- 9

939 157 5
                                    

Di chap ini agak seksoy beb hehe
Bagi yang masih degem alias dedek gemes boleh skip bagian ini. Kalau tetep maksa baca dosa tanggung sendiri ya hehe.


Jaehyuk lagi berjalan sendirian udah tiga hari atau semingguan gitu gak bareng Jeongwoo kayanya sih hubungan mereka lagi gak baik baik aja.

"Kita perlu bicara!" Jeongwoo tiba tiba narik tangan Jaehyuk membawa sang pacar ke tempat yang agak jauh dari kerumunan orang orang.

Jaehyuk natap malas ke Jeongwoo.

"Kamu kenapa sih?" Jeongwoo mulai buka suara.

"Ada juga aku yang nanya kamu kenapa masih deketin Haruto?" Jaehyuk menyungginkan senyum meremehkan.

"Kamu juga masih ngejar Doyoung kan? Kamu gak usah nyari nyari kesalahan deh!" Jeongwoo mulai jengah.

"Mau kamu apa?" Tanya Jaehyuk.

"Harusnya aku yang nanya gitu ke kamu!" Jeongwoo rasanya pengen gampar muka Jaehyuk saat ini juga.

Jaehyuk menghela nafas nunduk sejenak lalu menatap ke udar.

"Kita putus aja" Jeongwoo menatap Jaehyuk penuh keterkejutan.

Jeongwoo tenggorokannya tercekat rasanta dia gak mampu bicara sepatah katapun.

Jaehyuk pergi ninggalin Jeongwoo yang masih mematung.

"Brengsek kamu Yoon Jaehyuk!" Bathin Jeongwoo mengepalkan tangannya.




Doyoung siap siap mau pulang gak sabar dia pengen rebahan.

"Doy mau pulang bareng gak? Aku anter yuk!" Jaehyuk entah sejak kapan udah berjalan di samping Doyoung.

Doyoung menghentikan langkahnya menatap Jaehyuk yang lagi senyum ke arahnya. Doyoung jadi inget jikalau Jaehyuk ngapel dulu dia selalu senyum kaya gitu pas Doyoung buka pintu.

"Tolong ya jangan ganggu punya saya!" Haruto udah mencekal pergelangan tangan Doyoung lalu membawa sang makhluk manis ke gudang belakang yang udah gak kepake.

Jaehyuk cuma diem "awas aja gue bakal ambil Doyoung balik!" Bathin Jaehyuk.







Doyoung natap sekeliling horor banget tempatnya.

"Ngapain lo bawa gue kesini?" Tanya Doyoung.

"Kenapa kemaren lo ngilang?" Haruto malah balik nanya.

"Lo gak ngejar gue!" Doyoung langsung peka soal kejadian kemaren.

"Kasih kesempatan buat gue jelasin!" Haruto menyentuh kedua pundak Doyoung.

Doyoung menepisnya hendak pergi namun keburu tubuhnya terkunci oleh pergerakan Haruto.

Wajah mereka deket banget rasanya Doyoung pengen teriak tapi mulut dia seolah terkena lem.

Flash back on

Haruto buru buru balik ngambil motor maticnya terus ngejar Doyoung niatnya mau nganterin pulang pas nyampe ke tempat terakhir Doyoung lari ternyata oknum yang di cari Haruto udah gak ada.

"Cepet banget ngilangnya tuh anak!" Monolog Haruto dengan terpaksa balik lagi ke rumah tak lupa sebelumnya Jeongwoo udah pulang.

Flash back off

Doyoung menatap kedua bola mata Haruto dan dia gak nemuin sedikitpun kebohongan dari sorot mata cowok jangkung tersebut.

"Lo cemburu kan lihat gue sama Jeongwoo kemaren?" Pertanyaan Haruto tepat banget.

Doyoung menggeleng cepat "eng-enggak" Doyoung nunduk.

Haruto sedikit menjauhkan tubuhnya.

"Kalai gue balikan sama Jeongwoo lo gak akan jauhin gue kan?" Hati Doyoung kok nyeri ya denger ucapan Haruto.

Doyoung cuma diem dia gak tahu harus apa sekarang masa iya harus nangis kan gengsi.

"Kok lo diem? Lo suka sama gue?" Tanya Haruto dan Doyoung masih diem.

"Kalau gue yang suka sama lo gimana? Lo mau lupain Jaehyuk dan selalu inget gue?" Lagi lagi Doyoung cuma diem denger pertanyaan Haruto.

Haruto mendekatkan kembali tubuhnya bikin Doyoung makin gugup.

"Oke kalau lo gak mau jawab, gue bakal nyari jawabannya sendiri" Haruto menyeringai.

Haruto melahap bibir Doyoung sampe sang empunya mendorong dada Haruto dengan sekuat tenaga namun Haruto mencekalnya menempelkan kedua tangan Doyoung ke pinggir kepalanya jangan di tanya punggung Doyoung udah nabrak tembok. Haruto melumat bibir Doyoung gak peduli Doyoung meronta terus daritadi namun lama lama  Doyoung lemes merasa terbuai dengan perlakuan laki laki yang statusnya cuma temen tersebut.

"Lo pacar gue mulai sekarang!" Ucap Haruto setelah melepaskan tautan bibirnya.

"Jangan seenaknya dong! Gue belum kasih jawaban!" Doyoung geplak lengan Haruto.

"Seenaknya gimana? Lo aja keenakan gue cipok kaya barusan. Dari pergerakan lo tadi aja gue udah tahu jawabannya" Haruto menyeringai bak badboy.

"Sekarang gue pengen pengakuan yang sejujurnya dari mulut lo" Haruto merengkuh pinggang ramping Doyoung.

"Le-lepasin!" Doyoung meronta.

"Enggak akan! Lo jujur dulu sama gue" Haruto makin merapatkan tubuh Doyoung ke tubuhnya

"I-iya" Doyoung nunduk.

"Iya apanya?" Haruto menengadahkan kepala Doyoung.

Doyoung diem natap Haruto.

"Apa gue harus perkosa lo disini baru lo mau ngaku sama perasaan lo?" Doyoung mulutnya menganga lalu memukul dada Haruto and yes lepas juga dari rengkuhan makhluk tamvan ini.

"Iya gue suka sama lo" Haruto tersenyum mendengar ucapan Doyoung.

"Nah gitu dong. Mulai hari ini lo pacar gue" Doyoung senyum malu gitu ye kan bikin Haruto gemes.



Mereka pulang bareng jalan belakang karena gerbang depan udah di tutup ak lupa Haruto bawa motornya dulu.

















Aaaaakhirnya jadian hehe

Plis komen dan vote ya :)

Mian banyak typo :(

PersegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang