melukis senja

empat

"ORANG BAEK MINGGIR!! "

Semua orang yang ada di jalan langsung menepi sebelum ditabrak oleh agas.

"WOY! JANGAN LARI LO"

"CUMA ORANG BEGO YANG NGGAK LARI"

Sekarang vania lagi dikejar. kalo dikejar cogan mah ok. Lah ini vania dikejar preman. Dan ini semua gara gara agasetan ini.

Flashback on

Pagi minggu yang cerah.

"Bi imah, vania joging dulu ya"  Pamit vania yang sedang mengikat tali sepatu di teras rumahnya.

Bi imah keluar
"Hati hati ya non vania  . Nanti Abis joging langsung pulang ya, bibi lagi masak ayam balado kesukaan non"

"Iya bi. Yaudah vania joging dulu ya"

Vania tersenyum lembut baginya bi imah sudah seperti orang tuanya.

"Bye bi imah" Vania langsung mulai lari.

30 menit kemudian ⏳

"Hah hah hah"

Nafas vania ngos-ngosan.  Ia mengehentikan kegiatan Jogingnya.

"Beli minum dulu deh"

Sampai di warung

"Buk aqua nya satu ya"

"Yang galon apa yang botol neng? " Tanya bu warung.

"Yang botol lah buk, ya kali yang galon"

"Ooo, ni neng. Harganya Tiga rebu" Bu warung memberikan sebotol aqua.

Vania merogoh kantongnya.

Mampusss!

Vania lupa bawa duit.

"Nih buk " Sebuah Tangan mengulurkan uang lima ribuan dari belakang vania.

Vania mendongak seorang cowok dengan kaos hitam tersenyum.

"Makasih, ntar gua ganti"

"Nggak usah diganti. Duit suami duit istri juga"

"Amit amit gua jadi istri lo"

"Bukan amit amit tapi amin amin" Ralat nya.

"Serah lo dah" Vania malas lalu meminum aqua nya.

Agas tersenyum menatap vania.

"Nggak usah sok manis"

"Lah emang gua manis kok"pd agas.

"Ck" Vania memutar matanya malas lalu pergi.

"Eh, van tunggu"

Vania mempercepat larinya"Jangan ikutin gua"

"Gua nggak ngikutin lo"
"Gua lagi ngejar masa depan" Cengir agas.

"Terserah"

Agas berlari disamping vania "Sayang"

"Samyang noh enak" Damprat vania.

"Jangan galak galak ngapa. Ntar cantiknya ilang"

"Biarin"

"Van, lo tau nggak? "