09.

163 41 0
                                    

"Project apalagi, sih?"

Sicheng mendengus kesal saat Yuta baru saja mengatakan bahwa ia ada meeting informal bersama teman kantornya untuk membahas project baru. Laki-laki manis itu menarik selimutnya dan menutup seluruh tubuhnya kemudian berbalik dari posisi awal. Saat ini mereka sedang berada di di kamar Yuta. Semenjak insiden 'setengah mabuk' sekitar empat bulan yang lalu itu kini mereka sudah berada dalam level yang lebih intim dari sekedar 'teman kencan'. Walaupun masih diragukan status hubungan mereka, namun rupanya mereka tidak terlalu ambil pusing dan yang terpenting bagi mereka ada masing-masing saling memiliki satu sama lain. Yuta hanya meringis melihat si manis itu sedang dalam mode kesalnya.

"Ini hanya berlangsung sebentar saja, sayang. Aku akan kembali dengan satu loyang pizza untuk acara menonton nanti malam."

"Maksudku, ini hari sabtu, Yuta. Kau tidak seharusnya membicarakan tentang pekerjaan."

Yuta mendekat ke arah Sicheng, membuka sedikit selimutnya dan mengecup puncak kepala itu pelan-pelan, "Aku tahu. Tapi ini mendadak, atasanku baru mendapat kabar semalam. Kudengar ini tentang sebuah project yang belum pernah dikerjakan oleh kantorku, maka dari itu mereka harus mempersiapkan secara matang."

Sicheng berbalik lagi dan menghadap Yuta, mencoba untuk menerima kenyataan bahwa acara berduaan dengan laki-laki itu sedikit terganggu karena urusan pekerjaan. Kemudian detik berikutnya ia mengangguk pasrah dan berkata pada laki-laki yang lebih tua itu.

"Tapi ada 2 syarat."

"–okay?"

"Pertama, aku mau pepperoni pizza."

"Bisa diatur."

"Kedua, kita mandi bersama."

Yuta tersenyum dan mencubit hidung bangir Sicheng, "Dasar kau raja mesum sedunia."

-

Sudah sekitar dua jam semenjak Yuta meninggalkan Sicheng. Laki-laki itu hanya sibuk bermain game online di ponselnya sambil memakan cemilan yang ada. Saat dirinya mulai bosan Ia kemudian iseng membuka email dan melihat ada beberapa email dari beberapa aplikasi langganannya serta Amber, hanya sekedar mengingatkan ajakannya mengenai reparasi mobil bersama minggu depan. Kemudian jarinya mencoba menggeser ke bawah beberapa email dengan periode yang lebih lama dan menemukan sebuah email dari aplikasi online caturnya. Sebuah turnamen catur akan diselenggarakan dalam waktu beberapa bulan kedepan. Matanya terpaku cukup lama melihat pengumuman itu. Kemudian ia mencoba untuk membuka aplikasi online dan memulai permainan dengan pemain acak yang juga sedang membutuhkan lawan main.

Permainan berlangsung dengan menyenangkan. Sicheng melakukan Queen's Opening* seperti yang dulu ia sering lakukan. Lawan mainnya berusaha mengimbanginya dengan apik walaupun terkesan agresif serta buru-buru. Di akhir permainan Sicheng melakukan skak mat pada lawannya dan membuat seseorang disana tak memiliki pilihan lain selain resign**. Sicheng tersenyum puas, masih seperti dulu, permainan ini masih memiliki tempat tersendiri di hati Sicheng. Bagaimana tidak, dirinya dibesarkan dengan menggeluti permainan ini hingga pada masa terberatnya sekalipun. Tiba-tiba sebuah pesan online dari aplikasi itu masuk dan menampilkan balon-balon percakapan.

From: Huangknight23

Tunggu, username ini.. strategi permainan sulit dan hati-hati ini.. jangan bilang kau adalah Win Winnington?

Seketika jantung Sicheng terasa berhenti berdetak. Berbagai kemungkinan kini berkecamuk di benaknya. Tangannya hampir menekan tombol power ponsel saat kemudian matanya menangkan balon percakapan yang lain.

From: Huangknight23

Ya Tuhan! Jika ini benar maka aku baru saja bermain bersama pemain legendaris! Ini pertama kalinya aku kalah secara terhormat! Ya Tuhan, aku masih tidak percaya ini!

Tuan Winnington, bagaimana, maksudku, apa kabar? Senang bertemu denganmu! Turnamen catur akan diadakan sebentar lagi, kami harap kau akan muncul dan bermain kembali seperti dulu!

Sicheng menutup akun aplikasi itu dengan segera. Mencoba menenangkan diri dari perasaan yang campur aduk. Di sisi lain ia merasa senang dan terharu karena setidaknya bukan pesan buruk yang ia terima, melainkan sebuah pesan hangat dari orang yang merindukan permainannya. Namun ia juga tidak memungkiri adanya bayangan hitam yang terus menghantuinya sampai saat ini. Tentang sebagaimana orang-orang melihatnya saat terakhir kali ia bertanding, momen terakhir ia melihat ibunya, serta beberapa caci maki yang ia terima saat artikel mengenai dirinya keluar. Ia segera meninggalkan ponselnya dan mempersiapkan keperluan menontonnya bersama Yuta nanti.







*Queen's Opening: Salah satu tipe pembukaan langkah catur dengan menggunakan bidak ratu melangkah lebih dulu.

**Resign: istilah kalah dalam catur.

When The King Blunders | Yuwin [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang