"Hehh, siapa lo pegang pegang tangan pacar gue!"
Azka melangkah dengan santai mengedong tas kecil di punggungnya.
Dengan segera Azka mendekati pemuda itu dan menghempaskan tangannya dari tangan Cerry. Cerry segera beranjak ke belakang punggung Azka.
"Lo pacarnya cewek itu?" tanya pemuda itu.
"Iya , emang kenapa?" tantang Azka dengan berani.
"Dih , Asal lo tahu, dia bilang nggak punya pacar. Itu artinya lo nggak dianggap sama dia," tunjuk pemuda itu kepada Cerry dan Azka.
"..." Azka menatap pemuda itu dengan sinis.
"Oh ya, tolong bilangin sama cewek lo nggak usah gatel jadi cewek. Nggak usah godain suami orang," tuduh pemuda itu.
Cerry yang tidak terima dengan tuduhan itu mendongak menatap pemuda itu dengan tatapan tidak suka. Kemudian menatap Azka meminta perlindungan.
"Oh ya? Bukannya lo yang godain cewek gue? Disini ada Cctv 'kan? Lagian mbak kasir juga jadi saksinya. Mau gue aduin ke bos lo? Ba-yu?" tantang Azka melirik name tag di seragam pemuda itu.
"Lo nggak mungkin kenal sama Bos saya. Lagian saya adalah tangan kanan bos saya. Bos saya akan lebih percaya dengan saya," ucapnya membanggakan diri dengan jabatan yang milikinya.
"Pantesan, kemaki," guman Azka mengambil ponsel dan menghubungi seeeorang disana dan di loudspeker.
"Hallo Om Malik. Ini saya Azka ,om," ucapnya santai.
"Iya ada apa, Ka?" jawab seseorang dari sebrang sana.
" Ini om, saya lagi ada di Malik Store." Azka menyebutkan nama toko tersebut dengan santai.
Bayu dan Vita terkejut mendengar suara bos mereka. Terlebih teryata pemuda di depan mereka adalah keponakan Om Malik.
Dengan segera Bayu menggumankan kata maaf kepada Azka dan Cerry. Cerry yang melihat itu terheran heran.
"Ohh, iya. Ada masalah disana ka?" tanya Om Malik.
"Nggak seh om, cuma mau tanya aja. Emang om punya karyawan yang namanya Bayu sama Vita?" Azka melirik name tag karyawan kasir yang sejak tadi hanya diam saja.
"Iya punya. Ada masalah dengan mereka berdua, Ka?" jawab Om Malik sedikit ragu dengan ucapannya.
Bayu yang mendengar hal itu segera memohon ampun agar diampuni kesalahannya. Begitu juga dengan Vita yang sedari tadi hanya diam tidak membantu kedua belah pihak sama sekali.
Azka hanya tersenyum sinis melihat kedua karyawan itu memohon ampun kepadanya.
"Hallo ka? Kamu masih disana ?" tanya Om Malik karena merasa diabaikan oleh keponakan kesayangannya.
"Iya Om, Azka masih disini. Om saya cuma mau bilang disini pelayanannya ramah-ramah om," ucap Azka dengan menekan kata ramah-ramah dan menlirik Bayu dan Vita secara bergantian.
"Oh, syukurlah. Saya kira ada masalah di Malik Store."
"Tidak Om. Ya sudah Om saya cuma mau bilang itu saja."
"Iya, ya sudah om tutup dulu ya telfonnya. Oh ya, Ka , jika mau beli di Malik Store tunjukan saja kartu yang pernah om kasih. Nanti kamu bisa dapat diskon khusus dari om," jelas Om Malik sebelum menutup sambungan teleponya.
Mendengar itu Cerry yang sedari diam langsung tersenyum penuh arti. Berbeda dengan Azka yang hanya menarik ujung bibirnya setipis mungkin. Ada yang lebih menarik daripada diskon yang ditawarkan om nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S A K U R A
Teen FictionWarning!!! Harap follow sebelum membaca. "Heyy, nama lo siapa?" tanya seseorang kepada Cerry. Gadis itu menoleh dan mendapati seorang pemuda yang tampan. "Ohayou. Watashi wa no namae SAKURA desu," ucap gadis itu ceria dengan senyum khas pasta gigi i...