Trying

72 19 0
                                    

(masa lalu....ijinkan ia menjadi guru untuk proses pendewasaanmu)

(n/b di part ini  sama part selanjutnya full flashback yah..)

aku tidak tau sebelumnya menjalin hubungan jarak jauh untuk kedua kalinya sepertinya tidak dapat membuatku terbiasa, aku masih terus merasa takut meski myungsoo mencoba memberi perhatian yang cukup mengejutkanku, orang-orang bijak pernah berkata seharusnya masa lalu tidak membuat diri kita menjadi pengecut, tapi entah aku yang terlalu lemah, aku masih saja terus merasa takut.

sebelum menjalin hubungan dengan myungsoo, park yeon adalah lelaki yang menjadi pengisi hari-hariku, ada beberapa kesamaan antara ia dan myungsoo,ambisius keduanya seperti itu, sama seperti myungsoo, park yeon juga memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya keluar negeri, tidak seperti responku terhadap myungsoo, mendengar yeon akan belajar di luar negeri saat itu membuatku sangat bersamangat aku turut senang saat mendengar kabar itu, awalnya hubungan kami baik-baik saja, 6 bulan semenjak ia berada jauh di sana, satu pesan yang aku anggap bukan apa-apa ternyata berubah menjadi menakutkan

"suzy... kau tau,aku menemukan orang yang sangat mirip denganmu"

maksudku bukan dari segi fisik, tentu saja kekasihku yang paling cantik, tapi.. entah kenapa sosoknya mengingatkanku padamu"

aku tidak tau alasan yeon mengirimkan pesan seperti itu padaku, entah kemana sosoknya yang pengertian, apakah dia tak sadar saat itu aku merasa terganggu dengan pesan omong kosongnya itu,dan yang lebih bodohnya " syukurlah,aku harap kau tidak merasa kesepian karena punya sosok yang menemanimu" balasanku untuk pesannya, karena terlalu mencintainya sepertinya aku berubah menjadi sangat bodoh.

semenjak saat itu yeon selalu menceritakan teman wanitanya yang ia bilang mirip denganku,tapi..lama kelamaan yeon mulai jarang mengirimiku pesan, hanya beberapa kali dalam seminggu, karena mencoba menjadi pacar yang pengertian aku tidak terlalu menuntut banyak, aku tau pasti sulit melakukan semuanya sendiri di sana.

aku mencoba untuk tetap baik-baik saja, di salah satu toko swalayan tak sengaja aku bertemu dengan bibi ah yeon ibunya yeon yang sepertinya sedang sibuk memilih sayuran, tanpa bertele-tele aku pun memutuskan untuk mendekatinya.

"bibi?" tegurku ramah

"ah.. suzy...kebetulan sekali, sedang apa disini ?, ah tentu saja belanja bukan" aku tersenyum melihat respon bibi yang begitu semangat. mataku melihat troli bibi yang sudah hampir penuh

"sepertinya bibi akan membuat pesta?" 

"ahahah, tentu saja bukan, tapi..yeon akan pulang sore ini" aku sedikit tertegun mendengar jawaban bibi, yeon..? pulang..? sore ini..? dan aku tidak tau sama sekali..

sepertinya bibi tidak menyadari ekspresiku karena terlalu asik memilih sayuran mana kiranya yang akan ia ambil

"meskipun yeon pasti sudah memberi tahumu, nanti malam pastikan kau datang zy" ucap bibi sambil melihat kearahku, sepertinya ia telah menemukan sayuran yang akan ia ambil.

"ahaha.., akan aku usahakan bi, tapi.. apa bibi tau kapan yeon tiba, sepertinya tadi yeon tidak sempat membalas pesanku karena sibuk"

bibi sepertinya tidak curiga sama sekali padaku, seharusnya aku menjadi aktris saja keahlianku untuk menutupi kekecewaanku semakin berkembang

"aku berniat memberinya kejutan dengan menjemputnya di bandara" lanjutku

bibi tersenyum cerah mendengar ucapanku

"pantas saja dia menolak untuk dijemput, sepertinya dia tau kekasihnya akan membuat kejutan seperti ini" aku hanya tertawa kecil merespon ucapan bibi

"pukul 16.30.. yeon akan tiba, dan.... semoga berhasil suzy" semangat bibi ah yeon dengan gaya khasnya yang ceria kemudian  meninggalkanku setelah mengucapkan salam perpisahan dan menepuk pundakku pelan.

sementara aku masih terdiam merasa terkejut dengan berita tiba-tiba yang aku temukan.

****

hari mulai mendung  saat aku tiba di bandara masih ada waktu sekitar 20 menit lagi sebelum pesawat yang yeon tumpangi tiba, aku terdiam masih belum dapat menerima berita kepulangan yeon,aku senang tentu saja kekasihku akan pulang membayangkannya saja membuatku sangat bahagia, tapi entah kenapa saat ini aku malah merasa sangat takut,pikiran burukku semakin menjadi-jadi, bagaimana jika nanti tidak sesuai dengan apa yang aku harapakan,apakah yeon akan senang dengan kejutanku atau dia akan marah, aku sadar ada yang berubah dari yeon tidak seperti yeon yang kukenal, karena bertemu dengan sosok yang katanya mirip denganku ia mulai berubah.

16.30 pesawaat yeon pun tiba, aku berubah menjadi sangat pengecut tidak berniat bangkit dari posisi dudukku aku malah menunduk, mengusap wajahku pelan mencoba mengumpulkan keberanian, posisiku sekarang memudahkanku melihat wajaah-wajah yang keluar dari dalam bandara, aku masih terus mengamatinya mencoba mencari wajah yang kukenali, yeon seseorang yang membuatku merasa bahagia dan takut di saat bersamaan seperti ini.

aku melihatnya, wajah itu.. aku langsung berdiri tanpa berniat mendekatinya menatapnya dari kejauhan membuatku malah semakin merindukannya, sepertinya memang aku harus mendekatinya, baru saja aku hendak melangkah, sosok wanita yang berjalan pelan mengikutinya dari belakang kemudian merangkul lengan kiri yeon, menghentikanku,aku terus memperhatikaan keduanya yang saat ini saling tertawa kecil entah apa yang mereka bicarakan,keduanya terlihat sangat serasi untuk ukuran seorang teman, aku berbalik cepat meninggalkan keduanya tidak bisa melihat pertunjukan yang mengejutkan saat yeon mencium pipi wanita tadi, sepertinya sekarang aku paham, yeon meninggalkanku untuk sosok yang ia bilang mirip denganku.

bersambung.......



ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang