- 14

773 124 1
                                    

Doyoung jalan menyuri koridor dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya aduuuhh yang punya pacar senengyaaaa.

Langkah Doyoung tiba tiba terhenti seiring dengan senyumannya yang memudar.

"Apa?!" Doyoung ketus pada seseorang di hadapannya.

"Kasih tahu Haruto buat gak deketin pacar gue" kata Jaehyuk menatap datar pada Doyoung.

"Gak salah!" Suara seseorang membuat Doyoung memiringkan wajahnya melihat seseorang di belakang Jaehyuk begitupula Jaehyuk langsung balik badan.

"Lo yang masih deketin pacar gue" kata Haruto nunjuk dada Jaehyuk.

Jaehyuk menepis tangan Haruto "Jeongwoo kadang masih mikirin lo! Gue ingetin jangan deketin dia lagi!" Jaehyuk menatap tajam.

"Dih jangan salahin guelah! Salahkan tampang gue yang terlalu ganteng" Haruto smirk lalu narik tangan Doyoung membawanya pergi.





"Eh kenapa cemberut?" Haruto mengernyitkan dahinya natap Doyoung.

"Beneran lo gak deket Jeongwoo lagi?" Doyoung nampaknya cemburu.

Haruto cuma terkekeh.

"Ih malah ketawa" Doyoung makin kesel.

Doyoung berdiri membelakangi Haruto.

Haruto pindah ke hadapan Doyoung tapi Doyoung balik badan terus gitu ae ampe beberapa kali.

Haruto menghela nafas narik tangan Doyoung hingga nubruk badanya segeralah Haruto merengkuh pinggang kecil Doyoung supaya tetep mengahadapnya.

"Le-lapas Haru! Ini masih di sekolah" Doyoung meronta minta di lepaskan.

"Cium dulu nanti gue lepasin" Haruto menyodorkan pipi kanannya.

Doyoung cuma diem terus natap tuh pipi.

"Cepet gue pegel nih" kata Haruto terus majuin pipinya ke muka Doyoung.

Doyoung nengok kanan kiri untuk memastikan gak ada orang yang lihat.

'Cup' di kecupnya pipi Haruto dengan cepat namun Haruto licik dia masih belum lepasin rengkuhannya.

"Lepasin cepet kalau enggak gue tendang selangkangan lo!" Doyoung meninggikan suaranya.

"Selangkangan gue masa depan lo tahu" kata Haruto entah kenapa Doyoung jadi malu pipinya merah.

Doyoung dengan segenap tenaga yang ada melepas paksa akhirnya terlepas kemudian dia lari dengan pipi masih memerah.





Jeongwoo bawa sekotak bekal sepertinya untuk Jaehyuk.

"Jae ayo makan bareng!" Ajak Jeongwoo dengan senyum bahagianya.

Jaehyuk gak jawab cuma ngangguk iyain.

Setelah di kantin Jeongwoo membuka kotak bekal itu ternyata isinya nasi dan beberapa lauk kesukaan Jaehyuk.

"Ayo Jae makan!" Jeongwoo menyendok makanannya bermaksud menyuapi Jaehyuk.

Jaehyuk menjauhkan mulutnya "akungak laper"

Jeongwoo langsung diam dan menutup kembali kotak makanan tersebut.

"Mau kemana?" Jaehyuk mencekal pergelangan tangan Jeongwoo.

Jeongwoo kembali duduk namun hanya diam bahkan menatap ke arah lain.

"Kenapa?" Jaehyuk memutar leher Jeongwoo supaya menatapnya.

Jeongwoo cuma diam meski tatapannya tertuju pada Jaehyuk.

Jeongwoo nunduk lalu terisak membuat Jaehyuk sedikit melebarkan matanya.

"Eh kok nangis" panik dah Jaehyuk.

"Aku cape cape masak buat kamu. Aku bangun sebelum subuh tahu gak buat nyiapin ini semua!" Jeongwoo menggebrak meja lalu pergi.

Kejadian itu membuat Jaehyuk dan Jeongwoo jadi pusat perhatian seluruh penghuni kantin yang lagi mengisi perut keroncongan mereka.















"Mau es krim?" Tanya Haruto setelah nyampe di sebuah taman bermain.

Doyoung menggeleng.

"Mau jagung bakar?" Haruto gak nyerah menawarkan.

Doyoung menggeleng.

"Apa lo mau beli sesuatu?" Haruto kembali bertanya.

Doyoung menggeleng.

"Mau beli boneka?" Haruto hampir nyerah.

Lagi lagi Doyoung menggeleng.

Haruto menghela nafas lesu "terus lo maunya apa?"

Doyoung noleh lalu tersenyum bikin Haruto mengernyitkan dahinya bingung.

"Gue cuma mau lo" kata Doyoung sukses bikin Haruto menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Haruto narik tangan Doyoung ke suatu tempat.

"Ngapain kesini?" Tanya Doyoung setelah di tempat mancing mancingan.

"Lomba mancing, kalau lo menang gue turutin semua keinginan lo begitupun sebaliknya" sahut Haruto.

Doyoung smirk "siapa takut!" Tantangnya.

Mereka lomba mancing bareng sama anak anak kecil sampe jadi pusat perhatian ada kok ya anak SMA pergi ke taman bermain cuma buat main pancing pancingan hmm.

Setelah satu jam akhirnya Haruto yang menang tentu saja membuat Doyoung lesu dan cemberut.

"Sesuai perjanjian gue bakal nurutin semua kemauan lo" kata Doyoung.

Haruto cuma tersenyum meraih kedua tangan Doyoung lalu mengecup punggung tangannya "gue cuma minta lo selalu ada buat gue. Gue bahagia tiap kali bareng lo" Doyoung menatap kedua manik mata Haruto setelah pengucapan doi selesai. Nampaknya tak ada kebohongan sama sekali berarti Haruto serius.

Doyoung berhambur ke pelukan Haruto "iya gue bakal nurutin apa yang lo minta barusan"

"Ada satu lagi" kata Haruto masih berpelukan dengan Doyoung.

Doyoung melepas pelukannya "apa?"

Haruto monyongin bibirnya "cium dulu"

Doyoung memutar bola matanya malas lalu menepuk pipi Haruto pelan "gak mau!" Tolak Doyoung lalu pergi.

Haruto gak kesel dia malah terkekeh seraya mengikuti Doyoung hmmm doyan banget godain pacar ya.



































Sorry makin sini makin gaje :(

PersegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang