Dua

123 54 100
                                    

Yuhuuu I'm Coming membawa sejuta cinta untuk kalian semuaa, jangan lupa jaga kewarasan gais

Happy Reading ❤️

______________________________________


"Lo jangan macem-macem ya!" ancam Zefa, napasnya menjadi tidak beraturan, ia takut Havid bertindak nekat padanya

"Gue mau malam pertama" ucap Havid semakin memajukan wajahnya

"Gak, gue ga mau!" teriak Zefa yang berusaha mendorong Havid namun tubuhnya tidak begitu kuat.

Havid menekan kedua tangan Zefa agar berhenti memukulnya, kini Zefa benar-benar tidak berdaya.

"Pede banget lo." bisik Havid mendekati telinga Zefa.
"Gue lebih ogah kali" lanjutnya dan beranjak pergi.

"Mati aja lo!" teriak Zefa ke arah pintu yang telah dilalui Havid

"Gue mati lo jadi janda Fa, hahaha" sahut Havid dari luar

Bak udang rebus, wajah Zefa memerah karena kesal.

Namun ia terlalu lelah untuk menjawab. "Huh." Zefa berusaha tenang sembari merapikan diri, menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.

***

Mentari yang begitu cerah terpancar dari kedua bola mata Zefa yang sedang memandang langit dari jendela kamarnya

"Tumben lo udah bangun" Spontan Zefa menoleh ke sumber suara.
Melihat Havid yang berdiri di pintu kamarnya, tentu Zefa kembali memalingkan pandangannya.
"Ngapain lo di situ, bukannya lo kerja"

Havid berjalan mendekati Zefa "Males, gue pengen libur"

Hening kembali menguasai, ya seperti biasa Havid tidak akan tahan dengan situasi seperti itu.
"Ngomong kek, mahal amat suara lo" ujar Havid yang berusaha ingin menciptakan obrolan di antara mereka. "Mau sampai kapan lo gini terus Fa?"

"Apa sih lo" Zefa menatap Havid dengan kesal. "Lo tau kan gue benci sama lo, jadi lo ga usah sok peduli ke gue" jelasnya dan menjauhi Havid.

Havid hanya menggelengkan kepalanya.

"Terlalu lama membenci itu bahaya loh Fa, nanti lo jadi cinta mati ke gue gimana?" tanya Havid sembari mengulum senyum yang memunculkan kedua lesung pipinya itu

"Gak akan." balas Zefa singkat

"Kudet amat lo Fa, di film-film juga gitu kali benci jadi cinta."

"Serah!"

Havid hanya tersenyum kecil, merasa lucu melihat kedua alis istrinya itu mengerut kesal.

"Fa?"

"Gue ga tertarik ngomong sama lo." jawab Zefa. Ia pun hendak meninggalkan Havid namun lengannya tertahan

"Udah dong kesel nya, gue tadi bercanda." jelas Havid, namun tetap saja Zefa tidak bereaksi apapun.

"Pengecut itu kemaren nelpon." ujar Havid memulai percakapan kembali

Mendengar pernyataan Havid, Zefa langsung tertuju satu nama.

"Apa maksud lo." tanya Zefa memastikan

"Ya lo tau lah siapa, ga usah gue sebutin juga lo pasti inget." ujar Havid

"Ngapain dia nelpon?"

"Gak salah nih lo nanya? Bukannya lo yang nyuruh." cibir Havid

Sontak Zefa kembali memanas "Lo jangan asal nuduh gue!"

(Mati) Rasa [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang