CYS || 30

277 41 53
                                    

Besok adalah hari di mana Fajar bertambah usia. Serly rela belum tidur padahal ini sudah larut malam. Gadis itu begitu sibuk mempersiapkan segalanya untuk besok. Seperti saat ini Serly sedang membungkus kado untuk Fajar. Besok hari sabtu otomatis anak SMK bebas dari yang namanya pelajaran. Makanya Serly seantusias ini. Usai merias kado dan menulis harapan di dalam kado itu Serly terlelap didunia mimpi.

***

Waktu menunjukkan pukul 03.00. Serly segera bergegas dari tempat tidur. Rencananya ia akan salat di sepertiga malam. Bersyukur atas kebahagian yang Allah berikan padanya. Juga berdoa untuk kebaikan Fajar yang saat ini bertambah usia.

Selesai sholat Serly menegadahkan tangannya berdoa pada-Nya meminta yang terbaik.

Serly tidak tidur usai melaksanakan solat bahkan ia menunggu azan subuh berkumandang. Memikirkan hal-hal indah yang akan terjadi besok pagi. Dimana ia akan melihat Fajar tersenyum atas semua persiapannya. Memikirkan itu Serly sangat bahagia. Lamunannya terbuyarkan saat azan subuh berkumandang. Ia melamun bahkan berjam-jam. Serly beristigfar lalu melanjutkan kewajibannya sebagai seorang muslimah.

Waktu menunjukkan pukul 07.00. Serly segera mengambil kadonya dan bersiap-siap untuk kerumah Fajar. Serly tentu tidak memberitahukan ini pada Fajar. Dengan terpaksa Serly harus mengendarai motor sendiri karena Erin sedang ada urusan.

Serly mampir ke toko kue terlebih dahulu. Tidak membutuhkan waktu lama Serly sudah mempunyai pilihan. Setelah membayar sekarang Serly ke toko sebelah untuk membeli lilin. Motornya ia simpan di depan toko penjual kue dia lebih memilih berjalan kaki supaya mempercepat agar bisa bertemu dengan Fajar. Semoga saja Fajar belum bangun. Itulah mengapa Serly pergi pagi-pagi. Sampai di toko sebelah setelah mendapatkan lilin dengan angka 18 itu, dia menyebrang namun tiba-tiba ada motor yang menyerempet kakinya. Sehingga Serly terjatuh. Orang-orang mulai berkumpul untuk melihat keadaan Serly.

Orang-orang membantu Serly mengangkatnya kepinggir jalan. Serly merasakan perih dikakinya berusaha berdiri rasanya semakin perih. Tapi Serly harus kuat jangan sampai hal sekecil ini menggagalkan rencananya untuk memberikan kejutan untuk pacarnya. Ralat mantan pacarnya.

"Lilin saya mana pak," kata Serly saat lilin itu tidak berada ditangannya.

"Ini neng, maafin saya yah," orang yang menabrak Serly merasa bersalah.

"Tidak apa-apa saya juga kurang hati-hati." Serly meraih lilin itu dan mulai berjalan. Tak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantunya.

Serly bersyukur lukanya tidak terlalu parah sehingga bisa kembali ketujuan awalnya. Kejutan untuk Fajar. Saat ini Serly sedang berada di depan rumah Fajar. Menghembuskan nafas dan mulai menyalakan lilin dengan korek api yang sudah dia persiapkan sejak tadi malam.

"Aww," Serly meringis saat tak sengaja tangannya tersentuh oleh api dari lilin itu. Namun Serly hanya tersenyum mengingat perjuangannya akan membuat seseorang bahagia. Serly mengetuk pintu rumah Fajar. Pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya berumur sekitar 40 tahunan.

"Non Serly silahkan masuk," kata Bi Ayu yang tak lain asisten rumah tangga Fajar.

"Nyonya sama tuan sedang ada kerjaan Non, tapi semalem kasih kejutan untuk Den Fajar," Jelas Bi Ayu.

Serly mulai melangkah masuk, ini bukan pertama kalinya Serly kerumah Fajar. Ini kedua kalinya Fajar pernah mengajaknya kerumah saat itu orang tua Fajar tidak ada cuman ada Bi Ayu. Itulah alasan mengapa Serly di kenal oleh asisten yang bernama Ibu Ayu itu.

"Ada-" belum sempat Bi Ayu menyelesaikan ucapannya Serly bertanya.

"Fajar dikamar Bi?" tanya Serly yang mendapat anggukan dari Bi Ayu. Serly berpamitan untuk ke atas dan Bi Ayu lagi-lagi hanya mengangguk.

Cinta yang Salah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang