CHAPTER O7

342 55 3
                                    

Ada banyak hal yang Winwin takuti jika ia menerima Yuta sebagai kekasihnya; pertama ia takut dirinya tidak mempunyai waktu luang untuk melakukan komunikasi, dan yang kedua ia takut Yuta berselingkuh.

Semua orang di dunia ini pasti sangat ingin hubungan percintaan mereka berjalan mulus, begitu juga dengan Winwin. Ia tidak ingin ada orang ketiga yang hadir didalam hubungannya dengan Yuta. Dan satu lagi, ia yakin hampir semua pria, baik straight ataupunTop akan senang jika melihat yang lebih cantik dari kekasih mereka.

Terutama di Jepang—tempat kelahiran Yuta, disana pasti sangat banyak wanita atau pria yang lebih cantik dari dirinya, jadi mustahil rasanya jika Yuta tidak tergiur untuk mencari yang kedua. Atau mungkin menggantikan posisi Winwin sebagai yang pertama di hati pria itu.

"Melamun lagi Winnie~" Ten bersenandung seraya mendudukkan dirinya disamping Winwin, disusul dengan Lucas yang kini mengambil tempat didepan Winwin.

"Apa kau memikirkan Yuta lagi?" Tanya Ten penasaran.

Winwin menghela nafas. "Ya.."

Seketika siulan-siulan kecil mulai terdengar dari mulut Ten dan Lucas, hal ini membuat Winwin mengernyit heran 'dasar tidak jelas' batinnya. Oh, apakah semua teman mengarah sahabat di dunia ini memang seperti mereka berdua? Keduanya bahkan tidak pernah absen untuk menggoda dirinya. Yang ia anggap masih normal hanya Kun seorang.

Ia membutuhkan pria itu saat ini, hanya saat ini. Tapi sayangnya Kun sedang ada kesibukan yang membuatnya tidak bisa ikut makan siang bersamanya di kantin.

"Sudah sejauh mana hubunganmu dengan Yuta?" Lucas yang baru saja selesai menghabiskan susu stoberinya kini bersuara.

"Pastinya sudah sangat jauh, buktinya saat pesta kemarin Yuta mengajaknya jalan-jalan menyusuri pantai." Balas Ten dengan senyuman jahil yang sangat ingin Winwin pukul.

Ten berbicara omong kosong! Kenyataannya tidak semanis yang pria berdarah Thailand itu kira. Berduaan bersama Yuta di sepanjang pesta bukan berarti hubungannya dengan sepupu Jaehyun itu sudah sangat jauh, Winwin bahkan berulang kali meminta Yuta mengulang ucapannya hanya karena ia tidak fokus.

Ia tidak bisa santai seperti sebelumnya setelah mendengar jika Yuta benar-benar serius padanya. Pria itu bahkan tidak memberi waktu bagi Winwin untuk berpikir, tapi ada sesuatu didalam diri Winwin yang mendesak dirinya agar secepatnya memikirkan jawaban sebelum Yuta kembali ke Jepang.

"Kalau begitu tunggu apalagi, cepat jadian!" Seru Lucas dengan nada yang terdengar sedikit memaksa bagi Winwin.

Winwin menjerit kencang dalam hati. Apa itu tadi, jadian? Tidak semudah itu! Lucas tidak merasakan apa yang ia rasakan. Menjalani hubungan jarak jauh itu sangat sulit, tidak semudah seperti mencari upil. Kalaupun Winwin menerima Yuta, sudah pasti ia dan Yuta akan sangat jarang bertemu.

Belum lagi jika ia berubah menjadi sangat posesif dan pecemburu. Oh! Membayangkan hal itu saja sudah membuat Winwin berpikir 2x lipat untuk menerima Yuta sebagai kekasihnya. Karena kunci menjalani hubungan jarak jauh adalah saling percaya satu sama lain.

"Apa kalian tau? Aku ingin sekali menghapus kalian dari daftar pertemanan." Winwin menekankan setiap kata yang terucap dari mulutnya, kekesalannya sudah diambang batas.

"Emm.. Memangnya ucapanku salah ya?" Lucas tersenyum kikuk.

Winwin tertawa sinis. "Otakmu baru dipakai ya? Tentu saja salah bodoh! Hubunganku dan Yuta saja masih sebatas teman!" Winwin melipat kedua tangannya ke dada setelah ia puas meluapkan kekesalannya.

Shut Up And Dance •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang