- 3

1.3K 189 5
                                    

Doyoung nangis lagi karena tadi lihat Jaehyuk sama Jeongwoo mesra banget.

"Dih gak bosen apa lo nangis mulu?" Haruto duduk di samping Doyoung dia lagi duduk di pos satpam kebetulan pak satpamnya lagi molor.

"Gue lihat mantan sama pacar barunya" Doyoung makin kejer.

"Heh patah hati sih boleh tapi jangan bego!" Haruto nepuk nepuk kepala Doyoung persis kaya lagi nepuk kepala kucing.

"Lo gak tahu sih rasanya! Coba lo jadi gue!" Doyoung sesegukan.

"Jeongwoo tuh mantan gue, jelas gue tahu lah rasanya gimana" sahut Haruto.

Doyoung terdiam setelah dia berfikir apa yang di bilang Haruto bener juga toh dia juga mengalami hal yang sama.

"Gue pengen move on tapi gak tahu caranya gimana" Doyoung lirih.

Haruto noleh ke arah Doyoung betapa menyedihkannya orang di sebelah dia gara gara cinta ampe sembab tuh mata.

"Kebetulan gue juga pengen move on, ntar malam ketemuan di taman jam tujuh mau gak?" Tanya Haruto.

"Mau apa? Gue gak mau ya jadi pelampiasan lo!" Doyoung sedikit membentak.

"Ngadi ngadi!" Kata Haruto.

"Mana hp lo?" Doyoung menyerahkan gitu aja.

Haruto ngotak ngatik hp Doyoung.

"Kita udah tukeran no hp, ntar malem gue chat takut lo kelupaan" Haruto berdiri mau pulang.

"Haruto" langkah Haruto terhenti saat Doyoung manggil.

"Kenapa?" Haruto membalikan badannya.

"Anterin gue balik dong" Doyoung menghampiri Haruto.








"Kali ini pake ongkir ya!" Kata Haruto setelah nyampe rumah Doyoung.

"Berapa duit?" Doyoung sombong.

"Gue gak butuh duit!" Kata Haruto.

"Terus?" Doyoung heran.

"Cuma butuh waktu lo nanti malam! Gue jemput deh gak jadi ketemuan" Haruto menggas motor maticnya.

Lagi lagi Doyoung inget sosok Jaehyuk.

"MAMIIII!!" Doyoung teriak lalu meluk mamih Hyunsuk.

"Kenapa sih nama mami sama kaya senior aku di sekolah?" Doyoung nangis di pelukan mami Hyunsuk.

"Dia yang ngikutin berarti kan lahirnya duluan mami" mami Hyunsuk mengelus kepala putranya.

"Udah jangan nangis! Cowok kan gak cuma Jaehyuk aja tuh yang tadi nganter kamu juga ganteng" mami Hyunsuk lap air mata anak kesayangannya.

"Apaan sih mami" Doyoung cemberut si mami cuma terkekeh.

















***
Mami Hyunsuk natap heran mobil mewah yang terparkir di halaman rumahnya.

"Siapa mih?" Papi Junkyu dateng ikut ngintip ke jendela.

"Gak tahu pih" mami Hyunsuk tak lepas pandangannya dari jendela.

Begitu pintu mobil terbuka menampilkan sosok cowok yang mami Hyunsuk kenal.

"Doyoung!!! Cepetan sini!!" Mami teriak sampe lupa ada papi disitu.

"Iya mami bentar!" Doyoung grasak grusuk turun tangga.

Mami Hyunsuk buru buru buka pintu pas sosok itu mulai mendekati pintu rumahnya.

"Malam tante, Doyoungnya ada?" Haruto tersenyum ramah.

"Ada, sebentar ya" mami Hyunsuk juga tersenyum.

Tak lama Doyoung datang dia cengo Haruto kalau gak pake seragam sekolah cakep gila hampir aja Doyoung kijoring.

"Siapa kamu?" Sosok laki laki tinggi agak tua dikit menatap Haruto.

"Saya Haruto om temennya Doyoung" Haruto santuy padahal hatinya takut sama tatapan maut papinya Doyoung.

"Ih papi! Gak usah natap Haruto kaya gitu!" Doyoung nyenggol lengan papinya.

"Ayo Haru cepet! Nanti keburu malam!" Doyoung jalan duluan.

"Permisi om, tante" Haruto tersenyum ganteng lalu nyusul Doyoung.

Doyoung cengo ada mobil mewah di hadapannya sekarang.

"Kenapa bengong? Ayo naik!" Haruto bukain pintu mobil tersebut.

Doyoung pasrah aja.

"Btw ini mobil lo?" Doyoung sedikit ragu mau nanya.

"Iya, hadiah dari bokap tahun lalu" jawab Haruto lalu menyalakan mesin mobilnya.

"Kenapa lo gak pernah bawa mobil ini ke sekolah?" Tanya Doyoung.

"Ngapain? Mau pamer?" Haruto terkekeh tanpa natap Doyoung karena fokus nyetir.

"Kalau lo nyuruh bawa ini mobil, besok gue bawa ke sekolah" sambung Haruto.

"Eh gak usah, gue cuma nanya kali" Doyoung melototi Haruto dari samping.

Haruto cuma terkekeh.













***
Haruto memberhentikan mobilnya di sebuah yayasan yatim piatu entah punya tujuan apa Haruto bawa Doyoung kesini.

"Kak Haruto!" Pekik seorang anak lalu memeluk Haruto.

"Hy apa kabar?" Tanya Haruto tersenyum.

"Baik kak! Yang lain juga baik" jawab anak itu.

"Kakak sama siapa?" Anak itu natap Doyoung.

"Dia temen kakak, namanya kak Doyoung nanti ajakin main ya soalnya dia lagi sedih" Haruto mencubit gemas pipi anak itu.

Anak itu turun dari gendongan Haruto lalu masuk ke dalam yayasan memanggil teman temannya.

"Lo lihat kan, dia gak punya orang tua tapi masih bisa sebahagia itu menyambut kedatangan gue" Doyoung terdiam mendengar ucapan Haruto.

Apa yang di bilang Haruto benar nasib anak itu jauh lebih menyedihkan dibanding Doyoung yang di putusin Jaehyuk dan di hianati sepupunya sendiri.

Doyoung sadar selama ini gak guna banget air matanya nangisin soso Jaehyuk yang jelas jelas brengsek.

















Yorobun author lagi oleng sama Hyunsuk makanya Hyunsuknya ada dua hehe

Mian banyak typo dan makin gaje :(

Klik bintang ya jangan lupa :)

PersegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang