"Eughh" Lenguhnya sambil memegangi Kepala yang diperban.
Mengerjap ngerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya.
Melihat ke sebelah "eh? , gua udah kawin sama si Vania?"
Mengulurkan tangannya hendak mengelus kepala vania namun tak jadi karena sang empunya terbangun. Buru buru dia menutup matanya pura pura tidur.
"Hmmmm " Memeluk erat tangan agas, "agas, kok lo belum bangun sih?,lo cuma tidur kan?"
"Nggak gua bablas"
"Jangan ngomong gi.., Eh? " Mengangkat kepala.
Agas tersenyum tengil "aaaa Vania perhatian banget.... Jadi baper"
"Jangan ngerusak suasana deh" Ucap vania datar.
"Hehehe" Cengirnya lalu bangkit untuk duduk "ada air nggak? Kekeringan nih tenggorokan"
"Nih" Menyerahkan segelas air yang ada di nakas.
"Suapin dong"
"Ogah! "
Agas mengerjap ngerjapkan matanya lucu "Gua kan lagi sakit Van"
"Huftttt" Vania pasrah menuruti kemauannya.
CEKLEK!
Pintu terbuka, faris menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Melihat agas yang sudah sadar dia nyengir dan langsung masuk bersama anak anak strom yang lain.
"Bos!, akhirnya sadar juga lo" Ucap satya sambil menepuk kaki agas .
"Ganggu aja" Decih agas.
"Nih bos, kita bawain bubur. Baek kan kita" Bima meletakkan bubur di nakas.
"Ya, thanks udah dateng sekarang kalian boleh pulang"
"Aduh aduh sakit Van, jangan KDRT dong" Ringis agas ketika Vania mencubit perutnya.
"Temen dateng itu di sambut, dihargain. Aturannya lo seneng ada temen yang jenguk lo, peduli sama lo. Ini malah lo usir" Omel Vania.
Prok prok prok!
Faris bertepuk tangan "gua setuju sama calon bu ketu"
"Nah gas dengerin tuh" Angga Mengompori.
"Iya iya" Jawabnya malas. Melihat sekeliling ada satu teletabis yang hilang.
"GIO DATENG DENGAN SEJUTA KERINDUAN"
Gio masuk sambil mengandeng seorang gadis kecil berambut sebahu, yang memakai masker.
Raja melirik sekilas kearah Gio.
"kesialan kali"."Panjang umur anaknya" Gumam agas.
"Wah, abis nyulik dimana lu? " Sambung agas melihat anak kecil disebelahnya.
"Sembarangan aja. Ini pacar gua tau"
"Laku juga lo" Faris berdiri di sebelah gadis tersebut "jangan mau sama dia. Dia congean"
"Iya tuh, Gio juga kalo tidur pake boxer helo Kitty" Tambah angga.
"Gio tuh jorok suka gigitin kuku" Satya ikut ikutan.
"Kalo makan pake tangan suka di jilatin" Tambah Bima.
"Kaos kaki nya aja ganti seabad sekali" Tambah agas.
"Anjirr banget ya lu pada" Umpat Gio kesal sambil menggeplak mereka satu persatu kecuali agas.
"Untung lo sakit gas" Ucap Gio.
"Kenalin woy! Ini Ara pacar gua" Gio menarik Ara mendekat.
Ara melepas maskernya "hay semuanya. Aku Ara pacarnya Gio"
"Giooooo"
Bulu kuduk gio merinding, perlahan berbalik kebelakang "hehe, ja"
"Sejak kapan lo PACARAN SAMA ADEK GUA! " Semprot Raja.
"HAAAA?! ADEK RAJA?!" kaget anak anak strom.
"Lu bener bener ya, berani beraninya lu pacarin adek gua"
Langsung bersembunyi ke belakang Ara "Hampura ja, hampura"
"Sini lo kamprett!"
"Tolongin Ar"
"Jangan sembunyi lo dibelakang adek gua ya, keluar lo biar gua bunuh"
"Sabar ja, sabar! "
"Astaghfirullah, Nyebut ja nyebut"
"Rumah sakit ini"
Seru anak anak strom yang menahan Raja sebelum ada adegan berdarah disini.
"AHHHH, GUA NGGAK PEDULI. NGGAK ADA YANG BISA BERHENTIIN GUA. INI LAGI SIAPA YANG NARIK NARIK BAJU GU__ ,eh? "
"Bang Raja marah sama Ara? " Tanya Ara pelan.
"ASTAGA JA. BISA BISANYA ADEK LU SECUTE INI" histeris Faris.
"Karung mana karung" Gemas Satya.
"Hehe, pacar Gio itu" Gio tertawa puas.
"DIEM LO PADA! "Galak Raja.
Serentak semua nya kicep.
Menatap Ara" Nggak, bang Raja nggak pernah marah sama Ara "
"Ini beneran Raja yang ngomong? " Cengo agas.
Ya bayangin aja Raja yang kalo ngomong pedes, nyelekit dingin datar. Bisa bisanya ngomong lembut. Ada apa dengan dunia.
"Tadi bang Raja teriak teriak di depan Ara" Mata Ara mulai berkaca kaca.
Ara memang masih seperti anak kecil. Karena Raja selalu memanjakannya. Raja paham seperti apa Ara itu. Karena dia yang mengasuh Ara dari bayi. Orang tua? Mereka ada tapi kasih sayangnya yang tiada.
Raja tersenyum, anak anak strom reflek menjauh dari Raja.
Tadi ngomong lembut, sekarang senyum.
Astaga bumi memang sudah tua."Nggak kok abang cuma bercanda tadi. Ara kan tau abang nggak pernah marah" Senyumnya "kalo nggak percaya Tanya aja mereka, ya kan? " Raja berbalik sambil tersenyum creapy.
Mereka meneguk saliva kasar sambil tersenyum kikuk "ii ini iya aa~"
"Liat kan, abang nggak bohong" Beralih tersenyum lembut.
"Sekarang abang pinjam Gio nya dulu ya""Nggak boleh, Gio kan punya Ara"
"Nanti abang balikin lagi kok" Bujuk Raja.
"Tapi jangan diapa apain ya, Gio nya" Tegas Ara.
Raja tersenyum menahan kesal melihat adiknya lebih melindungi Gio "iya Ara "
"Janji" Ara menaikan kelingkingnya.
"Hmmm" Raja menautkan kelingking mereka.
"Ok, boleh" Mendorong Gio ke Raja.
Raja merangkul Gio, yang membuat Gio langsung merinding "pinjem bentar ya Ara"
"Iya kak" Senyum Ara riang.
"Ara tolongin gua, pacar lo mau sakaratulmaut ini" Rengek Gio ketika ditarik keluar oleh Raja.
CEKLEK
BLLAAAAMMMM!!
»»——⍟——««
Vote coment euy!
KAMU SEDANG MEMBACA
melukis senja
Teen FictionWahyu Agassatya ketua STORM rombongan tukang onar di sekolah. Mengejar Liana vania yang kekurangan cinta orang tuanya . ______________________________________________ "Pacar agas ya? " "Bukan" "Tapi bini agas" Sambar agas. Plak "Sembarangan" "Main...