Pagi itu cuaca tampak bersahabat, Adamu turun dari kapal sembari menenteng koper dan tas tenteng berukuran sedang, wajahnya masam seiring dengan helaan napas panjang. Selama hidup dua puluh empat tahun di dunia baru kali ini Adamu rasa dirinya dibuang oleh Kakek tercinta.
Adamu Dipta Yosihikazu, pria keturunan Jepang sekaligus penulis terkenal yang bukunya sudah wara-wiri diseluruh pelosok Indonesia. Riwayat sementara, sempat tersandung kasus hak-hak cipta dan mesti mendekam dalam penjera selama setahun lebih, beruntung setelah melakukan banding dan remisi Adamu bebas tanpa bersyarat. Kalau mau dibilang sih Adamu apes aja bisa masuk tahanan. Dulu salah satu teman penulisnya yang bernama Janiel Prasondro menuduh Adamu melakukan plagiarisme, padahal yah mblo! itu emang ceritanya Adamu cuma dilebelin sama monyet bekantan kalau itu idenya dia.
Alhasil Adamu kalah waktu persidangan, sudah begitu Pengacaranya pake acara mencret-mencret segala lagi, Adamu mana bisa paksa Pengacaranya tahan boker waktu hakim nanya-nanya, yang ada sebelum dijawab celananya sudah kuning duluan.
Singkat cerita, usai menjalani hukuman selama satu tahun tujuh bulan, Jumat lalu Adamu resmi dibebaskan dan Kakek merayakan syukuran kecil-kecil waktu Adamu tiba di rumah. Kata Kakek, nggak apa-apa lu kira ulang tahun doang yang harus dirayain! Yah jujur Adamu nggak keberatan sama sekali cuma yang bikin emosinya naik ke ujung tanduk itu kenapa KAKEK MESTI NGUNDANG BELALANG SEMBAH ALIAS JANIEL PRASONDORO KE RUMAH!!!!!
"Oy Mamen! Lama nggak ketemu astaga, makin glowing aja lo! Bagi rahasia skincare di penjara dong sis."
Dan usai Janiel menyambutnya, Adamu langsung melemparkan Janiel dengan botol galon full masih ada air, pria itu ketar-ketir Adamu sampai mengambil sapu lidi dan mengejar Janiel di tengah jalan. Kalau saja Adamu bisa jampi-jampi itu si ampas rengginan sudah Adamu kirim Jenglot sama muntahan paku tiap hari.
"Woy Dam astaga, becanda kale. Kapan lagi kan lo masuk penjara, anggap aja tamasya kecil-kecil!"
"SINI LO!!! UDAH KARYA GUA LU AMBIL! LO BILANG MASUK PENJARA BUAT TAMASYA?!!!!"
"Dam! Ya Tuhan, lo nge-geng sama siapa di penjara? Geng motor apa pentolan stasiun? Jangan galak-galak amat lah bro."
Dan begitulah hari Adamu terlewati bersama Janiel yang langsung diantar ke rumah sakit karena kepalanya bocor habis dilempar galon 19 liter full no tumpah-tumpah. Kakek sih adem ayem wae di dalam rumah sambil menikmati secangkir teh buatan Bibi Anya, pembantu di rumah mereka. Setelah insiden baku hantam selesai, dan bikin Adamu puas Kakek masih memanggil pria itu untuk menanyakannya sesuatu hal penting.
"Lo masih mau nulis kan?" tanya Kakek dengan penuturan sok gaulnya yang seperti biasa selalu Adamu maklumi, kata Kakek luarnya aja yang keliatan bau abu, tapi di dalam diri ini jiwa muda masih membara bunda.
Adamu menganguk. "Masih."
"Nikah juga masih mau kan?"
"Kalau itu nggak,"
"Lah kenapa?
"Siapa yang mau nikah sama mantan napi?!"
"Ih dangkal."
"Apanya?"
"Otak lo."
Muka Adamu yang memang kelihatan tegas jadi sedikit masam. "Kakek manggil Adam kesini cuma mau ngejek?"
"Itu juga termaksut,"
"Ada lagi yang mau diomongin?"
"Udah dapat projek buat nulis?"
Adamu menggeleng. "Nggak bisa nulis akhir-akhir ini, udah dicoba tapi nggak kayak biasanya." Adamu menjelaskan, dia juga heran kenapa akhir-akhir ini, ide seperti menolak datang ke pikiran Adamu. Banyak wartawan yang tiap saat mondar-mandir di depan rumah, kayaknya penasaran dan ingin mewawancarai Adamu. Ditambah lagi setiap kali Adamu berselancar di internet pemberitaan tentangnya sering bikin kepala mau pecah kebanyakan fitnah dari pada fakta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayons : Pak Penulis & Anak Bintang
HumorAdamu Dipta Yosihikazu, seorang penulis terkenal yang dijebak teman sendiri hingga harus berakhir masuk penjara. Usai menjalani hukuman selama setahun, Adamu ingin bangkit lagi dengan menerbitkan buku baru namun tekanan disekitarnya membuat Adamu ta...