CHAPTER 11

424 63 7
                                    

Hubungan Winwin dan Yuta selama menjalani hubungan jarak jauh mengalami banyak sekali cobaan berat. Memang bulan pertama dan kedua hubungan mereka sangat manis, bahkan tidak pernah ada kata bertengkar sedikitpun.

Namun di bulan ketiga lah semua cobaan datang, Winwin kerap kali berpikir jika Yuta berselingkuh dengan gadis ataupun pria Bottom di Jepang, hingga akhirnya kesalahpahaman tersebut membuat mereka bertengkar hebat di bulan keempat.

Tapi akhirnya, semua tuduhan Winwin pada Yuta tidak terbukti. Seminggu setelah mereka bertengkar hebat, Yuta mengajak Winwin untuk melakukan video call, pria berdarah Jepang itu meminta maaf seolah dirinya yang salah—padahal pertengkaran itu terjadi karena Winwin sendiri.

Ya, itu lebih baik daripada tidak ada yang mau mengalah.

Mengingat semua itu membuat Winwin tertawa geli, sudah setahun ia berpacaran dengan Yuta. Dan disinilah ia sekarang, bersantai bersama tiga teman monyetnya di kantin. Oh! Sepertinya Winwin harus mengubah panggilan mereka bertiga, karena mereka tidak lagi mengolok-olok dirinya. Kun, Lucas, dan Ten kini fokus dengan dunia percintaan masing-masing.

"Apa Yuta pernah memanjakanmu Winnie? Misalnya mengirimkan paket." Tanya Ten seraya mengaduk es jeruknya menggunakan sedotan.

Sebuah senyuman mengejek terbit di wajah Winwin ketika mendengar pertanyaan Ten. "Tentu saja, tapi aku merahasiakannya dari kalian. Dan oh! Kenapa kau bertanya seperti itu Tennie? Iri ya karena belum merasakan hal manis dari sang DJ?"

Kedua tangan Ten mengepal, ia mendengus dan meminum es jeruknya dengan kesal. Apa yang dikatakan Winwin di telpon setahun yang lalu ternyata benar-benar terjadi padanya, ia belum mendapat kepastian dari crushnya.

Bisa dibilang Ten adalah satu-satunya orang di kelas yang belum memiliki kekasih, sial!

"Kenapa wajahmu seperti itu Ten? Apa ada yang aku dan Lucas tidak tau?" Kun melirik Winwin dan Ten bergantian dengan wajah bingung. Jelas ia tidak tau, karena Kun tidak terlibat dalam pembicaraan di telpon saat itu.

"Begini.. Waktu aku meminta tolong Ten agar menitipkan absenku lewat telpon, dia terus mengolokku tentang Yuta! Karena aku kesal ya aku sumpahkan dia—"

"Apa kalian ada rencana untuk tahun baru nanti?" Ten berhasil mengalihkan perhatian Kun dan Lucas dengan topik yang lebih menarik.

"Bagaimana jika pesta barbeque?!" Tanya Lucas dengan semangat.

Hal ini membuat Winwin menggeram kesal, ia melipat kedua tangannya ke dada dengan wajah yang ditekuk. Tapi itu tidak bertahan lama, pesta barbeque ya? Mengingatnya saja langsung membuat wajah Winwin melunak, sudah lama sekali ia tidak melakukan pesta tersebut.

"Hanya berempat?" Giliran Kun yang bertanya.

"Ajak kekasihmu, jangan lupa ajak Jaehyun juga."

Tentu Winwin tidak setuju dengan Lucas. "Apa-apaan kau ini, kekasihku saja belum kembali!" Ia kembali melipat kedua tangannya ke dada, wajahnya mengeras. Namun didalam hatinya ia menjerit, ia teringat dengan janji Yuta; dimana kekasihnya itu akan kembali sebelum malam pergantian tahun.

Tapi kenyataannya? Besok adalah tanggal terakhir di bulan Desember, tapi Winwin belum mendapat kabar dari Yuta jika kekasihnya itu akan kembali menengokinya.

"Aku setuju dengan Winwin, ayolah! Jangan membawa kekasih kalian.." Ten merengek. Selain tidak mau menjadi nyamuk, ia ingin pesta tersebut menjadi pestanya dan teman-teman. Bukan teman-temannya dan kekasih mereka.

Shut Up And Dance •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang