Enam

41 21 37
                                    

Hai hai hai welcome back to my story, uhuyy akhirnya bisa up juga, Happy Reading guys❤️
______________________________________

"Em..ma..mau apa lo ke sini!" Pandangan Zefa perlahan memudar, tubuhnya memberat, belum sempat tumbang Reyhan lebih dulu menahannya.

"Bagus," sinis Reyhan sembari menggendong Zefa.

Dengan senang hati Reyhan membawa Zefa ke mobilnya, senyumannya seolah pertanda akan terjadi sesuatu yang ia inginkan.

Di sisi lain Haikal tampak kembali sepertinya ada barang yang tertinggal, Haikal yang disibukkan dengan ponsel tidak menyadari Reyhan yang sedang menggendong Zefa lewat tepat di sebelahnya, Reyhan yang mengetahui itu spontan menunduk. Sesampainya di mobil Reyhan pun membuka pintu depan dan memasukkan Zefa dengan cepat.

"Lo akan jadi milik gue seutuhnya," ucap Reyhan sembari mengelus rambut Zefa. Ia pun menutup pintu mobil agar tidak ada yang melihat Zefa dan bergegas memasuki mobil untuk menyetir.

Haikal baru saja sampai tepat di halaman depan, ia memanggil Zefa namun tidak ada jawaban.

"Zefa ke mana ya?" batinnya.

Ke sana ke mari Haikal mencari namun tetap saja Zefa tidak ditemukan. Ia pun berusaha menelepon tiba-tiba suara ponsel terdengar tidak jauh darinya, Haikal mendekati suara ponsel Zefa dan ia menemukan ponsel itu di antara rerumputan di mana Zefa tadi bediri di sana.

"Kok Zefa ninggalin hp di sini?" tanya Haikal sambil meraih ponsel Zefa.

Ada banyak pertanyaan dibenaknya hingga melupakan tujuannya, padahal ia kembali hanya untuk mengambil dompet yang tertinggal. Perasaaannya semakin tidak enak, ia mulai menerka-nerka bahwa sesuatu telah terjadi pada Zefa.

Tanpa berlama-lama Haikal langsung menelepon Havid, alhasil tidak ada tanda-tanda Havid akan mengangkatnya.

"Kenapa ga di angkat sih!" kesalnya sembari mengeratkan genggamannya pada ponsel.

***

Havid yang disibukkan dengan proyek barunya, membuat Cila tersenyum menang.

"Lo boleh bohong ke dunia kalo lo masih lajang Vid, tapi gak sama gue. Gue tau kalo lo nyembunyiin pernikahan lo sama cewe ga jelas itu, heh," batin Cila sambil memperhatikan Havid yang sedang meeting dengan pegawainya

30 menit berlalu meeting pun selesai  Cila dan pegawai lainnya langsung meninggalkan ruangan. Sementara Havid menyalakan layar ponselnya dan melihat 3 panggilan tak terjawab dari Haikal. Tanpa berpikir panjang ia pun menelepon balik alhasil tidak ada jawaban dari Haikal.

"Ada apa ya?" tanyanya pelan, panggilan Haikal membuat perasaannya tidak karuan. Ia pun segera membereskan meja kerjanya dan berniat untuk pulang.

Havid membawa mobil dengan kecepatan yang tidak beraturan, pikirannya menjadi kacau disebabkan stigma negatif yang terus berdatangan.


Havid di jalan berpapasan dengan mobil Reyhan, tapi havid tidak menyadari itu, tampak dari kaca mobil Reyhan, Zefa masih terpejam dengan tenang. Sementara Havid masih terus mencoba menelepon Haikal dan akhirnya tersambung juga, "Kal, lo kemana aja jangan bikin gue tambah panik."

(Mati) Rasa [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang