Chapter 3

2.3K 262 77
                                    

"Ini... minum dulu tehnya ya, sayang... supaya gak mual-mual lagi" ujar Julian menenangkan Arsen.

Arsen menyeruput teh tersebut.

"Udah?"

Arsen manggut-manggut.

"Gue taro sini ya"

"Iyah"

Arsen dapat melihat ketulusan hati Julian lewat sorot matanya yang begitu melembutkan. Julian menaruh tehnya di atas meja sisi ranjang Arsen.

"Bang Yayan baik banget" ujar Arsen.

Julian tersenyum manis.

"Semua orang bisa jadi baik, bisa jadi jahat, tergantung sama siapa dia berhadapan, Sen!"

"Ngentot yuk Bang"

"Tuh kan mulai"

"Iiihh, ayooo. Udah lama nihhh"

"Baru kemaren, di Lumajang, Sen"

"Di Lumajang udah berapa hari?"

"Empat hari yang lalu?"

"Tuuuuh, kelewat lama, Baaang!"

"Udah mau subuh ah, mending istirahat ya sayang ya. Kasian dedeknya nanti ngantuk"

"Kalo dedeknya Bang Yayan, pasti masih seger banget jam segini"

"Arseeennn..."

"Bang Yayaaaaann..."

"Nanti aja ya, sayang ya! Kondisi lu lagi gak fit banget"

"Kalo ngentot mah, gas Bang!"

"Astaghfirullaaaahhh..."

"Mulai deh, sok suci. Biasanya juga pengen!"

"Iyah, gue gak munafik. Gue juga pengen, Sen. Tapi, sekarang yang gue pikirin ini kondisi badan lu dulu ya, sayang ya"

"Hmmm..."

"Jangan ngambek dooong, besok kita ngentot, besok kita ngentot, oke?"

"Besok yaaa!"

"Iyaaaa!"

"Janjiii???"

"Janjiiiii, Arseeeennn"

"I love youuu"

"Stuck on you tooo..."

"Aaa, maunya love youuu!!"

"Iya iyah, I love you, Arsen"

"I love you too, Bang Yayaaaan"

"Sini, mau cium dulu bibirnya sini niiih... anaknya Arkan, gemesh beud! Muahhhh"

"Ih, ngelunjak ya anda ya" Arsen tertawa.

"Ssstttt... hahaha"

Cup. Cup. Cup. Arsen menyium-nyium bibir Julian berkali-kali dengan cepat.

~

"Terdapat sel telur serta indung rahim pada perut Tuan Arsen, sehingga Tuan Arsen mengalami kehamilan yang tak terduga seperti ini. Kami para tim medis juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Tuan Arsen. Oleh karena itu, kami akan mengupayakan dan memeriksa lebih lanjut untuk kedepannya mengenai kehamilan Tuan Arsen tersebut" ujar Dokter Ahli spesialis Janin yang bernama Harris di temani oleh Dokter Amran.

Julian dan Tuan Arkan ternganga seketika. "Jadi... ini sebenarnya gimana sih? Jadi anak saya ini seorang perempuan, Dok?" tanya Tuan Arkan.

Dokter Harris dan juga Dokter Amran hanya bisa berpandangan, "Untuk itu Tuan Arkan, kami sudah mengambil beberapa multisample dari DNA Tuan Arsen, agar bisa kami periksa lebih lanjut"

STUCK ON YOU 2 (END 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang