7

41 5 0
                                    

*Krak...

Sebuah suara menggangu kegiatan Chanyeol, merasa ada orang di sekitar, chanyeol menghentikan aktifitas mesranya dengan sang gadis. Ia kemudian menoleh kearah sumber suara, namun tidak terlihat siapapun.

Akhirnya pria jangkung itu berdiri dan mendekat kearah sumber suara. Betapa terkejutnya ia melihat sepasang muda mudi tengah berciuman tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang "apa ini memang tempat untuk bermesraan?" begitu fikirnya.

Melihat seorang datang pria yang tengah mencium gadisnya tersebut menoleh dan melepaskan tautan mereka, pria itu lantas menarik gadis di depannya kedalam pelukan dan menatap chanyeol tajam.

"Ow.. maaf tak maksud mengganggu... ayo Seri-ya" chanyeol melangkah pergi bersama gadis yang ia bawa sebelumnya

.

..

.

Nayeon masih menangis dalam diam, saat ini posisinya sangat tidak nyaman dan dia tidak tahu apa yang dilakukan pria di depannya pada dirinya. Yang ia tahu Chanyeol hampir memergokinya mengintip dan ia sangat gemetaran.

Pria di depannya itu mendekatkan wajahnya pada nayeon dan seolah-olah tengan mencium nayeon. Ya memang hanya seolah-olah, karena pria ini menempatkan kedua ibu jarinya di atas bibir Nayeon sehingga kedua bibir mereka tidak bernar-benar bertemu.

Saat terdengar langkah kaki chanyeol yang mendekat pria itu lantas menarik Nayeon kedalam pelukannya sehingga berhasil menyembunykan wajah Nayeon yang memerah karena menangis. Berkat pria itu Chanyeol pergi tanpa sadar bahwa wanita yang tengah dalam pelukan pria tersebut adalah Nayeon.

.

..

.

Nayeon berjalan menyusuri jalanan Seoul menuju rumahnya. Dengan air mata yang masih mengalir di kedua pipi tembamnya ia berjalan guntai. Kini nayeon terlihat seperti anak bayi yang kehilangan dotnya, tanpa menghiraukan sekitar, tanpa peduli rasa malu, Nayeon terus berjalan dengan keadaan basah kuyup.

Seakan mendukung suasana hati Nayeon, hujan turun mengguyur kota Seoul malam itu. Membasahi tubuh Nayeon yang terus berjalan dengan mata penuh air yang tak kalah dengan derasnya hujan.

Entah apa yang saat ini Nayeon fikirkan, ia pun tidak tahu. Yang ia tahu hatinya begitu sakit, dan kepalanya sulit untuk berfikir. Sambil berjalan badan Nayeon gemetaran, "Apa aku akan sampai rumah?" fikirnya dalam benak.

Hujan adalah musuh Nayeon, tapi ia tidak peduli. Ia tahu apa yang akan ia hadapi setelah membiarkan dirinya di guyur hujan, tapi untuk Nayeon itu tidak penting sekarang. Ia hanya ingin berjalan, entah kemana yang penting tidak bertemu Chanyeol.

Setelah berjalan lebih dari 20 menit di tegah hujan, Nayeon merasa tubuhnya sudah tidak kuat. Kepalanya pusing, dan matanya mulai berkunang-kunang. Sebelum nayeon kehilangan keseimbangan sebuah tangan menariknya serta memayungi tubuh nayeon yang kedinginan.

"Nayeon-a apa yang terjadi?" sahut pria tersebut dengan menarik nayeon kebawah payungnya

Nayeon tidak bisa benar-benar melihat siapa pria tersebut karena matanya masih penuh dengan genangan air mata. Dan jalan terasa sangat gelap malam itu. Namun, mendengar suaranya Nayeon tahu bahwa itu adalah Jinyoung.

"Apa kau baik-baik saja?" ucap Jinyoung

Tanpa memberikan jawaban Nayeon menjatuhkan wajahnya pada dada Jinyoung dan melanjutkan tangisannya yang sempat berhenti sesaat. Dan itu merupakan kenangan terakhir Nayeon malam tersebut.

Nayeon pingsan, dan Jinyoung segera membopongnya dibalik punggung. Bukan rumah yang Jinyoung tuju, tapi rumah sakit. Setelah menghentikan sebuah taksi mereka melesat menuju rumah sakit terdekat.

I Want You - Jinyoung x NayeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang