CHAPTER O4

481 81 7
                                    

Tanggal 3 November, itu berarti sudah 3 hari setelah kejadian memalukan yang Winwin alami di pesta Halloween. Dimana ia tidak sengaja menginjak kaki Yuta dengan sangat kencang saat berdansa, sungguh, sampai saat ini kejadian itu masih terngiang di kepalanya.

Jika Winwin diberi satu kesempatan lagi untuk bertemu Yuta, maka sudah jelas ia akan menolaknya. Ia terlalu malu untuk menemui pria tampan itu lagi, walaupun Yuta memaklumi perbuatannya, tapi tetap saja Winwin tidak mau.

"Kau tidak ke kantin?" Ten bertanya tepat di depan meja Winwin.

"Masih hujan, kau pergi saja sendiri." Jawab Winwin setelah ia tersadar dari lamunan. Diluar memang sedang hujan, tapi tidak sederas tadi pagi. Tapi tetap saja, ia tidak mau seragamnya basah.

Bibir Ten mengerucut. "Jaketmu mana?"

"Tertinggal di rumah Jaehyun."

Ya, karena terlalu sibuk memikirkan ulahnya yang memalukan, Winwin dibuat lupa mengambil jaket miliknya di rumah pria berdimples itu. Mau mengambil juga selalu gagal, mengingat jika Jaehyun jarang berada di rumah. Alasannya sudah pasti pria itu menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan, entah itu bersama calon kekasih ataupun keluarganya.

Selain itu, akhir-akhir ini Winwin juga sulit menghubungi Jaehyun melalui chat, temannya itu sangat slow respon dalam membalas pesan. Ia tau jika Jaehyun selalu memprioritaskan calon kekasihnya, yang dimana itu bagus—tapi juga menyebalkan disaat yang bersamaan!

"Oh ya, berbicara tentang Jaehyun, tiga hari yang lalu aku melihatmu berdansa dengan sepupunya. Aku jadi penasaran, bagaimana perasaanmu ketika berdansa dengannya?" Tanya Ten disertai senyuman jahil.

Tubuh Winwin mematung, bisa-bisanya ia tidak berpikir jika yang diajaknya berdansa 3 hari yang lalu adalah sepupu Jaehyun. Oke, anggap saja ia begitu karena terlalu sibuk memikirkan keadaannya yang dibaluti gaun. Sekarang yang menjadi masalah, mau tak mau ia harus datang ke rumah Jaehyun dan yang pasti—ia akan bertemu dengan Yuta lagi! 

Habis mau bagaimana lagi, tidak ada cara lain. Atau mungkin cara yang terakhir, Winwin akan meminta Jaehyun sendiri yang membawakan jaketnya ke kampus besok, dengan begitu ia tidak akan berhadapan dengan Yuta.

"Hellooo?! Aku bertanya padamu Winwin." Ten memasang wajah datar, ia kesal karena merasa pertanyaannya diabaikan. 

"B-buruk.."

"Ha?"

Winwin menghela nafas kasar, sejujurnya ia tidak mau menceritakan kejadian itu pada Ten. Ia ingin membuang ingatannya tentang semua kejadian yang ada di pesta. "Buruk, aku tidak sengaja menginjak kaki Yuta disela-sela berdansa." Cicitnya pelan. Ia yakin Ten akan tertawa kencang setelah mendengar ceritanya.

"Ck ck ck, pantas saja kau menghilang dari pesta." Ten sangat menyayangkan hal itu, padahal ia sudah menanti cerita manis dibalik perayaan Halloween dari salah satu teman-temannya. Termasuk Winwin.

"Sudahlah! Aku tidak ingin membahasnya lagi." Winwin muak, ia akhirnya membuang muka kearah pintu. 

Tak lama setelahnya Jaehyun kembali ke kelas. Tanpa banyak bicara, Winwin berdiri dan mendekati Jaehyun. "Jae, aku ingin minta tolong padamu. Bisakah kau membawa jaketku yang tertinggal di rumahmu besok?" Tanyanya to the point.

"Okay! Tapi kalau aku ingat ya." 

Baiklah, tidak masalah jika Jaehyun berkata seperti itu. Winwin bisa mengingatkannya nanti sepulang dari kampus, yang penting dirinya tidak bertemu dengan sepupu Jaehyun yang bernama Nakamoto Yuta itu.

Shut Up And Dance •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang