CHAPTER O2

587 98 12
                                    

Saat ini Winwin sedang berada di rumah Ten. Tentu ia tidak sendiri, Kun dan Lucas juga bertamu di rumah pria manis itu. Mereka akan berdiskusi mengenai kostum apa yang cocok dipakai saat Halloween nanti.

"Bagaimana dengan perompak? Seperti film Pirates Of Carribean!" Lucas memberi usul. Jika teman-temannya setuju, ia yang paling pertama mengambil tokoh Jack Sparrow, pasti akan terlihat keren.

"Kau saja yang memakai tema itu!" Kun tidak akan mau memakai kostum perompak. Lagipula hanya Lucas yang cocok memerankan karakter yang konyol seperti itu, tidak dengan dirinya. Wajahnya terlalu kalem untuk memerankan karakter konyol ataupun kasar.

"Aku mau yang anti mainstream." Kali ini Winwin yang bersuara.

Menurut Winwin, kostum bertema perompak, vampire, apalagi hantu terlihat sangat membosankan. Karena tahun lalu sudah banyak yang memakai kostum seperti itu, walaupun dandanan mereka terlihat sangat bagus, tapi tetap saja, ia ingin sesuatu yang baru.

"Hmm.. Oh! Bagaimana jika kita menjadi Princess Disney saja?" Usul Ten bersemangat. Terdengar cukup bagus, ia dan ketiga temannya pasti akan menjadi bahan tertawaan—dalam artian yang positif.

Tanpa berpikir panjang, usul Ten langsung disetujui oleh dua pihak dominant itu, tapi tidak dengan Winwin. Mulutnya masih terbuka karena terkejut, ia menatap pria manis itu tak percaya. Yang benar saja, ia tidak akan mau cosplay menjadi Princess Disney.

Dandanan mereka rumit, kebanyakan Princess pasti memakai gaun. Membayangkannya saja membuat Winwin risih, ia ingin terlihat cool didepan teman-temannya yang lain, meskipun ia adalah pihak subsimive.

"Aku tidak setuju!" Tolak Winwin dengan wajah masam.

"Eeehh, kenapa? Mereka kan cantik, cocok dengan status kita Winnie." Rayu Ten seraya menguyel gemas pipi temannya. Karena baginya inilah tema yang anti mainstream.

Tema Princess kini sangat jarang dipakai oleh para gadis, baik dikampus mereka ataupun diluar kampus. Jadi tidak ada salahnya memakai kembali tema tersebut, lagipula dikampus mereka belum ada seorang pria yang menjadi Princess saat Halloween.

Tapi sayangnya Winwin tetap menolak, ia memaksa Ten agar mengubah keputusannya. Kalau tau kejadiannya seperti ini, ia akan menerima usul Lucas tadi—memakai kostum perompak. Tak masalah dengan wajahnya yang cantik, yang penting ia tidak merasa risih hanya karena sebuah gaun!

"Maaf, tapi kostumku akan berbeda dengan kalian." Winwin merajuk, lalu bersedekap. Ia enggan menatap ketiga temannya.

"Huh, tidak setia kawan." Celetuk Ten kesal.

"Biarkan saja!"

---

Ternyata kekesalan Winwin tak hanya di rumah Ten saja. Ia dan ketiga temannya tengah berada di sebuah mall, dan ia dibuat muak oleh mereka yang terus membujuknya untuk memakai kostum Princess. Sampai sekarang mulut mereka bertiga belum menunjukkan tanda lelah. 

"Ayolah Winnie, hanya sekali saja."

"Ten benar, memakai kostum Princess tidak akan membuat kelaminmu berubah." Ucap Lucas menambahkan.

Cukup! Kekesalan Winwin sudah diambang batas, ia berteriak hingga membuat beberapa sorot mata pengunjung tertuju padanya. Memang sampai saat ini ia belum menemukan tokoh anti mainstream untuk cosplay, tapi bukan berarti ia menyerah dan mengikuti ide Ten!

Jujur saja, Winwin tidak berniat untuk ikut mereka ke mall—membeli gaun. Ia lelah dan ingin pulang. Tapi sayangnya sedang tidak ada siapapun di rumahnya, ia butuh teman untuk mencurahkan kekesalannya.

"Hey semua, lihatlah." Itu Kun, ia tengah memperlihatkan sebuah gaun dengan atasan bewarna biru dan bawahan bewarna kuning. "Tolong aku~ aku akan diberi apel beracun.." Ucapnya dengan suara mencicit dan wajah memelas.

Tak hanya Kun, Lucas pun ikut mengambil sebuah gaun panjang bewarna biru. "Dan aku, aku akan menjadi Ratu yang gagah! Aku akan datang ke dalam hidup JungRose dan menggantikan posisi Jack di hatinya!" Yang ia maksud adalah kekasihnya. Pria manis bernama Jungwoo itu pernah menjadi Rose 3 tahun yang lalu.

Melihat tingkah konyol mereka membuat Winwin bergidik. Semua sudah memilih tokoh untuk di cosplayKun menjadi Snow White, Lucas menjadi Elsa, dan Ten yang sudah dari awal memberitau bahwa ia akan menjadi Alice. Sementara dirinya? Oh, mungkin ia akan menjadi Pangeran yang akan memacari salah satu dari mereka.

"Winnie, kemarilah. Lihat ini." Panggil Ten dengan nada lembut.

Siapa sangka Winwin akan menurut, ia meninggalkan kedua pria tampan itu dan mendekati Ten. Awalnya ia mengira jika Ten mulai mengerti keadaannya yang 'tidak mau memakai kostum Princess' tapi ternyata dugaannya salah.

Dengan wajah tanpa dosa, Ten tersenyum manis. Di tangannya terdapat sebuah gaun bewarna biru, namun lebih besar seperti gaun pernikahan. Tentu kedua mata Winwin melebar, apa-apaan temannya ini? Gaun yang dibawa Ten adalah gaun salah satu Princess Disney—Cinderella!

"Ahahahaha, aku yakin kau akan menjadi yang paling cantik di antara kita bertiga." Tebak Kun disertai tawa. Ia sangat yakin, tidak ada satupun yang mengira jika Winwin adalah pria tulen saat memakai kostum Cinderella.

"Teeenn! Sudah ku bilang aku tidak mau!" Mau marah pun tidak bisa, Winwin benar-benar lelah. Ia tidak suka dipaksa dan ingin menangis.

Wajah memelas itu membuat Ten memekik gemas. "Oooww.. Jangan menangis Winnie. Percayalah padaku, kau akan terlihat sangat cantik saat memakai kostum Cinderella!" Hiburnya seperti seorang ibu yang sedang meyakinkan penampilan anak perempuannya.

"Sudah ku bilang aku tidak—"

"Ssstt! Pakai saja, atau kau akan kami ganggu setiap hari?" Ancam Lucas dengan wajah menyebalkan.

Karena ancaman Lucas tidak pernah main-main, Winwin akhirnya menurut saja. Ia mengambil gaun bewarna biru itu dengan terpaksa, catat itu! Menurutnya memakai kostum Cinderella lebih baik daripada harus diganggu setiap hari oleh ketiga teman laknatnya ini.

.

.

.

TBC

Shut Up And Dance •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang