Jangan lupa vote and coment
Sama follow akuHAPPY READING
~~~~~~~~~~Kini kentring manik dan surawisesa sedang dalam ruangan pengobatan,disertai prasini yang sedang memeriksa mereka berdua.
"Sepertinya aku mengenal jurus ini,ini adalah jurus bumisakma milik nenek,tapi...kenapa nenek menyerang surawisesa?"batin prasini saat memeriksa luka milik surawisesa.
Prasini kembali memfokuskan kepada pengobatannya,setelah dirasa sudah selesai ia langsung pergi keluar untuk mencari dedaunan herbal.
Kian santang,rara santang dan walang sungsang langsung memasuki ruang pengobatan untuk menjenguk surawisesa dan kentring manik.
"Ibunda kentring manik"sapa rara santang disertai senyuman hangat dari bibir mungilnya.
Kentring manik yang tengah melamun tersadar dan membalikan badannya menghadap pintu utama dan mendapati ketiga putra-putri sumbang larang sedang berada dihadapannya.
"Rai kentring manik"sapa sumbang larang dan ambet kasih yang baru saja datang.
"Y-yunda"
Mereka bertiga berpelukan seperti layaknya saudara."Yunda...maaf kan a..aku"lirih kentringmanik sambil terisak.
"Kami sudah memaafkan mu rai"balas ambet kasih sambil tersenyum.
"Eumhh.."
Lenguhan itu mengalihkan perhatian mereka kepada surawisesa yang kini sudah pulih kesadarannya."Rai,apakah kau baik baik saja?"tanya rara santang sembari membantu surawisesa untuk membantunya duduk.
"Aku baik...baik saja yunda"jawabnya sambil meringis karna kepala nya sedang sangat sakit.
"Syukurlah rai,kau baik baik saja"lanjut kian santang sembari tersenyum senang.
Surawisesa menengok kearah sumber suara dan memulai aksinya.
"Raka..maafkan aku...aku saat itu sedang marah...karna aku tidak dijadikan putra mahkota...dan malah kau yang akan dijadikan penerus tahta.."lirih nya .Kian santang dan walangsungsang terkejut karna surawisesa akan bersimpuh dikaki nya,dengan cepat kian santang mengangangkat tubuh surawisesa yang akan bersujud dikaki nya.
"Tidak perlu begitu rai,aku sudah tau jadi aku sudah memaafkanmu dari jauh jauh hari rai"ujarnya sembari tersenyum dan menepuk nepuk pundak surawisesa.
"Aku pantas dihukum raka !!aku memang pantas dihukum!!"surawisesa ingin bersujud lagi namun ditahan oleh walangsungsang.
"Aku sudah memaafkanmu rai,namun keadilan harus ditegakkan maka aku harus menghukummu disidang balairung"ujar walangsungsang berat.
"Sebelum aku yang dihukum,kau akan pergi dari sini rakaku yang bodoh" batin surawisesa sambil menatap penuh arti ke walangsungsang.
Flashback....:]
Surawisesa berhasil mengalahkan ketiga jubah hitam itu dengan pusaka miliknya.
"Tamatlah riwayat mu ,bedebah"ujarnya dengan seringaian yang tak lepas dari bibirnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG NEW VERS.[SLOW UPDATE]
Fiksi Penggemarcerita ini hanya fiktif belaka jangan lupa coment and vote ya