Yuhuu I'm Coming, ada yang kangen gak?Tapi sebelum baca aku punya pertanyaan "Ayam apa yang ngeselin?"
Happy Reading❤️
_____________________________________
Brukhhh!
Havid yang mendengar dari luar sontak kembali ke kamar Zefa untuk memastikan apa yang terjatuh. Seketika urat kepalanya menegang dan berlari cepat menghampiri Zefa.
"Fa?" Havid meletakkan kepala istrinya itu di atas pahanya, ia berusaha membangunkan Zefa dengan menepuk-nepuk pipinya.
"Fa gue bercanda," ucap Havid yang terus membangunkan Zefa namun tetap tidak ada respon apapun dari Zefa membuat Havid begitu panik, suhu tubuhnya mendadak dingin, bibirnya memucat karena takut sesuatu terjadi pada istrinya.
Seketika Zefa membuka mata dengan memasang wajah konyolnya.
"Hahaha..." Zefa tertawa puas.
Sontak Havid melepaskan tangannya dari tubuh Zefa.
"Aw," ringis Zefa.
Wajah Havid yang dipenuhi dengan kekhawatiran mendadak berubah dingin. Ia mengulum bibirnya karena kesal dipermainkan.
"Siapa suruh boongin gue tadi." Zefa bangun dan merapikan tubuhnya.
Tanpa menjawab Havid langsung meninggalkan Zefa membuat Zefa heran dengan tingkah suaminya itu. Namun Zefa tidak ingin memikirkannya, ia pun mengambil handuk untuk mandi.
***
Tampak dari teras rumah awan hitam mulai menguasai langit seolah memaknai kemurungan Havid pagi itu.
"Masih pagi Vid udah bengong aja." Suara yang tiba-tiba terdengar di telinga Havid berhasil memecahkan lamunannya.
"Ngapain lo ke sini?" tanya Havid heran karena merasa tidak mengundang Haikal untuk datang.
"Mau pdkt sama istri lo lah," cengir Haikal membuat Havid menoleh cepat ke arahnya.
"Ets Canda bro, lagian lo kenapa sih? Kalo ada masalah cerita ke gue." Haikal mendekati Havid dan menepuk bahu kirinya.
"Lupain, gue mau masuk," ujar Havid lalu pergi meninggalkan Haikal tanpa semangat.
Haikal hanya menggelengkan kepalanya. Bukan tanpa alasan ia datang sepagi itu, Zefa yang mengirimnya pesan untuk datang lebih cepat. Haikal mulai mengeluarkan ponsel dari saku celananya hendak mengabarkan Zefa bahwa ia sudah di depan rumah, selang 15 menit ia menunggu di teras datanglah Zefa sambil membawa teh hangat berserta cemilannya.
"Eh kok malah bawa ini segala," ucap Haikal seolah menolak namun, tangannya sambil menyambut pemberian Zefa membuat Zefa tersenyum lucu.
"Yaudah yuk duduk," ajak Zefa.
Haikal pun duduk bersebalahan dengan Zefa dibatasi meja kecil yang terdapat teh dan cemilan di atasnya. Tampak Zefa melamunkan sesuatu membuat Haikal memperhatikannya.
"Hey!" panggil Haikal berhasil memfokuskan Zefa.
"Kalian kenapa sih? Lagi berantem ya?" Pertanyaan Haikal membuat Zefa bingung untuk menjawabnya.
"Gak kok, kita baik-baik aja," balas Zefa tersenyum.
"Bukan karena kamu minta aku ke sini kan?" tebak Haikal.
"Gak kok bukan itu, lagipula dia yang ngasih nomor kamu ke aku, katanya kalo aku butuh kamu aku tinggal kirim pesan aja," jelas Zefa.
"Butuh aku?" tanya Haikal memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Mati) Rasa [ SUDAH TERBIT ]
RomanceSebelum membaca, follow akun ini dulu yaa Makasih :) ________________________________________ "Tunggu!" "Rafesyha Arzefa Rouli." Panggilan Havid menghentikan langkah Zefa Karena kesal, Zefa memutarkan kedua bola matanya, "Stop manggil gue dengan na...