- 15

711 116 8
                                    

Doyoung mengobrak ngabrik kotak P3K kebetulan dokter yang jaga UKS lagi gak masuk katanya sih izin cuti melahirkan padahal gak lagi hamil hmm mungkin sodaranya yang lahiran.

Haruto senyum pas Doyoung ngusap salep ke wajahnya.

"Apaan sih lo senyum senyum!" Doyoung dengan muka judesnya.

"Lo makin cantik kalau lagi marah" goda Haruto sengaja majuin wajahnya.

Doyoung jadi sedikit mundur.

"Doy" Haruto masih natap wajah Doyoung meski Doyoung gak natap dia balik.

"Hmm" sahut Doyoung seraya membereskan kotak P3K.

"Maafin gue ya" cicit Haruto pelan.

Doyoung mendudukan diri di samping Haruto hingga Haruto sedikit memiringkan duduknya supaya lebih menatap Doyoung.

"Gue kesel sama lo! Gue sebel! Tapi gue gak benci cuma jengkel doang" kata Doyoung masih gak mau natap Haruto.

Haruto diem dia tahu mood Doyoung lagi gak bagus meski begitu Doyoung masih mau ngobatin luka Haruto.

"Nanti malam gue boleh ke rumah gak?" Haruto izin dulu takutnya gak di bolehin kan Doyoung lagi kesel.

"Iya boleh" sahut Doyoung singkat lalu ninggalin Haruto di UKS sendirian.




Malampun tiba, sesuai dengan janjinya Haruto ke rumah Doyoung.

"Masuk!" Doyoung bukain pintu judes amat.

Haruto masuk langsung ae duduk padahal Doyoung belum mempersilahkan.

"Gak ada yang nyuruh lo duduk!" Bentakan Doyoung bikin Haruto bangkit dari duduknya.

Doyoung natap tajam ke arah Haruto.

"Takut banget gila tatapan lo" bathin Haruto nunduk gak mau natap Doyoung.

Perlahan Doyoung mendekat dan Haruto masih nunduk.

Haruto mendadak cemen sampai dia mundur satu langkah.

"Mundur selangkah lagi kita putus!" Oke Haruto gak jadi mundur lagi.

'Grep' Haruto kaget dong tiba tiba Doyoung meluk dia.

"Jangan deket deket Jeongwoo lagi! Gue gak suka!" Doyoung nangis ampe baju Haruto basah di bagian dadanya.

Haruto mengelus kepala Doyoung dengan lembut "bukan gue yang deketin Jeongwoo, tapi Jeongwoo yang deketin gue"

"Gue gak peduli pokoknya gue gak suka lo deke deket sama Jeongwoo!" Doyoung sesegukan.

Munculah otak jahil Haruto "saking cintanya sama gue ampe segininya lo nangis" Haruto terkekeh.

Doyoung melepas paksa pelukan Haruto.

"Kepedean banget lo!" Kata Doyoung cemberut.

"Gue selalu ngehindar kalau kak Jae tiba tiba muncul di hadapan gue. Tapi kenapa lo diem aja pas Jeongwoo deketin lo! Lo tahu gak kalau Jeongwoo masih suka sama lo! Lo harusnya bi....

'Cup' bibir Doyoung di bungkam oleh bibir Haruto.

"Bawel" kata Haruto ngelap bibirnya Doyoung.

"Penjahat lo!" Doyoung mukul dada Haruto pelan.

"Bilang aja pengen lagi pake ngatain gue penjahat" Haruto tertawa.

Doyoung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Eeh tante baru pulang" kata Haruto spontan aja kan Doyoung nengok ke arah pintu.

"Cieeee ketipu" goda Haruto karena dia bohong kalau mamanya Doyoung datang.

Doyoung cemberut "iiiihh ngeselin banget sih idup lo! Sebel gue sebel sebel sebel!!!" Doyoung mukulin Haruto.

"Aampuuunnn Doy! Lo sadar gak ini tuh KDRT tahu!" Seru Haruto berusahan menutupi kepalanya menggunakan kedua tangannya.

"Astaga!!! Sayang jangan dzolim sama calon laki sendiri!" Tiba tiba mami Hyunsuk datang narik Haruto terus di peluk.

"Mami!!! Ini tuh pacar aku! Mami gak usah pegang pegang dong!" Doyoung narik tangan Haruto supaya berdiri di sampingnya.

Mami malah senyum senyum.

"Untung aja masih ada yang mau sama anak mami. Ganteng banget lagi anaknya" kata mami natap kagum parasnya Haruto.

Doyoung natap Hyunsuk lalu beralih ke Haruto yang lagi senyum ramah aaaaciiieee di puji camer.













"Mami gue kayanya suka sama lo!" Doyoung lagi di ayunan belakang rumahnya bareng Haruto.

"HAH!! Masa??? Gue kan maunya sama lo Doy bukan nyokap lo!" Nah kan pasti salah faham.

Doyoung tersedak minumannya sendiri.

"Maksud gue mami kayanya merestui hubungan kita! Bukan suka yang gimana gimana! Heran deh bloon banget sih lo!" Doyoung sepertinya masih sensi kalau ngomong pake urat mulu ckck udah kaya bakso ae.

Haruto nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal "oh gitu. Gue kirain nyokap lo mau jadiin gue berondongnya"

"Au ah gue ngambek" Doyoung berdiri membelakangi Haruto.

Haruto cuma senyum gemes banget sama si manis ini.

"Gue bisa mati kalau lo ngambek" Haruto meluk Doyoung dari belakang.

Doyoung nunduk malu pipinya udah merah banget untung lampu belakang gak begitu terang.

"Woy!!!!! Maen peluk anak gue lo! Awas kalau gak lo kawinin!!" Nah kan si mami tuh.

Haruto buru buru lepasin pelukannya saling pandang dengan Doyoung terua mereka ketawa bareng. Aduuhh malunya kegep mami.
































Tamat gak ya? Hihi

PersegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang