengkal. "Gue emang nakal, gak tau aturan, tapi gue bisa jadi teman yang baik."

Bintang menunjuk Keyra. "Bintang" Mereka berdua menoleh saat seseorang memanggilnya. Bintang bergeser menjauh dari Keyra dan menunggu orang yang memanggilnya itu mendekat. Ia tersenyum melihat gadis itu kembali ceria.

Gadis itu berlari menghampiri Bintang dan tersenyum lebar. "Kamu sekolah?"

Gadis itu berhenti di hadapan Bintang, dan membuat Bintang mencubit pipi gadis itu. Laki-laki yang sedari tadi berada di belakang gadis itu juga berjalan mendekat.  "Gimana rambut baru ku? Cantik kan? Brian bilang aku lucu"

Bintang terkekeh, ia mengusap puncak kepala gadis itu. "Cantik"

"Gue duluan. Bin, gue nitip bocil" Sebelum meninggalkan mereka, Brian lebih dulu mengecup kening gadis yang ia panggil bocil itu dan mengusap puncak kepalanya.

Keyra merasa iri melihat gadis itu, ia tidak pernah mendapat perlakuan manis seperti itu. Gadis itu menoleh menatap Keyra.  "Ra"

Keyra mendongak, ia melihat gadis itu tersenyum tipis. "Makasih ya"

Keyra pun tersenyum. "Gue nggak ngelakuin apapun, Sha." Gadis itu Natasha. Selama dua hari Natasha tidak masuk sekolah, dan kemarin Keyra mengunjungi gadis itu. Ia menceritakan banyak hal agar gadis itu kembali ceria, bahkan Keyra meminta maaf atas semua perbuatannya yang keterlaluan.

Keyra menatap rambut gadis itu yang pendek. "Sorry ya, gara-gara temen gue rambut lo jadi pendek." Natasha berjalan mendekati Keyra dan mengusap lengan gadis itu.

"Gue nggak papa kok, malahan gue suka rambut pendek." Keyra lega mendengarnya. Bintang mendekati Natasha dan mengajaknya pergi.

"Kita ke kelas" Shasha mengangguk, ia pun menatap Keyra lagi. "Gue ke kelas dulu ya" Natasha berjalan bersama dengan Bintang meninggalkan Keyra yang tersenyum kecut. Ia pun berjalan menuju loker untuk mengambil buku-bukunya.

"Kenapa gue nggak seberuntung Shasha?"

***

Keyra duduk sendirian di taman. Ia teringat ketika ia mengunjungi Natasha kemarin, keluarga gadis itu berkumpul untuk membujuknya. Natasha sangat beruntung karena keluarga mereka lengkap.

Tidak seperti dirinya. Mamanya mengabaikannya, abangnya meninggalkannya bahkan kekasihnya juga meninggalkannya. Natasha juga beruntung karena ada Brian dan juga Bintang yang selalu ada untuk gadis itu, namun Keyra tidak punya siapapun.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang