( ku harap orang-orang akan menemukan alasan dan keberanian untuk keputusan yang ia ambil)****
Jalanan tidak terlalu ramai, padahal hari ini adalah akhir pekan, tidak butuh waktu lama bagiku menunggu kedatangan myungsoo, hanya sekitar 3 menit setelah aku bersiap-siap myungsoo sudah sampai depan rumah, dan langsung saja kami melanjutkan liburan akhir pekan ini dengan myungsoo sebagai tour guidenya
"kau akan mengajakku kemana?" tanyaku melihat myungsoo membawaku ke pusat kota
"aku pernah dengar kalau seorang wanita punya kebiasaan unik ketika sedang resah"
Masih menunggu myungsoo melanjutkan ucapannya
"berbelanja, bagaimana kalau kita ke pusat perbelanjaan, aku akan menemanimu, sekalian aku juga punya beberapa barang yang ingin aku beli"
Sambil melirikku myungsoo terus berucap dengan tangan yang masih berada di kemudi mobil."setelah itu? " tanyaku
"oh.., sisanya terserah padamu,kau punya tempat yang ingin didatangi?"
"dari caramu mengajakku tadi pagi aku kira kau telah merencanakan semuanya"
"aku memang sudah melakukannya, aku hanya bertanya siapa tau kau punya tempat yang ingin dituju"
Jawab myungsoo lagi"tidak ada tempat khusus, aku hanya ingin ke toko bunga setelah kita pulang nanti, tidak apa-apa kan? "
Myungsoo melirikku sebentar sehingga pandangan mata kami bertemu aku tersenyum padanya sepertinya senyumku juga menular padanya terbukti dari bagaimana ia juga balas tersenyum padaku sebagai jawaban persetujuan dari permintaanku.****
"sejak kapan? " tanyaku pada myungsoo saat ia membawaku ke salah satu toko jam tangan
Myungsoo melihatku bingung ketika mendengar pertanyaankuMelihat raut wajah myungsoo, aku pun mengulangi pertanyaanku tadi
"sejak kapan kau jadi suka membeli aksesoris seperti ini? "
Tanyaku akhirnya memperjelas kalimatku tadi, sepertinya kebiasaanku berbicara sepotong sepotong seperti ini perlu diubah."aaaaa..., seru myungsoo pelan
Bukan untukku""lalu?, untuk siapa?" tanyaku penasaran
"untuk ayah"
"ayah..? ayahku?" tanyaku lagi cukup terkejut
"hem" gumam myungsoo sambil membawaku masuk ke dalam toko tersebut.
Setelah bertanya kira-kira seperti apa jam tangan yang ayah sukai padaku akhirnya myungsoo memilih jam tangan elegan berwarna perak yang cukup ngetrend di kalangan para pria paruh baya kali ini, sambil menunggu pelayan toko tersebut mengemas pesanan myungsoo, aku memutuskan bertanya pada myungsoo saat dari tadi aku berusaha menahan rasa penasaranku dalam rangka apa myungso memberi ayahku sebuah hadiah.
"apakah kau sedang berusaha menyogok ayahku?" tanyaku mengganggu kegiatan myungso yang sedari tadi masih memerhatikan beberap jam tangan yang memang sengaja dipajang di etalase kaca toko ini.
Myungso terkekeh kecil setelah cukup terkejut dengan pertanyaan mendadakku
"kenapa aku harus menyogok ayahmu? " jawab myungsoo dengan tawa gelinya"kau yang sedang menyogok,bagaimana aku tau? " jawabku ketus merasa kesal karena respon myungsoo
"ini bukan sogokan tapi hadiah, jangan bilang kau lupa, ulang tahun ayah? " tanya myungsoo menyelidik menatapku