- 4

1.2K 191 5
                                    

Udah jam sembilan malam Haruto nganterin Doyoung pulang.

"Lain kali kakak main lagi kesini ya!" Pinta salah seorang anak kecil pada Doyoung.

"Iya pasti" Doyoung mengusap lembut kepala anak itu.

"Kayanya anak itu langsung nyaman ya sama lo" Haruto membukakan pintu mobil untuk Doyoung.

"Mungkin karena gue baru jadi sensasinya lebih fresh kan lihat lo mulu bosen kali" Doyoung terkekeh setelah Haruto duduk di jok kemudi.

"Nah gitu dong ketawa jangan manyun mulu!" Kata Haruto siap tancap gas.

Doyoung cuma nyengir.

Tak lama kemudian mereka sampai.

"Btw makasih ya hari ini gue terhibur banget lo ajak gue ke tempat anak anak yatim tadi" Doyoung tersenyum.

"Sama sama" jawab Haruto lalu pergi tak lupa ia pamit dulu ke Doyoung.

Doyoung tersenyum memandangi mobil Haruto yang perlahan semakin tak terlihat dari pandangannya.

"Ciieeeee punya gebetan baru nih" mamih Hyunsuk dateng godain anaknya.

"Apaan sih mamih! Kita cuma temen mih!" Doyoung entah kenapa malah jadi malu.

"Temen lama lama juga bakal demen" mami Hyunsuk colek colek pipi Doyoung.

"Iiih mami diem deh!" Doyoung ngibrit masuk ke dalam rumah lalu masuk kamar.

Begitu masuk kamar dia murung soalnya lihat fhoto dia bareng Jaehyuk disana.

Doyoung ambil fhoto itu di bejek bejek ampe gak berbentuk terus dia lempar lewat jendela.

"Gue harus lupain kak Jaehyuk! Harus!" Doyoung nyemangatin dirinya sendiri.

'Kring' ponsel Doyoung bunyi dia langsung angkat tuh telfon tanpa dilihat terlebih dahulu layar ponselnya.

"Hallo" - Doyoung

"Hallo Doy ini aku Jaehyuk" - Jaehyuk

Doyoung langsung matiin telfonnya.

Tak lama kemudian bunyi lagi dan Doyoyng milih mengabaikannya sampe bunyi beberapa kali akhirnya Doyoung geram.

"Lo ngapain sih nelfon gue lagi? Pamer lagi banyak pulsa lo!" - Doyoung

"Lo kenapa dah? Ini gue Haruto" - Haruto

Doyoung langsung beku anjrit malu banget lah dia udah bentak bentak Haruto kaya tadi.

"Hallo Doy! Lo masih hidup?" - Haruto

"Ya masih lah! Sembarangan aja lo!" - Doyoung

"Abisnya lo diem aja" - Haruto

"Gue kira si mantan! Soalnya dia tadi nelfonin gue mulu tapi gak gue angkat! Sorry ya gue udah bentak bentak lo barusan hehe" - Doyoung

"Ciee di telfon mantan haha" - Haruto

"Btw lo besok ke sekolah mau bareng gue gak?" - Haruto

"Mmm boleh deh biar irit ongkos" - Doyoung

"Iya deh iya! Ya udah gue matiin telfonnya ya?" - Haruto

"Iya sana hus! Gue mau tidur bray ngantuk" - Doyoung

Sambungan telfon terputus Doyoung beneran aja langsung tidur sementara di tempat lain Haruto lagi jingkrak jingkrak saking senengnya besok ke sekolah mau bareng si manis tapi bukan dari jembatan ancol ya hehe.

"Pemanasan gak boleh lebay atau terlalu menunjukan bahwa lo suka sama dia! Awal yang baik pdkt aja dulu soal nembak mah gampang" Haruto menatap dirinya di cermin.

Baru aja Haruto mau rebahan hpnya bunyi ada pesan masuk.

Jongu
Hy! Apa kabar?

Haruto menyunggingkan senyum malas menatap layar ponselnya.

"Gak penting!" Haruto menghapus pesan tersebut dan memblokir kontak Jeongwoo.














***
Beneran aja Haruto pagi pagi udah nangkring di halaman rumah Doyoung dengan motor maticnya dong pasti.

"Lo udah lama?" Doyoung berjalan menghampiri Haruto.

"Baru kok" jawab Haruto.

"Nih helm lo!" Doyoung meraih helm yang di berikan Haruto.

Cuslah mereka ke sekolah bareng gak sengaja papasan sama Jaehyuk yang lagi markirin mobilnya pas banget sebelahan sama motornya Haruto.

Haruto dan Doyoung jalan bareng.

"Doy tunggu!" Suara Jaehyuk menghentikan langkah Haruto dan Doyoung mereka membalikan badanya.

"Boleh ngobrol sebentar gak?" Jaehyuk menatap Doyoung lalu melirik ke arah Haruto.

"Gak bisa!" Tolak Doyoung cepat.

"Yuk Har nanti keburu bel!" Doyoung narik pergelangan tangan Haruto.

Haruto berbunga bunga denger penolakan Doyoung yang begitu tegas ke Jaehyuk.

"Haruto!" Nah sekarang giliran mantannya Haruto yang manggil.

Langkah mereka terhenti.

"Apaan?" Haruto males banget ketemu Jeongwoo.

"Gue perlu bic....

"Gue gak perlu!" Haruto maen potong aja tuh ucapan Jeongwoo.

"Yuk Doy!" Haruto merangkul bahu Doyoung.

"Btw mantan gue sama mantan lo lagi marahan kali ya?" Tebak Doyoung.

"Mana gue tahu! Bodo amat lah gak penting juga kan?!" Kata Haruto.

"Iya juga sih!" Doyoung tertawa lalu berjalan sambil bercanda sama Haruto.

Semua mata tertuju sama mereka masalahnya mereka kenalnya kapan kok bisa seakrab itu padahal Haruto sama Doyoyng jarang ketemu karena kelas mereka jauh.

"Sana lo masuk!" Perintah Haruto pas di depan kelas Doyoung.

Doyoung ngangguk melambaikan tangannya ke Haruto.

"Doy" langkah Doyount terhenti.

"Kenapa?" Tanya Doyoung.

"Bokap nyokap mau ngadain syukuran besok entar malem! Lo datang ya?" Haruto nunjuk wajah Doyoung.

"Asal lo jemput deh biar gue.....

"Irit ongkos" Haruto motong ucapan Doyoung.

Doyoung cuma nyengir.

"Jam empat deh gue jemput biar lo bantu bantu ya itung itung ongkos ojek" Haruto tertawa lalu dadah dadah ke Doyoung dia juga mau ke kelasnya karena bel udah bunyi.

















Sebenernya pengen cepet jadian tapi nantilah dulu hehe

Vote komen jangan lupa ya :)

Mian banyak typo :(

PersegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang