17: Seventeen

1.8K 272 9
                                    

Chapter Seventeen.

Besok sudah malam pesta dansa tetapi Hermione masih belum memutuskan untuk akan datang bersama siapa. Hogwarts sudah mulai sepi karena murid tahun pertama sampai kelima sudah pulang terlebih dahulu. Hermione menghela nafas, Ia berjalan menuju lemari dan menemukan gaun yang kemungkinan besar akan digunakan untuk menghadiri pesta dansa besok.

Gaun berwarna merah marun panjang dengan kalung dengan permata berwarna perak yang memberikanya kesan mahal. Hermione menutup lemari lagi dengan sedikit keras. Memikirkan nasib pesta dansanya besok.

*
Draco tidak bisa tidur. Sebenarnya gangguan kecemasan Draco sudah jauh lebih baik karena beberapa terapi dengan Madam Pomfrey. Bahkan sore tadi Draco melakukan terapi lagi supaya lebih baik. Tetapi, Ia tidak tahu hasilnya Ia tidak bisa tidur seperti hari ini.

Draco mengendap-endap menuruni ranjang agar Blaise dan Theo tidak terbangun. Draco meraih sweater rajut buatan Narcissa dan memutuskan untuk memakan sesuatu yang hangat. Seperti susu buatan Trippy dan roti buatan Trippy yang selalu berhasil membuatnya lebih tenang.

Draco duduk sambil menatap Trippy yang sedang membuatkanya makanan,

"Trippy, aku mau cokelat hangat dan roti keju."

Draco menoleh dan mendapati Hermione dengan rambut dikucir dua. Ia mengenakan kardigan berwarna krem yang kebesaran.

"Hai, Malfoy." Bisik Hermione canggung. Ia kemudian duduk di sebelah Draco. Hermione duduk dan mengaitkan jemarinya satu sama lain. Tampak gugup tapi berusaha tidak terlihat.

"Malfoy, apa kau datang ke pesta dansa?"

Draco mengangguk. Ia mulai menyobek beberapa roti dan mengunyahnya. "Kau? Datang bersama siapa?"

Hermione terdiam beberapa saat dan mengangkat bahu, "Belum tahu."

"Mau datang bersama?"

Hermione melongo dan menatap Draco yang tampak santai mengunyah roti keju dan menatap Hermione. Hermione yakin Ia tidak tuli dan Draco tidak bercanda.

Hermione tersenyum dan mengangguk, "Boleh."

"Well, kau pakai gaun warna apa?"

"Merah. Merah marun."

Draco menyeringai, "So gryffindor.. Alright. Aku akan menggunakan jas hitam saja. Aku akan datang ke asramamu pukul enam kurang lima belas. Is it okay?"

"Okay. Jam yang cukup sepi."

Draco mengangguk. Hermione mulai menyesap cokelat panasnya. Mereka berdua makan dengan tenang tanpa suara. Bahkan sampai kedua makanan mereka habis tidak ada yang berbicara apapun.

"Malfoy, apa kau sudah mengantuk?"

Draco menggeleng, "Belum. Tadinya aku kira mengisi perutku sampai kenyang membuat ngantuk. Tapi belum. Kau?"

Hermione menghela nafas, "Aku juga."

Draco kemudian memikirkan sebuah ide, "Mau jalan jalan bersama? Cukup sekitar koridor saja. Mungkin jika kita lelah, kita bisa mengantuk."

Hermione mengangguk dan turun dari kursi diikuti Draco. Keduanya belum ada yang berbicara apa-apa. Draco bahkan lebih tertarik mengamati Hogwarts dalam malam hari daripada mengajak Hermione Granger mengobrol.

"Malfoy, apa rencanamu di musim panas?" Hermione berusaha berbasa-basi sambil mengeratkan peganganya terhadap kardigan.

"Sepertinya aku hanya akan bersantai. Lalu apalagi ya, entahlah akan melakukan hal yang tidak aku bisa lakukan disini." Draco menyeringai membuat Hermione bergidik membayangkan yang tidak-tidak.

Terrible Lie.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang