Heejin melempar buku novel yang ia pegang ke kasurnya kasar hingga posisi buku itu tidak karuan. Heejin menemukan buku itu dibawah ranjangnya jadi buku itu bukan miliknya dan Heejin tidak peduli mau buku itu rusak atau tidak.
Buku nya membosankan untuk Heejin baca. Padahal Heejin sangat suka membaca buku novel. Heejin berandai apakah ada buku yang bisa Heejin mengerti jalan ceritanya di perpustakaan rumah.
Akhirnya Heejin memutuskan untuk beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju perpustakaan.
Sebenarnya Heejin cukup takut untuk pergi kembali ke perpustakaan karena kejadian kemarin malam dimana mama memergoki dirinya yang sedang mencari tahu tentang pintu aneh itu.
Lebih lagi mama membawa pisau ntah untuk apa. Padahal Heejin sama sekali tidak dengar suara memotong dari dapur.
Karena mama dan papa sedang tidak di rumah, Heejin tidak perlu takut selama Heejin dapat mendengar suara mobil yang menandakan mama dan papa sudah pulang jadi Heejin bisa buru buru kembali ke kamar tanpa harus ketahuan mama.
Sampai di perpustakaan, Heejin langsung menggulung karpet yang berada tepat diatas pintu basement. Heejin kemudian mencoba membuka pintu itu lagi. Sayangnya terkunci.
Tiba tiba muncul dibenak Heejin bagaimana jika ia menelusuri tiap sudut perpustakaan, Heejin bisa saja menemukan kunci nya.
Benar saja, Heejin menemukan suatu kunci di laci meja yang biasa dipakai untuk membaca. Heejin pikir terlalu mudah untuk menemukan kuncinya, bisa jadi itu hanya jebakan. Namun tidak disangka, kunci itu dapat membuka pintunya.
Gelap.
Itu yang pertama kali Heejin dapati begitu ia berhasil membuka pintunya.
Heejin menelan ludahnya sambil memberanikan diri untuk turun kebawah. Walaupun gelap, Heejin dapat melihat tangga menuju basement.
Beberapa menit berlalu. Heejin sudah cukup berani untuk turun kebawah.
Heejin menuruni tangga satu persatu dengan sangat hati hati. Heejin sama sekali tidak membawa sesuatu sebagai penerangan, jadi Heejin tidak mau ceroboh di ruangan gelap ini.
Namun sangat disayangkan.
Heejin malah terpeleset di salah satu anak tangga.
Ia berpikir ia sedang tidak sadarkan diri dan sedang bermimpi. Karena ntah kenapa Heejin merasa dirinya tenggelam di laut yang luas, gelap, dan sangat dingin.
"Kamu memang sudah mati. Jangan banyak berharap."
"Kebodohanmu menguntungkan ku untuk dapat menukar jiwa nya dengan jiwa mu."
"Dia yang dulu sebelum bertukar denganmu, ia tidak memiliki hati. Aku mati karenanya."
"Aku tidak suka melihatnya yang masih hidup. Aku sengaja membuat mereka kecelakaan namun hanya dia yang terluka."
"Aku melihatmu menderita. Sangat persis sepertiku. Aku dapat merasakannya."
"Dengan tubuh ini. Balas dendamlah."
"Lalu matilah untuk yang kedua kalinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM NOT. ME. || Jeon Heejin ft. 00L
Horror[UNCONTINUED] ❝All I want is revenge and then die peacefully.❞ ©smollix; 300121