Pukul sepuluh malam. Heejin beranjak dari ranjangnya berniat untuk pergi ke kamar kecil juga ia ingin menjelajahi isi rumah.
Gelap. Itu yang Heejin dapatkan setelah keluar dari kamarnya. Semua orang sudah tidur. Kecuali Heejin.
Heejin tipe orang yang lebih mementingkan rasa penasarannya akan isi rumah uang belum sempat ia telusuri dibanding rasa takutnya.
Setelah dari kamar kecil Heejin mulai menulusuri setiap inci rumah mulai dari lantai dua hingga lantai satu.
Heejin tidak mengira rumah sederhana ini punya perpustakaan kecil di lantai satu. Heejin pikir ia bisa menenangkan diri di perpustakaan ini. Lebih lagi hobi Heejin yang suka membaca buku.
Heejin akhirnya memutuskan untuk melihat lihat perpustakaan terlebih dahulu.
bruk
Heejin meringis. Tubuhnya terjatuh karena tersandung sisi karpet.
Saat ingin merapikan ujung karpet yang terlipat karena Heejin tadi, Heejin merasa aneh dengan lantai perpustakaan yang terbuat dari kayu.
duk.. duk.. duk..
tok.. tok.. tok..
Bunyi nya berbeda.
Itu bisa jadi pintu menuju basement.
Bahkan rumah seperti ini memiliki basement.
Heejin mencoba mengangkat tiga lantai kayu yang bunyi nya seperti ketukan pintu saat Heejin memeriksanya tadi.
Sayangnya pintu itu terkunci.
"Heejin."
Heejin berjengit kaget begitu seseorang menyebut nama nya dari ambang pintu perpustakaan yang tepatnya ada di belakang Heejin saat ini.
Heejin menoleh kebelakang. Rasa tegangnya bertambah begitu melihat mama sedang berdiri tak jauh darinya. Ia membawa pisau di tangannya.
Lampu menyala.
"Kamu ngapain disini malem malem sayang?" Nada bicara mama berubah total yang sebelumnya sedikit ditekan sekarang menjadi lebih halus
Heejin hanya menggeleng lalu berdiri berniat meninggalkan mama dan pergi ke kamar.
"Heejin, lain kali jangan pergi sendirian."
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM NOT. ME. || Jeon Heejin ft. 00L
Terror[UNCONTINUED] ❝All I want is revenge and then die peacefully.❞ ©smollix; 300121