*Pintu di buka
"Jinyoungie... Nayeonie... ini cemilan kalian, selama belajar" dari balik pintu kamar Ibu Nayeon datang
"Ne Omma" jawab Nayeon
"Kamsahamida" Jinyoung juga merespon
Setelah ibu Nayeon berlalu pergi, kedua muda mudi itu melanjutkan aktifitas belajar mereka. Jinyoung selalu membantu Nayeon dan Dahyun untuk belajar. Tentu saja tidak gratis, ayah Nayeon memberinya upah bulanan untuk melakukan itu.
Melanjutkan aktifitas masing-masing saa ini Jinyoung kembali merebahkan dirinya diatas kasur milik Nayeon. Sedangkan Nayeon terduduk membungkuk di depan meja belajar mengerjakan soal.
"Bukankah seharusnya kau memeriksa hasil kerjaku? Kenapa malah tiduran?" Sindir Nayeon
"Kau bahkan belum mengerjakan satupun soal yang ku beri sejak 30 menit lalu, apa yang harus aku periksa?"
Nayeon mengerucutkan bibirya tidak bisa mengelak. Setelahnya ia melirik kearah jam dinding yang tepat berada di sebelah cermin di belakangnya.
"Jinyoung-a, tidakkah ini sudah terlalu malam untuk Dahyun pulang" lanjutnya
Jinyoung ikut melirik jam tersebut.
"Kau benar, ini sudah pukul 8 dan Dahyun belum juga pulang"
"Haruskah kita menjemputnya? Aku khawatir"
Mata Nayeon menatap Jinyoung dengan penuh harap sehingga mau tak mau Jinyoung pun bangkit dari posisinya.
"Baiklah aku akan menjemputnya, tapi kau harus mentraktirku besok"
"Eishh.. Arasoo." Sahut nayeon kesal
.
..
.
*Bruumm...
Jinyoung berhenti untuk sesaat karena ada sebuah taksi yang berhenti tepat di depannya setelah keluar dari gerbang keluarga Im.
Dengan sedikit mengintip dari kaca mobil Jinyoung melihat seorang gadis turun dari taksi tersebut dan membungkukan badannya 90 derajat setelah menutup pintu taksi.
"Dahyun-a... kau sudah sampai, aku baru saja mau menjemputmu" Jinyoung mendekat ke arah Dahyun.
"..." tidak ada jawaban dari dahyun yang mematung
"Ya.. kau baik-baik saja?"
Setelah mendapat sedikit tepukan dari Jinyoung di pundaknya Dahyun melirik kearah Jinyoung. Saat tatapan mereka bertemu seketika kedua kaki Dahyun kehilangan kekuatan sehingga ia terduduk lemas di depan gerbang. Tentu saja, dengan sigap Jinyoung merangkulnya sebelum ia benar-benar jatuh.
"Hyun-a... ada apa? Apa terjadi sesuatu?"
Dahyun hanya terus berpegangan pada lengan baju Jinyoung yang saat ini merengkuhnya. Ia gemetar dan hanya bisa berucap lirih "Oppa... aku takut" kurang lebih, dengan sisa tenaga yang ia miliki.
Jinyoung kebingungan dan hanya bisa memberikan beberapa elusan serta tepukan di punggung Dahyun "Gwenchana, Oppa disini". Segera Jinyoungpun memapah Dahyun kedalam rumah. Namun, sebelum mereka memasuki pintu utama Dahyun sekali lagi menarik lengan baju Jinyoung.
"Oppa, anggaplah aku baik-baik saja... kumohon jangan beritahu siapapun"
"Wae?"
"Aku hanya tidak ingin membuat mereka khawatir" Dahyun tertunduk
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You - Jinyoung x Nayeon
RomanceNayeon adalah seorang gadis ceria yang menyukai petualangan. Melakukan segala hal dengan spontan dan menikmati segala proses adalah impiannya. Bagi Nayeon hidup selalu menjadi misteri dan sangat menyenangkan untuk menjalani hari-hari penuh misteri i...