Chapter 66

908 143 64
                                    

Pukul sepuluh malam, Julian tak bisa tenang karena Arsen sejak kemarin sangat sulit dihubungi chatnya tak lagi tertanda centang dua. Hanya centang satu. Bahkan pikiran Julian menerawang kemana-mana karena dia sangat mengkhawatirkan kondisi Arsen.

Lantas dia pun beranjak dari tempat tidurnya, sementara Adit dan Anwar sibuk main PS, Junior bermain game di ponselnya.

"Eh, mau kemana lo, Jul?" sontak Adit dan Anwar yang langsung menekan tombol pause pada stick PS mereka.

Julian berhenti melangkah di depan pintu, "Gue mau datengin rumah pak Bachdim"

"Hah??? Mau ngapaiiin???" tanya Anwar.

Junior langsung AFK saking sontaknya.

"Gue mau ketemu Arsen, War!" cetus Julian.

"Tapi si Blao sama Nenek lampir bakalan ngalangin lo, Jul. Kita gak punya akses untuk nemuin Arsen! Lo gak inget ketatnya kayak apa?" tanya Adit.

"Kalo gitu gue mau ketemu anak gue! Gak salah kan!" tegas Julian.

"Jul... tapi ini udah malem, Jul. Mending besok aja deh, gimana?" tanya Junior.

"Terserah kalian mau ikut atau gak, gue mau pergi sekarang" Julian beranjak.

Mau tidak mau Junior dan lainnya pun turut beranjak cepat. "Pake mobil gue aja! Kita ikut!" cetus Junior.

"Etetetttt!!!" Adit menghadang langkah ketiga temannya.

"Duh, apaan lagi sih, Dit???" tanya Julian.

Adit menoleh ke Anwar, "War! Senjata! Buat jaga-jaga"

Anwar menggerutu kesal, "Harus banget ya Dit, bikin lagi racikannya???"

"Iyalah, War! Gimana sih" cetus Adit.

"Emang lo bawa alatnya?"

"Ada di tas gue! Ayo bikin! Se-ka-rang!!! Cepet!!!" gesa Adit.

Anwar pun menurut dan berjalan menuju dapur bersama Adit yang berlari menuju dapur sambil berteriak ke arah Julian dan Junior. "Sepuluh menit ya guys!!!"

Julian dan Junior hanya bisa berpandangan.

~

"Belum tidur?" tanya Biru pada Arsen dikamarnya.

"Gak tau nih kak, gak bisa tidur" jawab Arsen.

"Gue usap-usap ya, biar cepet tidur, mau gak?" tanya Biru.

Arsen diam memperhatikan Biru sejenak.

Biru malah canggung, "Ya kalau lo mau sih, kalau enggak juga gapapa kok"

Arsen tersenyum canggung, "Terserah kak Biru aja"

"Yaudah" Biru pun langsung mengelus kepala Arsen beberapa kali agar Arsen terlelap.

Sementara di luar rumah Bachdim, disana sudah ada Julian, Junior, Adit dan Anwar yang turun dari mobil. Mereka menghampiri gerbang rumah yang tak seluas rumah Arsen itu dan rupanya tak terkunci. Mereka pun masuk ke dalamnya.

Namun seketika seorang satpam keluar dari pos jaga dan menghalangi mereka semua.

"Heh heh heh heh!!! Kalian lagi kalian lagi, mau apa sih kesini lagi?" tukas si satpam membawa pentungan.

"Pak, kita cuma mau ketemu temen kita. Masa gak boleh sih?"

"Bukannya gak boleh, tapi gak diijinin sama Nyonya. Gak ngerti banget sih" cetus satpam.

"Heh! Ada juga elo yang gak ngerti, belom pernah ngerasain lo ya, di pisahin sama istri lu yang lagi hamil. Gimana rasanya hah? HAH???" mulut Adit bau duren.

STUCK ON YOU 2 (END 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang