- 8

907 158 18
                                    

"Pandangan pertama awal aku berjumpa awww jreng jreng jreng...." Haruto nyanyi nyanyi sambil joged.

"Heh obat lo abis?" Mashiho tiba tiba datang nendang bokong Haruto.

"Lo ih gak suka banget lihat orang bahagia" Haruto menghampiri Mashiho yang lagi makan cemilan tapi mukanya asem banget kayanya dia lagi ada masalah.

"Muka lo jelek banget. Kenapa?" Mashiho langsung natap horor ke Haruto.

Haruto cuma menghela nafas lelah lalu memainkan ponselnya ngechat gebetan haha.

"Haruto" sapa Mashiho.

"Hmm" Haruto fokus ke hpnya sambil senyum senyum caelaaaahhh yang lagi kasmaran.

"Lo tahu Hyunsuk gak?" Haruto langsung menghentikan jempolnya yang lagi menari nari indah di layar ponsel.

"Choi Hyunsuk atau Kim Hyunsuk?" Haruto di tanya malah balik nanya.

"Emang ada dua?" Mashiho menatap Haruto dengan ekspresi terkejut.

"Kim Hyunsuk nyokapnya Doyoung kal...

"Berarti Choi Hyunsuk" potong Mashiho cepat.

"Oh itu senior gue kayanya sih sekelas sama si julid" kata Haruto.

"Jihoon maksud lo?" Haruto ngangguk iyaiin sebagai jawaban pertanyaan Mashiho.

"Berarti beneran pelakornya Choi Hyunsuk!" Mashiho meremas bungkus snack yang ia pegang.

"Kak Jihoon selingkuh?" Tebak Haruto.

Mashiho memutar lehernya natap Haruto dengan raut wajah sedih tapi Haruto malah pengen ngakak.

"Huwwwaaaaaaa gue gak mau sama yang lain gue cuma mau sama Jiun!!" Mashiho nangis "bantu gie pliiis!!" Mashiho meluk Haruto sambil mewek.

"Lepasin anjir! Ukhuk ukhuk" Haruto nafasnya tersenggal senggal soalnya Mashiho meluk Haruto erat plus gak bisa diem.

"Eh btw kayanya kak Hyunsuk waktu itu nembak Junghwan deh kayanya masa iya sekarang jadian sama kak Jihoon? Kan gak mungkin" kata Haruto biar Mashiho agak tenang untung bokap nyokap lagi gak di rumah pantesan Mashiho nangis kejer tanpa merasa malu.

"Bisa aja kan selingkuh gitu ke kak Jihoon" Mashiho sesegukan.

Haruto natap males ke arah Mashiho.

"Lo jangan nuduh dulu siapa tahu mereka cuma temenan" Haruto nepuk pundak sang kakak.

Mashiho diem lalu ngambil beberapa lembar tisu buat lap air matanya.

"Kalau Jihoon gak selingkuh dia pasti datang ke rumah. Biasanya kan dia suka ngapel jam segini" Mashiho mulai tenang.

'Tingtong' suara bel bunyi. Haruto dan Mashiho saling pandang.

"Nah kan panjang umur. Baru aja di omongin" kata Haruto. Mashiho langsung ngibrit mau bukain pintu.

Tak lama kemudian Mashiho balik wajahnya masih sama.

"Mana kak Jihoon? Gak lo ajak masuk?" Tanya Haruto.

Mashiho cuma diem terus duduk dan kembali nangis.

"Sakit nih orang!" Haruto geleng geleng kepala lalu pergi ke arah pintu.

Haruto memicingkan matanya saat melihat siapa yang datang.

"Jeongwoo! Lo ngapain kesini?" Haruto mendekat ke arah Jeongwoo.

"Izinin aku ngobrol bentaran ya?" Haruto iyain permintaan Jeongwoo setelah sepuluh detik lamanya ia berfikir.

"Ngobrolnya di luar aja. Kak Mashiho lagi galau" kata Haruto. Jeongwoo ngangguk berjalan mendahului Haruto.

Mereka udah di teras depan.

"Lo mau ngomong apa?" Tanya Haruto.

"Aku mau minta maaf" Jeongwoo nunduk.

"Soal apa?" Haruto pandangannya lurus ke depan.

"Kesalahan aku yang udah ninggalin kamu" jawab Jeongwoo.

Haruto cuma diem.

"Apa gak ada kesempatan kedua?" Haruto memutar lehernya saat Jengwoo bertanya demikian.

Di tatapnya Jeongwoo dengan serius.

"Lo sadar gak udah berapa kali gue kasih kesempatan? Lo bilang kesempatan kedua? Gak salah?" Haruto terkekeh.

"Lo udah sering banget nyakitin gue tapu gue mah sabar karena gue yakin lo bakal berubah" sambung Haruto.

"Aku janji kali ini" Jeongwoo menggenggam tangan Haruto.

Haruto cuma menghela nafas tanpa ngomong apa apa.

Haruto merasa ada seseorang berdiri depan pagar rumahnya dia nengok ke arah pagar beneran kan ada orang natap Haruto dan Jeongwoo dengan tatapan yang sulit di artikan.

Orang itu yang tadinya mau masuk malah pergi.

"DOYOUNG!!! HEY KIM DOYOUNG!!" Haruto ngejar Doyoung bahkan dia seolah lupa sama sosok Jeongwoo disana.

Doyoung lari makin kenceng begitupula Haruto aduuhh udah kaya lagi lomba lari aja deh.

"Tunggu! Lo kenapa lari?" Haruto berhasil mencekal tangan Doyoung.

Doyoung masih membelakangi Haruto gak berani natap soalnya dia nangis barusan.

Haruto menarik paksa tubuh Doyoung berbalik supaya menatapnya.

"Lo nangis?" Haruto menangkup kedua pipi Doyoung.

"Cuma kelilipan kok" jawabnya dengan suara lirih oh ayolah Doyoung itu ketara banget kalau kamu abis nangis.

"Lo nangis lihat gue sama Jeongwoo ya?" Haruto mengusap air mata Doyoung yang gak sengaja jatuh padahal Doyoung udah nahan tapi gak bisa.

"Maafin gue Haruto" Doyoung nepis tangan Haruto lalu berlari dengan isakan yang makin kenceng.

Doyoung menghentikan aksi larinya. Dia nengok ke belakang ternyata Haruto gak ngejar dia.

"Emang gue yang berharap terlalu banyak sama lo. Sakit banget ya rasanya cinta bertepuk sebelah tangan" bathin Doyoung.

Tak lama kemudian angkot datang langsung aja Doyoung naek tuh angkot.
























Gimana Doyoung nanti nyampe rumah nangis lagi gak ya?

Geser yuk author kasih double up lho

Vote komen ya jangan lupa :)

PersegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang