Setelah beberapa hari nggak Up akhirnya bisa Up juga hehe
Happy Reading🌻
"Jalan yuk!" ajak Fajar pada Serly."Males," jawab Serly dengan entengnya.
"Lo harus siap-siap 10 menit lagi gue sampai di rumah lo," paksa Fajar mematikan telepon.
Serly sangat geram dengan orang yang satu ini. Namun Serly memilih acuh mana mungkin dia akan menjemput.
Lima menit berlalu Serly berfikir jika Fajar benar-benar datang maka ini akan menjadi bahaya untuknya jika Ibu atau Kakaknya mengetahui.
Serly pun mulai bersiap, tampilannya juga cukup sederhana. Tak lupa memberi sedikit polesan diwajah. Setelah bersiap-siap Serly turun dari rumah. Berniat untuk meminta izin namun ia lupa kalau Ibunya sedang pergi untuk membeli bahan makanan.
Meraih ponsel dari tas kecil yang ia gunakan. Mengetikkan pesan pada Ibunya. Bahwa ia akan jalan-jalan sebentar.
Tok tok
Suara ketukan pintu, Serly yakin itu pasti Fajar. Dengan cepat Serly membuka pintu. Dan benar saja orang itu tak lain adalah ketos di Sekolahnya."Sudah siap yuk jalan!" ujar Fajar saat melihat penampilan Serly. Serly lalu naik kemotor Fajar. Fajar menjalankan motornya.
"Lain kali jangan ke rumah gue," ketus Sery.
"Emang kenapa?" tanya Fajar.
"Orang tua gue nggak bolehin gue pacaran," jujur Serly.
Serly memang tidak dibolehkan untuk pacaran, berapa kali Ibunya mengingatkan namun apalah daya Serly yang belum mengenal dalam tentang agama.
Fajar memaklumi karena jika dilihat Serly dari keluarga yang paham tentang agama. Namun ntalah diantara mereka Serly lah yang paling susah untuk diajari.
Mereka masih di perjalanan menuju ke suatu tempat. Serly juga tidak tahu mereka akan kemana. Tiba-tiba Fajar menginjak rem dengan mendadak. Refleks tangan Serly memeluk perut Fajar.
"Ah hati-hati," kata Serly tak sadar tangannya masih melingkar diperut Fajar.
Fajar merasakan kenyamanan saat Serly memeluknya.
"Maaf," kata Fajar. Fajar mengehentikan motornya tiba-tiba karena anak kucing yang ingin menyebrang untung kaki Fajar cepat menginjak rem jika tidak mungkin kucing itu tidak terselamatkan.
Serly lalu turun dari motor Fajar dan mulai mengambil kucing itu. Ia menggendong dan membawanya ke pinggir.
Melihat itu Fajar lagi-lagi merasa kagum.
"Cepet," perintah Fajar.
"Iya," kata Serly naik ke motor Fajar.
Tak butuh waktu lama mereka sampai di taman. Taman yang cukup indah juga banyak pasangan seperti mereka.
Mereka duduk di kursi yang cukup untuk dua orang. Tak tahu mengapa Fajar membawanya ke tempat ini.
"Gue harap lo benar-benar orang yang bisa bahagiain gue," ujar Serly tiba-tiba.
"Pasti," yakin Fajar.
"Jika pada akhirnya kita berpisah jangan pernah lupakan gue, sebagai orang yang pernah hadir dikehidupan lo," titah Serly.
Fajar memandang Serly lekat, mendengar kata pisah membuat Fajar berdigik ngeri. Fajar mencintai Serly, ia tidak akan meninggalkan wanitanya itu.
"Jangan bilang gitu, gue gak suka," kata Fajar.
"Perasaan orang bisa saja berubah," lirih Serly.
Serly takut kehilangan Fajar.
"Perasaan gue ke lo gak akan pernah berubah!" yakin Fajar.
Serly mengangguk, semoga Fajar adalah orang yang tepat. Setelah percakapan itu, tiba-tiba hujan turun.
"Ayo berteduh!" Fajar mengenggam tangan Serly dan berlari mencari tempat untuk berteduh. Hingga akhirnya mereka berhenti di depan ruko yang juga banyak orang di sana."Pake jaket gue biar lo nggak kedinginan," kata Fajar sambil melepaskan jaketnya dan memakaikan untuk Serly.
Jangan tanyakan bagaimana jantung Serly sekarang. Wanita mana yang tidak bahagia diperlakukan manis oleh seorang cowok.
***
Hari senin, hari yang tidak ditunggu oleh sebagian siswa. Karena akan berdiam beberapa menit di lapangan.
Upacara akan segera dilaksanakan yang diberi tugas untuk membaca undang-undang dan pemimpin upacara tak kunjung menampakkan dirinya.
Fajar ketua osis tentu tidak tinggal diam. Dia berlari kebarisan Adek kelasnya untuk bisa menggantikan yang tidak hadir. Membaca undang-undang. Fajar terus mencari namun tidak ada yang bersedia bertugas secara mendadak.
"Siapa yang bisa membaca undang-undang?" tanya Fajar saat sampai dibarisan kelas Serly.
Semua temannya menunjuk ke arah Serly. Serly yang merasa ditunjuk awalnya menolak.
"Ogah ini mendadak," Serly menolak.
Fajar hanya geleng-geleng kepala melihat pacarnya menolak. Belum ada yang mengetahui hubungan mereka termasuk Erin dan teman Fajar. Mungkin dia akan memberitahukan hal ini pada temannya selesai upacara. Fajar lalu ke arah Serly membisikkan sesuatu.
"Bertugas atau gue cium di sini," kata Fajar membisikkan itu pada Serly.
Serly berfikir mungkin dia harus bertugas karena jika tidak dia akan dicium seperti kemaren dan ini di lapangan. Ini tidak boleh terjadi, mau tidak mau Serly mengangguk. Dan mengikuti Fajar untuk mengambil teks undang-undang.
Fajar lagi-lagi berhasil membujuk Sery. Bukan membujuk sih lebih tepatnya memaksa. Dia tersenyum penuh kemenangan. Dirinya jugalah yang akan menjadi pemimpin upacara.
Setelah semua petugas upacara lengkap, upacara pun dimulai. Serly yang akan membaca undang-undang terlihat santai. Fajar memperhatikan Serly namun tidak ada tanda-tanda gemetar dan sejenisnya saat akan bertugas di depan umum.
Posisi Fajar sudah berada di tengah lapangan. Ia dengan leluasa bisa menatap Sery. Fajar juga tak kehilangan konsentrasi saat bertugas. Melihat Serly di depannya membuat ia tambah semangat.
Serly melihat Fajar terus menatapnya, ia juga ikutan menatap Fajar. Tanpa mereka sadari Ilham sedari tadi memperhatikan mereka berdua.
Ilham merupakan teman Fajar juga orang yang menyukai Serly dalam diam. Melihat tatapan Serly pada Fajar, Ilham mulai curiga. Tatapan itu bukan tatapan biasa. Tapi tatapan tanda suka.Serly juga tidak tahu tentang perasaannya apakah dia menyukai Fajar atau Ilham. Dia tidak tahu apakah ia hanya sekedar kagum pada Ilham atau justru lebih.
Tak berselang lama, upacara sudah dilaksanakan. Semua bubar kembali ke kelas masing-masing. Namun tidak pada Erin. Erin masih menunggu Serly yang mengumpul teksnya tadi. Erin berjalan ke arah Serly kebetulan di sana ada Fajar dan teman-temannya.
"Kita mau jujur sama kalian," kata Fajar saat Erin, Bayu, Dion, Ilham dan juga Anggi berada di dekat mereka.
"Kenapa?" tanya Erin merasa penasaran.
Gimana nih part ini Maaf yah ada adegan saling menyentuh. Tapi ini masih awal part. Nanti berbeda kok:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta yang Salah [SELESAI]
Teen FictionPernah mencintai seseorang? Tapi tiba-tiba di tinggalkan dengan alasan Cinta Ini Salah. Memutuskan hubungan dengan alasan memperbaiki diri? namun ternyata tertarik pada orang baru. Cinta yang Salah itu seperti apa? Di sana kalian akan merasa sad, b...